Bagaimana Membangun Startups dari Awal di Tengah Banyak Startup yang Gulung Tikar - Teras Academy
News Update
Loading...

12/25/2023

Bagaimana Membangun Startups dari Awal di Tengah Banyak Startup yang Gulung Tikar

 

membangun startups
Sumber: Julie by dribble

Baru-baru ini kita dihebohkan dengan langkah Elon Musk membeli saham mayoritas Twitter. Di tanah air, berita besar datang dari Gojek yang merger dengan Tokopedia sehingga menjadi entitas GoTo. Twitter, Airbnb, Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka adalah contoh segelintir dari merupakan sebuah perusahaan rintisan atau dikenal dengan Startups.

Startup saat ini menjadi primadona anak-anak muda –setelah mereka lulus kuliah. Diantara mereka banyak yang bercita-cita bisa bekerja di Startups, banyak pula yang ingin membangun startups.

“Setelah lulus USC. Saya nggak jadi analis dan nggak dapat tawaran pekerjaan apapun. Saya benar-benar mengirimkan 5.000 email selama 20 hari. Benar-benar gila. Hasilnya berapa ratus respon, 15 panggilan telepon, dua wawancara, dan nol tawaran pekerjaan,”. Kevin Aluwi, CEO Gojek

Sejatinya, pelaku utama dan target utama dari startup ini adalah generasi milenial. Lantaran, generasi milenial merupakan generasi yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya dengan salah satu karakternya melek teknologi dan tak bisa lepas dari sosial media.

Membangun bisnis startup digital mulai dari nol memang bukan hal yang mudah. Namun, untuk memiliki bisnis startup digital yang sukses, tentu saja bukan hal yang tidak mungkin. Tidaklah mudah karena ada banyak startups yang gulung tikar diantaranya pegipegi.com, CoHive, Fabelio, sorabel, dan beberapa startups sedang mengalami pesakitan.

Sekali lagi bukanlah tidaklah mungkin, pasalnya, kamu bisa menerapkan panduan membangun startup ini.

 

Bagaimana Membangun Startups

Dalam artikel Panduan Membangun Startups ini kami akan membas 4 tema: Definisi Startups, Pendanaan Startups, Langkah-langkah Mendirikan Startups, dan 17 Panduan Membangun Startups.Indonesia merupakan surganya startups. Jumlah startups di Indonesia berjumlah 2, 371 buah –menempatkan posisi lima besar di bawah AS, India, UK, dan Kanada

Startup digital sendiri merupakan sebuah perusahaan rintisan yang menggunakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi digital dalam menciptakan solusi atas permasalahan masyarakat. Ini adalah definisi secara umum dan sering kita pahami.

Beberapa pakar sedikit berbeda dalam mendefinisikan startups.

Steve Blank, founder startups sekaligus Profesor Stanford University mendefinisikan startups sebagai “organisasi sementara yang dirancang untuk mencari model bisnis yang dapat diulang dan terukur. Berbeda dengan perusahaan (company) –organisasi permanen yang dirancang untuk menjalankan model bisnis yang dapat diulang dan diukur.

Founder PayPal, Peter Thiel mendefinsikan startup sebagai pencipta inovasi vertikal dan bukan inovasi horizontal. Inovasi vertikal mengacu pada teknologi baru yang belum pernah diciptakan sebelumnya dan bertujuan untuk menciptakan monopoli, salah satu contohnya adalah Youtube, dan Amazon. Sedangkan inovasi horizontal (atau globalisasi) adalah membawa teknologi yang ada ke tempat-tempat yang tidak memiliki sebelumnya.

Paul Graham, founder Y Combinator memilih mendefinisikan yang sama dengan Blank, namun lebih sederhana. Bagi Graham, Startup adalah perusahaan yang dirancang tumbuh dengan cepat. Hal yang penting baginya adalah pertumbuhan. Menjadi baru didirikan tidak dengan sendirinya membuat perusahaan menjadi startup. Juga tidak perlu bagi sebuah startup untuk bekerja menggunakan teknologi, atau mencari sumber pendanaan berasal dari ventura.

Berdasarkan level, startup dibedakan menjadi:

  1. Unicorn, startup dengan valuasi US$ 1 miliar atau Rp. 14, 1 triliun.
  2. Decacorn, startups dengan valuasi US$ 10 miliar
  3. Hectocorn, startups dengan valuasi US$ 100 miliar atau Rp. 1.410 triliun.


Sumber Pendanaan Startups

Sebuah startup memerlukan pendanaan untuk bisa berkembang dan sukses. Ada beberapa fase pendanaan startup:

  1. Tahap penyisihan. Tahap ini juga dikenal sebagai bootstrap, ketika pendiri, teman dan keluarga mereka berinvestasi.
  2. Pendanaan awal. Pada tahap ini para founder mencari investor tunggal/personal atau yang biasa disebut sebagai “Angel Investor”.
  3. Putaran Seri A-D. Selanjutnya ada putaran pendanaan Seri A, B, C, dan D yang sebagian besar dipimpin oleh perusahaan modal ventura, yang menginvestasikan puluhan hingga ratusan juta dolar ke startup.

Go Publik (IPO). Setelah berkembang dan tumbuh dengan cepat, startup dapat memutuskan menjadi perusahaan publik dan membuka diri melalui IPO, atau melakukan aksi akuisisi.

Google di awal juga mendapatkan suntikan dana dari angel investor. Diantara mereka ada Michael Moritz, L John Doerr, dan Jeff Bezos. Peter Thiel adalah investor awal Facebook.

 

Tahapan Membangun Startups

Dalam prosesnya, startup ini seringkali terbentuk melalui sebuah ketidakpastian. Sebagai contoh, model bisnis yang belum jelas, target pasar, hingga ide produk yang belum terbentuk sepenuhnya.

Berkaca dari hal ini, tidak sedikit startup yang mengalami kegagalan. Namun, justru hal tersebutlah yang menjadikan pelaku bisnis startup menjadi sukses.

Pasalnya, mereka berusaha memperbaiki alur dan proses yang salah dan terus mencoba strategi baru dan paling efektif untuk digunakan. Beberapa startup yang saat ini sudah meraih kesuksesan besar seperti gojek, tiket.com, halodoc.com, dan startup lainnya.

Bagi kamu yang saat ini masih membutuhkan banyak referensi untuk menambah wawasan sebelum membangun startup digital, bisa simak panduan berikut ini.

 

1. Kembangkan Ide Dasar

Hal pertama kali yang harus kamu lakukan yakni dengan mengembangkan ide dasar terlebih dahulu. Dalam membangun startup mengembangkan kreativitas menjadi langkah awal yang sangat penting.

Sebagai contoh, perusahaan atau bisnis startup seperti apa yang ingin kamu wujudkan. Atau, keunikan dan potensi kesuksesan seperti apa yang ingin kamu raih.

Hal-hal semacam itu, penting untuk kamu pertimbangkan sebelum mengembangkan ide dasarnya. Supaya ide startup kamu memiliki peluang yang besar, jangan lupa untuk melakukan riset pasar.

Kamu harus memiliki bukti dan alasan yang kuat untuk membangun startup tersebut. Sebab, hanya mengandalkan insting atau pendapat pribadi saja tidaklah cukup.

Contohnya, sebelum kamu menentukan media sosial yang ingin kamu gunakan untuk memasarkan produk atau jasa, cobalah teliti terlebih dahulu komposisi dan potensial penggunaannya. Dari riset tersebut, kamu juga mengetahui pesaing dan kompetisi yang ada.

 

2. Buatlah Bisnis Startup yang Orisinal

Seperti yang kamu tahu, saat ini sudah banyak bisnis startup yang mempunyai produk atau jasa orisinil atau asli. Bahkan, startup-startup tersebut menawarkan keunikan yang tidak dimiliki oleh startup lainnya.

Peter Thiel Quotes

Untuk mampu bersaing, sudah sepantasnya kamu juga membuat startup yang asli dan berbeda. Misalnya saja, kamu memikirkan sesuatu yang unik sekaligus memberikan manfaat untuk pelanggan. Hindari untuk melakukan tindakan acak hanya untuk mendapatkan sesuatu yang unik akan tetapi tidak asli.

Apakah harus benar-benar original? Jawabannya Tidak!. Tidak ada yang ebnar-benar original di dunia ini. Anda bisa melihat gojek?.blibli? ya keduanya tidak bisa terlepas dari Uber, dan Amazon.

 

3. Membuat Rencana Bisnis

Setelah kamu sudah berhasil mengembangkan ide dasarnya dan memikirkan startup yang unik, asli, serta bermanfaat, saatnya untuk membuat rencana bisnis. Rencana bisnis atau bisnis plan merupakan jantung dari sebuah bisnis.

Tidak hanya bisnis startup digital saja melainkan bidang bisnis apapun. Selain itu, rencana bisnis menjadi salah satu bagian paling penting dan harus ada.

Sebenarnya, rencana bisnis startup tidaklah jauh berbeda dengan bisnis lainnya. Namun, untuk menerapkan rencana bisnis tersebut kamu perlu menyesuaikannya dengan teknologi yang akan kamu gunakan.

Sebagai contoh, saat ini ranah perencanaan pemasaran sudah tidak lagi sebatas televisi atau radio sebagai channel iklan atau advertising. Namun, sekarang ini sudah mulai berkembang dan bertambah. Sebut saja seperti Youtube, TikTok, Instagram, dan media sosial lainnya.

 

4. Memiliki Modal yang Cukup

Memiliki modal yang cukup atau sumber pendanaan yang jelas, menjadi pondasi untuk membangun bisnis startup. Meskipun sejatinya, dana yang kamu butuhkan tidaklah sama antara bisnis satu dengan yang lainnya.

Pada dasarnya, kamu tidak perlu menyediakan atau memiliki modal yang besar. Namun, kamu harus memastikan jika modal yang kamu miliki saat ini memenuhi kebutuhan dasar untuk memulai bisnis startup tersebut.

 

5. Mempunyai Wawasan Teknologi yang Luas

Memiliki wawasan teknologi yang luas menjadi bagian dari panduan membangun startup. Pada dasarnya, untuk membangun startup tidak harus berorientasi pada teknologi maupun sistem informasi.

Namun, jika startup yang kamu bangun berbasis teknologi atau startup digital tentu saja kedua hal tersebut menjadi faktor utamanya. Era yang serba digital seperti sekarang ini, membuat semua startup berlandaskan dengan teknologi.

Bahkan, perusahaan yang sudah berdiri lama sekalipun tidak lepas dari keberadaan teknologi. Dengan kata lain, memiliki wawasan teknologi yang luas, hukumnya adalah mutlak bagi startup digital.

Jika Anda bukan seorang engineer, maka carilah partner yang sangat trampil atau memiliki kapasitas IT (pemrograman/engineer). Sebagai seorang founder Gojek, Nadiem bukanlah seorang teknik. Ia lulusan hubungan internasional Brown University dan sekolah bisnis Harvard Business School. Namun nadiem berhasil mendirikan perusahaan super App Gojek.

 

6. Memanfaatkan Digital Marketing dengan Sebaik Mungkin

Membangun startup tentu saja tidak akan pernah lepas dari digital marketing. Bahkan, kamu wajib memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.

Pemanfaatan digital marketing dalam startup ini umumnya untuk ranah pemasaran produk atau jasa. Kamu bisa menggunakan semuanya, mulai dari mengandalkan Google Ads, SEO, hingga berbagai media sosial.

Tak hanya itu saja, kamu juga dapat mendaftarkan bisnis startup pada mesin pencari atau search engine. Bukan tanpa alasan, dengan upaya ini startup kamu bisa mendapatkan banyak respon, terwujudnya citra perusahaan, membangun brand sesuai dengan karakteristik bisnis startup, dan lain sebagainya.

 

7. Menguasai Pemasaran atau Marketing

Satu lagi yang tak kalah penting, membangun startup juga harus berlandaskan pada kemampuan untuk menguasai pemasaran. Tanpa menggunakan pemasaran yang tepat, maka konsumen atau pelanggan bisnismu tidak akan pernah tahu produk maupun layanan berkualitas.

Tentu saja, hal tersebut memberikan pengaruh buruk pada target bisnismu. Setidaknya, kamu tahu dan memahami dasar-dasar dari digital marketing seperti yang dijelaskan sebelumnya. Selain itu, pemasaran mesin pencari , pengoptimalan mesin pencari, dan pemasaran media sosial, kamu juga perlu melakukan pemasaran email hingga pemasaran afiliasi.

 

8. Membangun Tim yang Solid

Perlu untuk selalu kamu ingat, jika bisnis apapun itu tidak akan pernah maju dan berhasil tanpa dukungan tim yang solid. Dalam panduan membangun startup pun, point penting tersebut menjadi salah satu yang harus kamu miliki.

Selain, itu, membangun bisnis startup sendiri, juga akan terasa sangat sulit. Maka dari itulah, perlu menggali ide, dan kreatifitas dari tim kamu.

Dengan begitu, kamu akan menemukan strategi-strategi yang baru dan jitu untuk mengembangkan bisnis. Hal lainnya yang tak kalah penting, bukan soal kuantitas atau banyaknya tim yang kamu miliki.

Pasalnya, untuk membangun bisnis startup kamu tidak perlu membutuhkan banyak orang. Cukup buat tim yang berkualitas dan mengerti visi misi bisnis startup milikmu. Bahkan, bila hanya berdua saja tidaklah mengapa, asalkan memiliki passion dan gol yang sama dengan kamu. Memiliki tim yang solid, akan membuat startup pun menjadi lebih terarah dan bermasa depan cerah.

Selain itu, kamu juga perlu memiliki kepercayaan dan keyakinan terhadap partnermu. Pasalnya, membangun startup juga perlu kerjasama yang baik, dari awal hingga akhir. Memiliki tim atau partner yang siap untuk kamu ajak bekerja sama, akan semakin mudah menghadapi segala tantangan dan risiko.

 

9. Membangun Relasi

Membangun startup sama halnya dengan manusia yang tidak dapat bertahan sendiri. Dalam membangun startup kamu perlu memiliki relasi.

Hal ini akan membantu startup kamu berjalan dan bekembang dengan baik kedepannya nanti. Apalagi, jika startup yang kamu bangun benar-benar dari nol, maka relasi dapat mempercepat perkembangan startup milikmu tersebut.

Tak hanya itu, membangun relasi juga akan mengembangkan networking kamu. Dengan membangun hubungan relasi yang semakin luas, kamu memiliki banyak pilihan dan kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Tentu saja, hal tersebut akan memberikan startup kamu keuntungan.

 

10. Membangun Basis Konsumen

Jika kamu sudah sudah memiliki sebuah situs atau web, kemudian kamu gunakan untuk mempromosikan produk atau jasa, jangan berhenti di situ. Selain membangun merek atau brand untuk bisnis startup kamu, perlu juga untuk membangun basis konsumen.

Membangun basis konsumen juga tak kalah penting, karena berkaitan dengan ketahanan startup untuk waktu yang lama. Ingat, jenis pelanggan atau konsumen yang kamu butuhkan adalah mereka yang loyal terhadap produk atau  jasa bisnismu.

Untuk dapat mencapainya, kamu perlu membangun layanan pelanggan yang memenuhi kebutuhan konsumen. Selama kamu mengutamakan konsumen, basis pelanggan kamu juga akan semakin kuat.

 

11. Mempunyai Feedback User

Memulai hingga membangun startup tidak akan pernah lepas dari feedback user startup kamu. Pasalnya, kamu harus terus menerus untuk memahami apa yang audiens atau pelanggan kamu minta dan butuhkan.

Paul Graham Quotes

Ketika kamu memasuki tahap beta atau pre launching, kamu dapat terus membangun startup kamu dengan customer oriented yang memiliki kesempatan besar. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan customer yang loyal terhadap startup kamu.

 

14. Jangan Mudah Menyerah

Membangun startup tidak mudah. Dibutuhkan semangat pantang menyerah. Nadiem Makarim pernah ditolak oleh seorang investor ketika sedang mengajukan proposal pendanaan. Begitup William Tanuwidjaja yang pernah diremehkan ketika mempresentasikan e-commerce baru miliknya, Tokopedia.

 “Jangan khawatir tentang kegagalan; Anda hanya harus benar sekali.” Drew Houston, founder Dropbox.

 

16. Turut Bergabung Dalam Komunitas Startup

Bergabung dalam komunitas startup juga dapat membantu kamu untuk membangun bisnismu sendiri. Tidak hanya sekedar mendapatkan teman atau partner saja, akan tetapi kamu juga akan mendapatkan pengalaman serta wawasan.

Bahkan, kamu juga bisa saling bertukar ide, gagasan, maupun informasi. Sebagai contoh, salah satu komunitas startup yang bisa kamu manfaatkan adalah BSI Startup center (BSC).

BSC ini merupakan komunitas yang berada di bawah naungan Universitas BSI atau Bina Sarana Informatika. BSC sendiri memiliki tujuan untuk menjadi jembatan dan perantara bagi mahasiswanya yang mempunyai bisnis bidang IT. Selain itu, komunitas ini juga berguna bagi masyarakat.

 

17. Mengembangkan dan Memperbesar Bisnis

Panduan terakhir yang bisa kamu ikuti ketika memutuskan untuk membangun startup adalah mengembangkan dan memperbesarnya. Dengan kata lain, jangan pernah puas dengan apa yang kamu capai saat ini.

Jika dalam waktu 6 bulan, startup yang kamu bangun sudah memperlihatkan progress yang baik, maka kamu dan tim memiliki kesempatan untuk menjadikan bisnis startup tersebut semakin besar.

"Apapun yang diukur dan diamati, meningkat." Bob Parsons, co founder GoDaddy

Dalam mengembangkannya, tidak langsung instan begitu saja, akan tetapi tahap demi tahap. Dengan begitu, kamu dapat menghindari risiko maupun kerugian yang terlalu besar.

Bisnis startup yang kamu kembangkan pun akan stabil meskipun banyak perubahan yang terjadi. Selain itu, seiring pertumbuhan bisnis, kamu juga dapat memperoleh tambahan modal dengan dukungan investor.

Setelah melewati langkah-langkah seperti di atas, kamu akan semakin mudah dalam mewujudkan keinginanmu untuk membangun bisnis startup. Sebagai seorang pengusaha atau pebisnis, tentu saja penting untuk mempersiapkan diri kamu sebaik mungkin.

Pasalnya, ada banyak kemungkinan yang bisa kamu dapatkan, entah itu keuntungan atau kerugian. Meskipun tidaklah mudah, dengan mengikuti panduan tersebut setidaknya kamu dapat meminimalisir terjadinya kerugian, kegagalan, maupun risiko.

Kamu juga harus memiliki sikap percaya diri yang kuat. Pasalnya, kamu akan menghadapi berbagai pasang surut, kadang startup kamu berada di atas, kadang kala juga berada di bawah.

Kamu harus yakin jika startup yang kamu bangun akan memberikan banyak manfaat bagi orang banyak. Dengan menerapkan semua panduan membangun startup dengan maksimal, kamu tidak perlu takut untuk melangkah dan mengambil keputusan.

 “Waktu, ketekukan, dan sepuluh tahun mencoba pada akhirya akan membuat Anda terlihat seperti sukses dalam semalam.” Biz Stone, co founder Twitter.

 

Penutup

Kami telah menyajikan artikel Membangun Startup dari awal, namun demkian membangun startups tidaklah mudah. Kabar gembiranya selalu ada kesmepatan. Jadi jangan menyerah ya.

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done