Zenius Startups Edtech Tutup Setelah 20 Tahun Beroperasi
Berita tidak
terduka datang dari startups Edtech tanah air, Zenius. Zenius mengumumkan untuk
menghentikan sementara operasional mereka. Penghentian operasi dilakukan
setelah sejak 2004 lalu mereka beroperasi dan membantu jutaan siswa di
Indonesia. Termasuk, membantu para pelajar masuk ke perguruan tinggi negeri Impian,
bahkan beberapa diantaranya berkuliah di luar negeri.
Penghentian
operasi mereka sampaikan melalui pernyataan resmi, Rabu 3 Januari tahun ini.
Dalam pernyataan tersebut, mereka mengatakan penghentian operasi ini dilakukan
karena mereka mengalami tantangan operasional. Nama Zenius semakin dikenal saat
pandemi Covid melanda pada 2020. Saat itu kegiatan belajar mengajar di sekolah
dan lembaga pendidikan lainnya dilakukan secara online.
Jumlah pengguna
Zenius pun bertambah signifikan selama pandemi. Pada Desember 2020, platform
tersebut telah memiliki lebih dari 16 juta pengguna. Pada awal 2022, Zenius
mengakuisisi Primagama.
Tanda-tanda
melemahnya Zenius terlihat pada 2022. Pada tahun tersebut Zenius melalukan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap lebih dari 200 pegawainya. Adaptasi
terhadap perubahan bisnis dan kondisi ekonomi juga menjadi alasan start up
pendidikan Zenius melakukan PHK.
PT Zona Edukasi
Nusantara (Zenius Education) adalah perusahaan pendidikan berbasis teknologi
asal Indonesia.Zenius menyediakan layanan akses pendidikan dalam format video
berbahasa Indonesia yang disajikan secara online melalui website dan aplikasi
ponsel. Hingga Desember 2020, Zenius memiliki lebih dari 16 juta pengguna.
Kehadiran Zenius
sebagai bentuk revolusi pendidikan di Indonesia dengan mengedepankan cara
berpikir kritis, logis, rasional, dan pengetahuan sains yang terintegrasi
terhadap semua pelajar Indonesia.Zenius bercita-cita mencetak generasi
Indonesia yang memahami ilmu pengetahuan dan cinta belajar, ketimbang menjadi
generasi penghafal.
Zenius didirikan
pada tahun 2004 oleh Sabda PS, Wisnu Subekti, dan Medy Suharta. Pada awalnya,
Zenius berdiri sebagai bimbingan belajar offline. Di tahun 2005, Zenius mulai
meluncurkan materi pembelajaran dalam bentuk CD. Materi pembelajaran tersebut
difokuskan untuk anak SMA sebagai persiapan masuk SPMB.
Di tahun 2007,
Zenius Education resmi berdiri dan berbadan hukum sebagai perusahaan perseroan
terbatas. Lalu pada 2010, Zenius meluncurkan situs pembelajaran pertama di
Indonesia melalui Zenius.net. Pada bulan Juli 2019, semua materi dan fitur
belajar Zenius sudah bisa diakses melalui Zenius App yang tersedia di Play
Store dan App Store.
Dalam rangka
membantu pemerintah Indonesia dalam mewujudkan non-tatap muka di tengah
pandemi, pada Desember 2019, Zenius menggratiskan lebih dari 80.000 video
materi pelajarannya.Hingga kini, Zenius masih menawarkan lebih dari 100.000
konten materi pelajaran yang bisa diakses secara gratis.
Pada Februari
2020, Startup Zenius mendapat pendanaan seri-A dari Northstar Group, Kinesys Group, dan
BeeNext. Selain itu juga ada pergantian CEO, yang sebelumnya diisi oleh Sabda
PS, lalu dilanjutkan oleh Rohan Monga, ex COO Gojek.
Di awal tahun
2021, Zenius kembali mendapatkan pendanaan pra-seri B dari Alpha JWC Ventures,
OpenSpace Ventures, dan investor yang sebelumnya telah tergabung di pendanaan
seri-A.
Pada Maret 2022,
Zenius meraih pendanaan dari MDI Ventures, perusahaan modal ventura yang
merupakan anak dari perusahaan Telkom Indonesia.Investor terdahulu, yaitu
Northstar Group, Alpha JWC, Openspace Ventures, dan investor baru, Beacon
Venture Capital, perusahaan ventura dari Kasikorn Bank, turut bergabung dalam
putaran pendanaan ini
Zenius resmi
mengakuisisi Primagama melalui penandatanganan perjanjian yang dilakukan pada
awal tahun 2022. Jenama Primagama kini berubah menjadi “New Primagama Powered
by Zenius” yang diumumkan bertepatan dengan ulang tahun ke-40
Primagama.Akuisisi ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem pembelajaran yang
dimiliki Zenius dalam memberikan dampak teknologi yang lebih besar di
pendidikan melalui model pembelajaran hybrid, dengan bantuan pengalaman dan
jangkauan offline yang dimiliki Primagama
Meskipun pernah
mendapat penghargaan Startupranking.com Top 10 Startup in pada tahun 2017,
serta Popular Vote Global Edtech Startup
Awards 2022, tidak menjamin Edetch Zenius bisa bertahan dari badai.
Selamat jalan
Zenius!