Startegi Coaching and Mentoring bagi Kepala Sekolah - Teras Academy
News Update
Loading...

9/07/2021

Startegi Coaching and Mentoring bagi Kepala Sekolah

 


Seorang Kepala sekolah mempunyai tugas untuk memastikan perkembangan sekolah, meningkatkan prestasi akademik peserta didik, dan meningkatakan kapasitas guru. Selain itu Jika seorang kepala sekolah mampu mempengaruhi seluruh warga sekolah untuk mencapai visi sekolah, maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah tersebut efektif.


Agar bisa mencapai sebuah keberhasilan, seorang kepala sekolah harus mnjalankan fungsinya sebagai seorang manager yang mampu melakukan Coaching dan mentoring.


Definisi Coaching

Whitemore (2018:14) menyatakan bahwa coaching merupakan kegiatan pembinaan yang membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja mereka sendiri, yang membantu mereka untuk belajar daripada mengajar mereka. Cakupan dari coaching meliputi:

  • Mengakses potensial
  • Memfasilitasi individu untuk membuat perubahan yang diperlukan
  • Memaksimalkan kinerja
  • Membantu orang memperoleh ketrampilan dan mengembangkan
  • Menggunakan teknik komunikasi khusus

Menurut Stone (2007:11) Coaching adalah proses dimana individu mendapatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan diri secara profesional dan menjadi lebih efektif dalam pekerjaan mereka. Ketika individu mendapatkan coaching dari atasan, mereka dapat meningkatkan kinerja mereka baik dalam saat ini, dan juga meningkatkan potensi mereka untuk berbuat lebih banyak di masa depan.


Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik simpulan bahwa Coaching adalah pembimbingan peningkatan kinerja untuk mencapai tujuan melalui pembekalan kemampuan memecahkan permasalahan dengan mengoptimalkan potensi diri. Sebagai seorang Coach, atasan langsung bertanggungjawab untuk melakukan aktivitas coaching kepada bawahannya dengan menjadi mitra kerja bagi bawahannya (Coachee).


Coach mengajarkan, membimbing, memberikan arahan kepada pegawai agar bisa memperoleh keterampilan atau metode baru dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Kata kunci dalam aktivitas Coaching adalah memecahkan masalah, merumuskan strategi dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan.


Jenis-jenis Coaching

Menurut Homan dan Miler dalam Nadya (2012:45), membagi coaching ke dalam 4 kategori berdasarkan tujuan dari implementasi coaching pada organisasi atau perusahaan:


Pertama, Coaching untuk mendukung pembelajaran

Jenis coaching ini diterapkan untuk mendukung proses pembelajaran karyawan yang mengarah kepada proses pengembangan secara individu. Proses ini fokus pada pekerjaan atau tugas yang nyata dalam waktu yang sesungguhnya. Coach membantu coachee berpikir mengenai berbagai aspek kegiatan dalam tugasnya. Sebagai contoh coach membantu coachee dalam mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang harus diubah, menetapkan tujuan SMART (Spesific, Measurable, Attainaible, Realistic, and Timely).


Kedua, Coaching untuk kinerja

Coaching jenis ini ditujukan untuk menjadi intervensi perbaikan kinerja bagi organisasi, karena dapat dilakukan berdasarkan keinginan untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik. Dalam hal ini, coach membantu individu dalam belajar bagaimana menetapkan sasaran untuk dirinya, meningkatkan kesadaran pribadi, memperbaiki kinerja dan mengembangkan strategi-strateginya untuk meningkatkan kualitas hidup.


Ketiga, Coaching untuk pengembangan kepemimpinan

Jenis coaching ini lebih dikenal dengan istilah excecuitve coaching, coaching ini dapat diimplementasikan untuk mendukung proses umpan balik 360 derajat dimana para pemimpin eksekutif, kolega, senior, dan alur laporan langsung memberikan feedback tentang efektivitas individu dengan menjawab pertanyaan spesifik tentang perilakunya.


Keempat, Coaching tim dan kelompok

Jenis coaching ini melibatkan team leader dan team coach. Coaching tim dapat sangat bermanfaat ketika diimplementasikan pada tim yang mendapat proyek baru, atau tim yang sedang menghadapi tenggat waktu. Baik coach internal dan eksternal yang bekerja sama dengan tim dapat membantu untuk meningkatkan komunikasi memperkuat komitmen dan meningkatkan kemungkinan untuk menyelesaikan proyek atau tujuan.


Definisi Mentoring

Menurut Crawford (2010) Mentoring merupakan “Hubungan interpersonal dalam bentuk kepedulian dan dukungan antara seseorang yang berpengalaman dan berpengetahuan luas dengan seseorang yang kurang berpengalaman maupun yang pengetahuannya lebih sedikit”.


Menurut Zachary (2005) Mentoring merupakan “Hubungan pembelajaran timbal balik dan kolaaboratif antara dua orang atau lebih yang memiliki tanggungjawab dan tanggunggugat/akuntabilitas yang sama untuk membantu mentee bekerja mencapai sasaran pembelajaran yang jelas dan didefinisikan bersama”.


Menurut Europe Region (2006) Mentoring merupakan “Mendukung individu sehingga mereka berkembang lebih efektif. Ini merupakan kemitraan antara mentor (yang memberi bimbingan) dan mentee (yang menerima bimbingan) yang dirancang untuk membangun kepercayaan diri mentee”.


Menurut Ingrid (2005) Mentoring merupakan “Suatu proses yang hanya diberikan untuk proses penjenjangan karir. Namun seiring berjalannya waktu, mentoring hingga saat ini juga diterapkan dalam dunia pendidikan”.


Menurut Santrock (2007) Mentoring merupakan “Bimbingan yang diberikan melalui demonstrasi,instruksi, tantangan dan dorongan secara teratur selama periode waktu tertentu. Mentoring biasanya dilakukan oleh individu yang lebih tua untuk meningkatkan kompetensi serta karakter individu yang lebih muda. Selama proses ini berlangsung, pementor dan mentee mengembangkan suatu ikatan komitmen bersama yang melibatkan karakter emosional dan diwarnai oleh sikap hormat serta kesetiaan”.


Mentoring adalah proses pembelajaran yang dilakukan dari orang yang jauh lebih berpengalaman (mentor) ke orang yang kurang berpengalaman (mentee) dalam bidang tertentu. Mentoring artinya orang yang berbagi pengalamannya, pembelajarannya dan nasihatnya kepada mereka yang kurang berpengalaman dalam bidang tertentu.


Demikian juga kutipan yang diambil Whitmore (2018) dari buku David Clutterbuck Everyone Needs a Mentor menyatakan mentoring berasal dari konsep magang, ketika orang yang lebih tua, lebih berpengalaman, mewariskan pengetahuannya tentang bagaimana pekerjaannya dilakukan dan bagaimana beroperasi dalam dunia komersial.


Salah satu peran penting seorang pemimpin adalah melakukan mentoring dengan menjadi mentor yang baik bagi keberhasilan orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Douglas M. Lawson, ”Dengan apa yang kita terima, keberadaan kita hanya sementara. Namun kita hidup selamanya melalui apa yang kita berikan”. Itulah sebabnya mengembangkan orang lain merupakan hal yang sangat penting bagi seorang pemimpin. 


Tanggung jawab seorang pemimpin bukan lagi hanya tentang mengembangkan kemampuan diri pribadi, tetapi juga kemampuan team member nya. Memang tidak semua orang mau melakukannya, karena memang dibutuhkan kerja keras untuk hal itu. Selain itu, ego manusia yang sangat tinggi cenderung tidak mau repot, tidak peduli akan keberhasilan orang lain, bahkan tidak mau tersaingi. Itulah sebabnya dapat dikatakan seorang pemimpin yang bersedia menjadi mentor adalah seorang pemimpin yang berjiwa besar.


Strategi Implementasi Coaching and Mentoring

Menurut John C. Maxwel, pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang banyak melahirkan pemimpin-pemimpin baru di dalam kepemimpinannya. Dalam buku Mentoring 101, ada 9 langkah yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang mentor:


Pertama, Jadikan mengembangkan orang lain sebagai prioritas Anda

Selalu lebih mudah menyingkirkan  orang daripada mengembangkan mereka. Saat anda menghilangkan orang lain maka anda akan mengalami kerugian seperti hilangnya produktivitas dan jika anda menggantikannya dengan staf baru maka anda membutuhkan biaya pengembangan staf baru dan membina moralnya. Jika ingin mengembangkan orang lain, Anda harus menjadikannya sebagai prioritas utama.


Kedua, Tetapkan prioritas : siapa yang hendak Anda kembangkan

Untuk mengerjakan segala sesuatu dalam waktu yang sangat terbatas perlu ditetapkan prioritas siapa yang terbaik untuk dikembangkan.


Ketiga, Kembangkan hubungan terlebih dahulu sebelum memulainya

Para pemimpin terbaik memahami nilai penting sebuah hubungan dengan kesuksesan, sisihkan waktu untuk saling mengenal. Mintalah mereka membagikan kisah hidup, temukan apa yang memotivasi, kekuatan dan kelemahan, juga karakter mereka. Selain itu perlu menyediakan waktu untuk bersama dengan mereka, agar Anda dapat mengenal lebih dalam dan memastikan bahwa pilihan Anda tepat.


Keempat, Bantulah tanpa syarat

Ketika mulai mengembangkan orang, Anda tidak pernah boleh berpikir untuk mengambil keuntungan dari orang itu. Sikap itu hampir bisa dipastikan akan menyerang Anda dari belakang. Jika Anda berharap untuk memperoleh sesuatu sebagai hasilnya dan tidak memperolehnya, Anda akan kecewa. Anda harus masuk dalam prosesnya dengan tidak mengharapkan apapun selain kepuasan pribadi. Tanamkan pada diri anda rasa senang melihat orang yang anda kembangkan menapaki kesuksesannya..


Kelima, Biarkan mereka berkembang bersama Anda untuk sementara waktu

Untuk mengembangkan orang lain, tidak semata-mata dilakukan dengan pendekatan kognitif seperti proses belajar mengajar didalam kelas. Namun dibangun atas dasar hubungan dan pengalaman bersama. 


Keenam, Membekali ilmu pengetahuan

Bekalilah orang yang anda kembangkan dengan ilmu pengetahuan sebagai sumber daya bagi mereka untuk terus mengembangkan dirinya. Caranya, bisa dengan memberikan buku bacaan, CD, DVD, mengirimkan mereka ke seminar-seminar, intinya adalah berusaha untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka.


Ketujuh, Bertahanlah hingga mereka bisa bekerja sendiri dengan baik

Ketika Anda mengembangkan seseorang, ingatlah bahwa Anda melakukan perjalanan menuju kesuksesan bersama-sama dengan mereka, bukan membiarkan mereka untuk menempuh perjalanan itu sendirian. Tetaplah bersama mereka hingga mereka mandiri. Sebagai contoh, seorang instruktur penerbangan yang baik, akan terbang bersama-sama dengan Anda dan membimbing Anda melalui keseluruhan prosesnya hingga Anda siap untuk terbang sendirian.


Kedelapan Berpikir positif

Berikan arahan yang jelas pada mereka, dukungan yang positif dan kebebasan untuk meraih kesuksesannya. Ketika mereka sukses, Andapun ikut sukses.

Beberapa hambatan yang sering sekali diciptakan oleh para mentor bagi para calon pemimpin :

1)                 Tujuan yang tidak jelas

Seringkali seorang calon pemimpin menerima bimbingan dan mempelajari cara untuk melakukan sebuah pekerjaan, lalu sang pemimpin membiarkannya begitu saja tanpa tujuan apapun.


2)                 Birokrasi

Kemungkinan lain, seorang calon pemimpin mempelajari bagaimana pemimpinnya bekerja dan kemudian ia ditempatkan ke dalam sistem birokrasi yang mematikan semangat inovasinya yang baru saja dihasilkan dari mentor.


3)                 Isolasi

Semua orang membutuhkan komunitas dengan siapa mereka bisa berbagi dan dari siapa mereka bisa memperoleh dukungan. Seringkali jika mentornya tidak menyediakan komunitas itu, pemimpin yang baru tidak akan memilikinya.


4)                 Kesibukan

Bekerja tanpa tahu apa hasil yang akan diperoleh akan membuat orang kehilangan semangat.


Bantulah mereka mengulangi proses itu

Jika orang yang anda kembangkan sudah meraih kesuksesannya, maka sesungguhnya masih ada satu langkah lagi yang harus Anda lakukan.   Anda harus membantu mereka belajar untuk mengulangi proses pengembangan ini dan membimbing yang lain. Kita bisa lihat bahwa kesuksesan disini bukanlah kesuksesan tanpa penerus.


Ada 4 tahapan mentoring yang perlu kita ketahui dan terapkan.


1#. I  Do You Watch

Tahapan pertama dalam 4 tahapan mentoring adalah I Do You Watch. Dalam tahapan ini, kita sebagai seorang mentor memberikan contoh untuk orang yang dimentori. Tahapan ini memungkinkan orang yang kita mentori mempelajari dengan melihat langsung bagaimana Anda melakukan sesuatu mulai dari tahap persiapan sampai tahap akhirnya yaitu dimana Anda melakukan sesuatu dan melakukan evaluasi.


2#. I Do You Help

Setelah melewati tahapan yang pertama. Tahapan selanjutnya adalah mengajak orang yang Anda mentor untuk mulai membantu Anda. Disini orang tersebut akan mulai belajar dan merasakan prosesnya lebih mendalam. Proses ini adalah tahapan yang penting, dimana setelah tahap ini, orang yang kita mentori akan mulai mencoba untuk praktek secara langsung.


3#. You Do I Help

Tahapan yang ketiga dalam 4 tahapan mentoring adalah dengan mengijinkan orang yang kita mentor untuk mulai tampil dan melakukan tindakan. Disini peranan kita sebagai seorang mentor adalah membantu untuk terus mengarahkan supaya orang yang kita mentori ini tetap berada di jalur yang benar.


4#. You Do I Watch

Tahapan terakhir ini adalah tahapan dimana Anda sudah merasa yakin dengan kompetensi dan kapabilitas terhadap orang yang Anda mentori. Sehingga di tahapan ini, Anda sudah bisa melepas dan mengamati saja serta mementori calon pemimpin Anda lainnya. 


Mungkin kita tidak menyadari bahwa mengembangkan orang lain memiliki dampak positif yang sangat besar. Namun Anda tidak harus menjadi orang yang hebat atau memiliki bakat yang luar biasa, untuk menjadi mentor bagi orang lain.


Membawa orang lain ke tempat yang lebih tinggi adalah kegembiraan tersendiri. Akan menghasilkan buah yang manis, membuat hidup ini menjadi lebih berarti dan bermakna bagi orang lain. Ajaklah orang lain bersama Anda dan bantulah mereka mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Anda tidak akan pernah menyesali waktu yang Anda investasikan di dalam diri orang lain.


Fungsi Mentoring

Fungsi kegiatan mentoring adalah sebagai berikut:


a. Fungsi remedial atau rehabilitatif 

Secara historis mentoring atau bimbingan lebih memberikan penekanan pada fungsi remedial karena sangat dipengaruhi oleh psikologi klinik dan psikis. Peranan remedial berfokus pada masalah; 1) penyesuaian diri, 2) menyembuhkan masalah psikologis yang dihadapi, dan 3) mengembalikan kesehatan mental dan mengatasi gangguan emosional.


b. Fungsi edukatif atau pengembangan 

Fungsi ini berfokus kepada masalah: 1) membantu meningkatkan ketrampilan-ketrampilan dalam hidup, 2) mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah hidup, 3) membantu meningkatkan kemampuan menghadapi transisi dalam kehidupan, 4) untuk keperluan jangka pendek, konseling membantu individu-individu menjelaskan nilai-nilai, menjadi lebih tegas, mengendalikan kecemasan, meningkatkan keterampilan, komunikasi antar pribadi, memutuskan arah hidup, menghadapi kesepian dan semacamnya.


c. Fungsi preventif atau pencegahan 

Fungsi ini membantu individu agar dapat berupaya aktif untuk melakukan pencegahan sebelum mengalami masalah-masalah kejiwaan karena kurangnya perhatian. Upaya preventif meliputi pengembangan strategi-strategi dan program-program yang dapat digunakan untuk mencoba mengantisipasi dan mengelakkan resiko-resiko hidup yang tidak perlu terjadi.


Sumber: Disarikan secara penuh dari materi Diklat Calon Kelapa Sekolah dengan materi Pembentukan Karakter Kepala Sekolah.

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done