Dunia teknologi dikejutkan dengan hadirnya
inovasi layanan ChatGPT. Kehadiran ChatGPT mendapat respon yang masif dari
kalangan masyarakat dunia. Hal ini membuat beberapa perusahaan yang sudah mapan
merasa terancam, tanpa kecuali perusahaan teknologi sekelas Google. Bahkan
pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin sampai turun tangan. CEO Sundar
Pichai meminta arahan secara khusus terait perkembangan AI serta dampak dari
kemunculan ChatGPT kepada dua pendiri tersebut.
Newyork times melaporkan Pichai sangat
kelabakan dalam menghadang ChatGPT, program yang dikembangkan oleh OpenAI yang
dinilai mampu menjawab segala macam pertanyaan lebih baik dari Google Search.
Chatbot ChatGPT mampu menarik 1 juta pengguna hanya dalam 5 hari.
Kekhawatiran Google wajar, karena selama
ini Google telah mengeluarkan banyak resource terhadap penelitian AI. Mantan VP
Google, Vic Gundotra, mengatakan bahwa Page dan Brin punya perhatian besar
terhadap perkembangan AI
Memahami
Chat GPT
Chatbot GPT merupakan aplikasi perangkat
lunak yang dirancang untuk meniru percakapan mirip manusia berdasarkan
permintaan pengguna. ChatGPT dilatih dengan menggunakan milyaran kalimat dari
berbagai sumber, sehingga model ini dapat menangkap berbagai gaya bahasa dan
konteks percakapan. Selain itu, ChatGPT juga dioptimalkan melalui fine-tunning
dengan cara menambahkan data latih yang spesifik untuk tugas tertentu, sehingga
hasilnya akan lebih akurat.
Aplikasi tersebut dibuat berdasarkan GPT
-3.5, sebuah model bahasa alami yang menggunakan proses Machine Learning. Alami maksudnya adalah gaya yang dihasilkan robot
chat ini mirip dengan gaya penulisan manusia secara natural.
Wessels seorang Profesor Informatika
bisnis dari Kiel University of Applied
Sciences telah melakukan penelitian kecerdasan buatan (AI) dan pengaruhnya
terhadap dunia pendidikan. Wessels berpendapat, chatGPT telah mempengaruhi
serta membawa dampak besar terhadap kemajuan pendidikan.
Lembaga
Nirlaba Open AI
ChatGPT
dibuat oleh perusahaan pengembang AI, OpenAI yang berbasis di San Fransisco,
Amerika Serikat. OpenAI didirikan oleh sejumlah investor, diantaranya Sam
Altman, Peter Thiel, dan Elon Musk pada tahun 2015, sebagai laboratorium
penelitian nirlaba bertujuan untuk mengembangkan R&D berteknologi tinggi
seperti Google dan Amazon, serta fokus pada pengembangan AI dengan cara aman
dan demokratis.
Selain
itu kehadiran openAI didorong oleh ketakutan mereka akan kemungkinak kecerdasan
buatan dapat mengancam keberadaan manusia. Sekelompok orang pendukung OpenAI
berkomitmen untuk mendanai proyek senilai $1 miliar, mereka seperti Reid
Hoffman, Jessica Livingston, Peter Thiel, Greg Brockman, dan Sam Altman.
Pada bulan
April tahun 2016, openAI merilis produk beta “OpenAI Gym”, sebuah platform yang
digunakan untuk penelitian penguatan pembelajaran. Pada bulan Desember 2016,
OpenAI merilis ‘Universe”, sebuah platform perangkat lunak yang digunakan untuk
mengukur dan melatih sebuah kecerdasan umum AI ke dalam seluruh pasokan
permainan dunia, peramban dan aplikasi lainnya.
Pada
tahun 2019, Microsoft menginvestasikan $1 miliar untuk pengembangan
laboratorium OpenAI. Investasi tersebut menjadikan Microsoft penyedia layanan
komputasi awal eksklusif untuk OpenAI, dan kedua perusahaan akan bekerja sama
untuk mengembangkan teknologi baru.
Pada
tahun 2020, OpenAI merilis GPT-3, sebuah model bahasa terlatih pada triliunan
kata dari internet. GPT-3 ditargetkan pada bahasa alami yang dapat digunakan
untuk menjawab sebuah pertanyaan. Pada bulan Januari 2021, OpenAI
memperkenalkan DALL-E, yang dapat menghasilkan gambar yang lebih realistis dan
akurat dengan resolusi 4x lebih besar.
Saat
ini OpenAI dipimpin oleh Sam Altman, seorang pengusaha muda, programmer, dan
blogger kelahiran 1985. Lahir dari keluarga Yahudi, altman pernah mengenyam
pendidikan ilmu komputer dari Stanford University namun tidak lulus. Sebelum mendirikan
openAI, Altman merupakan presiden Y Combinator.