Source:Cloudsek |
Saat mendesain sebuah produk atau layanan, Anda
harus memahami siapa dan bagaimana orang-orang di sekeliling Anda akan
menggunakannya. Tanpa memahami ini, Anda tidak akan bisa membuat produk atau
kebijakan yang bisa di implementasikan dengan baik.
Ini memberikan pemahaman bagi Anda betapa pentingnya Desain yang berpusat pada pengguna atau User Centered Design. Desain berpusat pada pengguna adalah tentang mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengguna produk atau kebijakan kita.
Apa itu Human Centered Design?
Human
Centered Design (HCD) adalah rangkaian
proses inovasi yang menempatkan pengguna sebagai prioritas dalam mendesain
sebuah produk atau layanan.
Misalnya, ketika Tim Layanan-Produk
mengembangkan sebuah website pelayanan publik, tim Anda akan memperhitungkan
persyaratan, tujuan, dan umpan balik pengguna.
Memuaskan kebutuhan dan keinginan pengguna
menjadi prioritas, dan setiap proses desain akan dievaluasi apakah ke depan
akan memberikan sebuah nilai atau tidak. –serta apakah memberikan dampak
emosinal kepada pengguna.
Sejarah
User Centered Design
Istilah “User
Centered Design” diciptakan oleh Rob Kling, Profesor Sistem Informasi
Computer Science, Indiana University kemudian dipopulerkan oleh Don Norman,
pemikir desain dan Profesor University California, San Diego.
Konsep UCD menjadi boming setelah sebuah buku
Don Norman dan Stephen W Draper, berjudul User-Centered
System Design: New perpective on Human-Computer Interaction terbit pada
tahun 1986. Lebih lanjut lagi istilah tersebut dimunculkan dalam karya Norman
yang lain, berjudul The Design of Everyday Things.
Dalam buku tersebut, ia menjelaskan desain
yang baik dan buruk perspektif psikologi. Dia memaparkan betapa pentingnya
desain dalam kehidupan sehari-hari, dan konsekuensinya dari sebuah kesalahan
yang disebabkan oleh desain yang buruk.
Prinsip-Prinsip
User Centered Design (UCD)
Prinsip utama Human Centered Design adalah jika Anda mengumpulkan insight (wawasan-informasi) dari
pengguna dan memasukan temuan Anda ke dalam desain produk-layanan, Anda
dipastikan dapat menciptakan produk-layanan hebat.
Human Centered Design didasarkan pada
prinsip-prinsip dasar yang dapat diimplementasikan dalam proses desain produk
dan layanan:
1. Melibatkan
Pengguna
Proses desain produk-layanan harus melibatkan pengguna sejak awal. Keputusan sebuah desain akan dievaluasi berdasarkan cara kerjanya untuk pengguna akhir.
2. Klasifikasi
Kebutuhan
Tim selalu berusaha menyelaraskan kebutuhan bisnis-komersial dengan kebutuhan pengguna.
3. Umpan Balik
Tim produk dan layanan mengumpulkan serta menganalisis umpan balik dari pengguna secara berkala. Data dari umpan balik membantu tim membuat keputusan tepat –fokus pada pengguna.
4. Desain berulang
Tim produk-layanan terus bekerja untuk meningkatkan pengalaman pengguna, memperkenalkan perubahan bertahap untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif sesuai dengan target audiens.
Pengalaman Pengguna
Sebuah proyek (produk-layanan) hars didasarkan pada
pemahaman tentang pengguna, tugas, dan lingkungan. Tujuannya adalah untuk
menangkap seluruh pengalaman pengguna.
Agar bisa mencapai tujuan tersebut, maka Tim Anda harus
melibatkan praktisi dari berbagai disipln ilmu, misalnya psikolog perilaku,
insinyur perangkat lunak, stakeholder, pakar hukum, kebijakan publik, desain
visual.
Para praktisi dapat melakukan evaluasi terhadap desain
yang dihasilkan dengan menggunakan petunjuk dan kriteria desain. Kemudian
keterlibatan pengguna harus dipastikan keberadaannya untuk kepentingan jangka
panjang.
Dampak User Centered Design (UCD)
User Centered
Design (UCD) menggabungkan berbagai
proses, mulai dari wawancara, observasi, analisis, brainstorming untuk
mengembangkan pemahaman tentang keinginan pengguna. Pendekatan ini selalu
melakukan iterasi (pengulangan) agar produk-layanan yang dihasilkan bisa relevan
dan sempurna.
Pendekatan User
Centered Design mempengaruhi hasil akhir sebuah produk-layanan. Perusahaan
besar seperti Google, dan Microsoft menjaid salah satu contoh yang menerapkan
pendekatan ini. Dengan mengkedepankan strategi desian berpusat pada pengguna,
teknologi yang mereka hasilkan mempunyai dampak yang besar, baik dalam aspek
bisnis maupun pengguna.
Setiap desain yang Anda tempuh dengan membawa pengguna ke
setiap proses, Anda dan tim telah menginvestasikan upaya dan sumber daya
lainnya ke dalam investigasi untuk menemukan apa yang berhasil dengan baik, apa
yang tidak. Mereka (pengguna) dapat mengungkapkan banyak aspek, yang mungkin
diabaikan oleh Anda beserta dengan tim –terkait aksebilitas dan kegunaan.
“Berpusat pada manusia adalah biaya tambahan untuk proyek apa pun, jadi bisnis dengan tepat bertanya apakah menghabiskan begitu banyak waktu untuk berbicara dengan orang, menghasilkan desain prototipe dan sebagainya bermanfaat. Jawabanya adalah ‘ya’ yang mendasar.” – Professor David Benyon
David Benyon memberikan penjabaran 4 dampak dari
penerapan User Centered Design (UCD):
1. Dengan keterlibatan pengguna yang dekat, produk lebih
mungkin memenuhi harapan dan persyaratan pengguna. Ini dapat meningkatkan peningkatan
penjualan dan efisiensi biaya produksi-pemasaran
2. Dengan keterlibatan pengguna, produk lebih mungkin
memenuhi harapan dan persyaratan pengguna. Ini bisa mengurangi biaya layanan
pelanggan
3. Dengan keterlibatan pengguna yang dekat, produl lebih mungkin
memenuhi harapan dan persyaratan pengguna
4. Perancang sistem menyesuaikan prosuk untuk orang-orang
dalam konteks tertentu dan dengan tugas tertentu. UCD mengarahkan produk yang
lebih aman.
5. Menempatkan desainer dalam kontak dekat dengan pengguna berarti
rasa empati yang lebih dalam akan muncul
6. Dengan berfokus pada semua pengguna produk, desainer
dapat mengenali keragaman budaya dan nilai-nilai kemanusiaan.
Elemen Penting User Centered Design (UCD)
Elemen penting dari User
Centered Design (UCD):
Visiability: Pengguna harusn dapat melihat dari awal yang dapat
mereka lakukan dengan produk-layanan, tentang apa, bagaimana mereka dapat
menggunakannya.
Accessibility: Pengguna harus dapat mencari informasi dengan mudah dan
cepat. Mereka harus ditawari berbagai cara untuk menemuka informasi misalnya
tombol ajakan bertindak , opso pencarian, menu dan sebagainya.
Keterbacaan: Teks (produk-layanan) harus mudah dibaca atau mudah
dipahami oleh pengguna. Seringkali terjadi disebuah instansi, ada sebuah
petunjuk layanan publik, namun masyarakat masih saja kebingunan mengakses layanan tersebut.
Bahasa: Kalimat pendek, jelas lebih disukai dari pada panjang
namun tidak bisa dipahami oleh pengguna.
“Yang mudah dan yang sederhana tidak identik. Untuk menemukan apa yang benar-benar sederhana dan bertindak berdasarkan penemuan itu adalah tugas yang sangat sulit. “ –John Dewey, Fulsuf
Proses User Centered Design
Proses User
Centered Design (UCD) menurut Hasso-Plattner Design Stanford (d.School)
adalah: 1) Berempati, 2) Mendefinisikan, 3) Membentuk Pengertian, 4) Prototipe,
5) Testing
Adapun tahapan umum User Centred Design:
1#. Tentukan Konteks Pengguna
Identifikasi siapa pengguna utama
produk-layanan Anda, mengapa mereka akan menggunakan produk-layanan tersebut.
Untuk melakukan proses ini Anda perlu
menjawab tiga pertanyaan sebagai berikut:
Siapa
pengguna saya?. Anda perlu
mengetahui tipe orag yang akan menggunakan produk Anda dan, yang lebih penting,
apa tujuan mereka?
Apa
masalah pengguna saya?. Ini adalah
masalah yang dihadapi pengguna Anda, dan bagaimana desain produk-layanan yang
Anda buat secara tidak langsung membantu menyelesaikannya.
Tentang
apa mereka?. Ini menyangkut mulai
dari bagaima mereka berinteraksi dengan desain Anda hingga emosi mereka saat
menggunakannya.
2#.
Tentukan Persyaratan
Setelah menentukan konteks, kemudian
dilanjutkan dengan mengidentifikasi persyaratan granular produk. Fase ini dapat
memfasilitasi desainer untuk membuat storybard, dan menetapkan tujuan untuk
membuat produk-layanan sukses.
Dalam
aspek bisnis-kebermanfaatan.
Seorang desainer serta owner dapat mempertimbangkan: Pendapatan yang
diharapkan, harapan dari yang memakai layanan, pemangku kepentingan utama,
lingkup desain.
Persyaratan
Pengguna. Segalanya yang diperoleh
pengguna dari proses dan dapat mencakup: Desainmasalah yang dipecahkan, hasil
desain yang sukses.
Keduanya membahas mengapa desain ini
bermanfaat bagi bisnis-kepuasan pelanggan? Mengapa Anda harus mempertimbangkan
untuk melakukan mulai dari sekarang?
3#. Buat solusi & pengembangan Desain
Buat solusi dan pengembangan desain
berdasarkan tujuan dan persyaratan produk, kemudian lakukan iterasi dan
pengembangan produk-layanan.
Bagi Anda yangs edang mendesain sebuah prduk
teknologi, seperti aplikasi atau web, maka pertimbangkan:
- Peta situs
- Aliran Pengguna
- Market
- Gambar
- Icon
- Warna
4#. Evaluasi Produk-Layanan
Lakukan uji kegunaan (usability testing)
untuk mendapatkan umpan balik pengguna untuk produk di setiap tahapan.
Beberapa pertanyaan yang bisa menjadi
pertimbangan Anda:
- Di mana proses kami berjalan dengan benar?mengapa?
- Di mana kami berjuang? Mengapa?
- Bagaimana tanggapan pengguna kami terhadap produk-layanan?
- Apakah itu bisa menyelesaikan masalah? Dan problem-kesulitan apa yang sedang mereka hadapi?
- Di mana kami dapat meningkatkan produk-layanan?
- Pelajaran apa yang bisa kita kamil dari proses ini untuk bisa menciptakan produk-layanan yang berorientasi masa depan?
5#. Iterasi
Iterasi adalah proses pengulangan yang harus
Anda jalankan –mulai dari fase pertama dan memulai proses desain yang berpusat
pada pengguna –dengan mempertimbangkan wawasan yang Anda peroleh pada proses
pertama.
Kesimpulan
User
Centered Design merupakan sebuah
pendekatan menciptakan sebuah produk-layanan dengan menjadikan pengguna sebagai
pusat desain. Pendekatan ini dapat diaplikasikan dalam pelbagai bidang, mulai
dari pembuatan produk teknologi, inovasi sosial, kesehatan hingga pengajaran