|
Sumber: Julie by dribble |
Baru-baru ini kita
dihebohkan dengan langkah Elon Musk membeli saham mayoritas Twitter. Di tanah
air, berita besar datang dari Gojek yang merger dengan Tokopedia sehingga
menjadi entitas GoTo. Twitter, Airbnb, Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka
adalah contoh segelintir dari merupakan sebuah perusahaan rintisan atau dikenal
dengan Startups.
Startup saat ini menjadi
primadona anak-anak muda –setelah mereka lulus kuliah. Diantara mereka banyak
yang bercita-cita bisa bekerja di Startups, banyak pula yang ingin membangun
startups.
“Setelah lulus USC. Saya
nggak jadi analis dan nggak dapat tawaran pekerjaan apapun. Saya benar-benar
mengirimkan 5.000 email selama 20 hari. Benar-benar gila. Hasilnya berapa ratus
respon, 15 panggilan telepon, dua wawancara, dan nol tawaran pekerjaan,”. Kevin
Aluwi, CEO Gojek
Sejatinya, pelaku utama
dan target utama dari startup ini adalah generasi milenial. Lantaran, generasi
milenial merupakan generasi yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya
dengan salah satu karakternya melek teknologi dan tak bisa lepas dari sosial
media.
Membangun bisnis startup
digital mulai dari nol memang bukan hal yang mudah. Namun, untuk memiliki
bisnis startup digital yang sukses, tentu saja bukan hal yang tidak mungkin. Tidaklah
mudah karena ada banyak startups yang gulung tikar diantaranya pegipegi.com, CoHive,
Fabelio, sorabel, dan beberapa startups sedang mengalami pesakitan.
Sekali lagi bukanlah
tidaklah mungkin, pasalnya, kamu bisa menerapkan panduan membangun startup ini.
Bagaimana Membangun Startups
Dalam artikel Panduan
Membangun Startups ini kami akan membas 4 tema: Definisi Startups, Pendanaan
Startups, Langkah-langkah Mendirikan Startups, dan 17 Panduan Membangun
Startups.Indonesia merupakan
surganya startups. Jumlah startups di Indonesia berjumlah 2, 371 buah
–menempatkan posisi lima besar di bawah AS, India, UK, dan Kanada
Startup digital sendiri
merupakan sebuah perusahaan rintisan yang menggunakan dan memanfaatkan kemajuan
teknologi digital dalam menciptakan solusi atas permasalahan masyarakat. Ini
adalah definisi secara umum dan sering kita pahami.
Beberapa pakar sedikit
berbeda dalam mendefinisikan startups.
Steve Blank, founder
startups sekaligus Profesor Stanford University mendefinisikan startups sebagai
“organisasi sementara yang dirancang untuk mencari model bisnis yang dapat
diulang dan terukur. Berbeda dengan perusahaan (company) –organisasi permanen yang
dirancang untuk menjalankan model bisnis yang dapat diulang dan diukur.
Founder PayPal, Peter
Thiel mendefinsikan startup sebagai pencipta inovasi vertikal dan bukan inovasi
horizontal. Inovasi vertikal mengacu pada teknologi baru yang belum pernah
diciptakan sebelumnya dan bertujuan untuk menciptakan monopoli, salah satu contohnya
adalah Youtube, dan Amazon. Sedangkan inovasi horizontal (atau globalisasi)
adalah membawa teknologi yang ada ke tempat-tempat yang tidak memiliki
sebelumnya.
Paul Graham, founder Y
Combinator memilih mendefinisikan yang sama dengan Blank, namun lebih
sederhana. Bagi Graham, Startup adalah perusahaan yang dirancang tumbuh dengan
cepat. Hal yang penting baginya adalah pertumbuhan. Menjadi baru didirikan
tidak dengan sendirinya membuat perusahaan menjadi startup. Juga tidak perlu
bagi sebuah startup untuk bekerja menggunakan teknologi, atau mencari sumber
pendanaan berasal dari ventura.
Berdasarkan level,
startup dibedakan menjadi:
- Unicorn, startup dengan
valuasi US$ 1 miliar atau Rp. 14, 1 triliun.
- Decacorn, startups
dengan valuasi US$ 10 miliar
- Hectocorn, startups
dengan valuasi US$ 100 miliar atau Rp. 1.410 triliun.
Sumber Pendanaan
Startups
Sebuah startup
memerlukan pendanaan untuk bisa berkembang dan sukses. Ada beberapa fase
pendanaan startup:
- Tahap penyisihan. Tahap
ini juga dikenal sebagai bootstrap, ketika pendiri, teman dan keluarga mereka
berinvestasi.
- Pendanaan awal. Pada
tahap ini para founder mencari investor tunggal/personal atau yang biasa
disebut sebagai “Angel Investor”.
- Putaran Seri A-D.
Selanjutnya ada putaran pendanaan Seri A, B, C, dan D yang sebagian besar
dipimpin oleh perusahaan modal ventura, yang menginvestasikan puluhan hingga
ratusan juta dolar ke startup.
Go Publik (IPO). Setelah
berkembang dan tumbuh dengan cepat, startup dapat memutuskan menjadi perusahaan
publik dan membuka diri melalui IPO, atau melakukan aksi akuisisi.
Google di awal juga
mendapatkan suntikan dana dari angel investor. Diantara mereka ada Michael
Moritz, L John Doerr, dan Jeff Bezos. Peter Thiel adalah investor awal
Facebook.
Tahapan Membangun
Startups
Dalam prosesnya, startup
ini seringkali terbentuk melalui sebuah ketidakpastian. Sebagai contoh, model bisnis
yang belum jelas, target pasar, hingga ide produk yang belum terbentuk
sepenuhnya.
Berkaca dari hal ini,
tidak sedikit startup yang mengalami kegagalan. Namun, justru hal tersebutlah
yang menjadikan pelaku bisnis startup menjadi sukses.
Pasalnya, mereka
berusaha memperbaiki alur dan proses yang salah dan terus mencoba strategi baru
dan paling efektif untuk digunakan. Beberapa startup yang saat ini sudah meraih
kesuksesan besar seperti gojek, tiket.com, halodoc.com, dan startup lainnya.
Bagi kamu yang saat ini
masih membutuhkan banyak referensi untuk menambah wawasan sebelum membangun
startup digital, bisa simak panduan berikut ini.
1. Kembangkan Ide Dasar
Hal pertama kali yang
harus kamu lakukan yakni dengan mengembangkan ide dasar terlebih dahulu. Dalam
membangun startup mengembangkan kreativitas menjadi langkah awal yang sangat
penting.
Sebagai contoh,
perusahaan atau bisnis startup seperti apa yang ingin kamu wujudkan. Atau,
keunikan dan potensi kesuksesan seperti apa yang ingin kamu raih.
Hal-hal semacam itu,
penting untuk kamu pertimbangkan sebelum mengembangkan ide dasarnya. Supaya ide
startup kamu memiliki peluang yang besar, jangan lupa untuk melakukan riset
pasar.
Kamu harus memiliki
bukti dan alasan yang kuat untuk membangun startup tersebut. Sebab, hanya
mengandalkan insting atau pendapat pribadi saja tidaklah cukup.
Contohnya, sebelum kamu
menentukan media sosial yang ingin kamu gunakan untuk memasarkan produk atau
jasa, cobalah teliti terlebih dahulu komposisi dan potensial penggunaannya.
Dari riset tersebut, kamu juga mengetahui pesaing dan kompetisi yang ada.
2. Buatlah Bisnis
Startup yang Orisinal
Seperti yang kamu tahu,
saat ini sudah banyak bisnis startup yang mempunyai produk atau jasa orisinil
atau asli. Bahkan, startup-startup tersebut menawarkan keunikan yang tidak
dimiliki oleh startup lainnya.
Peter Thiel Quotes
Untuk mampu bersaing,
sudah sepantasnya kamu juga membuat startup yang asli dan berbeda. Misalnya
saja, kamu memikirkan sesuatu yang unik sekaligus memberikan manfaat untuk
pelanggan. Hindari untuk melakukan tindakan acak hanya untuk mendapatkan
sesuatu yang unik akan tetapi tidak asli.
Apakah harus benar-benar
original? Jawabannya Tidak!. Tidak ada yang ebnar-benar original di dunia ini.
Anda bisa melihat gojek?.blibli? ya keduanya tidak bisa terlepas dari Uber, dan
Amazon.
3. Membuat Rencana
Bisnis
Setelah kamu sudah
berhasil mengembangkan ide dasarnya dan memikirkan startup yang unik, asli,
serta bermanfaat, saatnya untuk membuat rencana bisnis. Rencana bisnis atau
bisnis plan merupakan jantung dari sebuah bisnis.
Tidak hanya bisnis
startup digital saja melainkan bidang bisnis apapun. Selain itu, rencana bisnis
menjadi salah satu bagian paling penting dan harus ada.
Sebenarnya, rencana
bisnis startup tidaklah jauh berbeda dengan bisnis lainnya. Namun, untuk
menerapkan rencana bisnis tersebut kamu perlu menyesuaikannya dengan teknologi
yang akan kamu gunakan.
Sebagai contoh, saat ini
ranah perencanaan pemasaran sudah tidak lagi sebatas televisi atau radio
sebagai channel iklan atau advertising. Namun, sekarang ini sudah mulai
berkembang dan bertambah. Sebut saja seperti Youtube, TikTok, Instagram, dan
media sosial lainnya.
4. Memiliki Modal yang
Cukup
Memiliki modal yang
cukup atau sumber pendanaan yang jelas, menjadi pondasi untuk membangun bisnis
startup. Meskipun sejatinya, dana yang kamu butuhkan tidaklah sama antara
bisnis satu dengan yang lainnya.
Pada dasarnya, kamu
tidak perlu menyediakan atau memiliki modal yang besar. Namun, kamu harus
memastikan jika modal yang kamu miliki saat ini memenuhi kebutuhan dasar untuk
memulai bisnis startup tersebut.
5. Mempunyai Wawasan
Teknologi yang Luas
Memiliki wawasan
teknologi yang luas menjadi bagian dari panduan membangun startup. Pada
dasarnya, untuk membangun startup tidak harus berorientasi pada teknologi
maupun sistem informasi.
Namun, jika startup yang
kamu bangun berbasis teknologi atau startup digital tentu saja kedua hal
tersebut menjadi faktor utamanya. Era yang serba digital seperti sekarang ini,
membuat semua startup berlandaskan dengan teknologi.
Bahkan, perusahaan yang
sudah berdiri lama sekalipun tidak lepas dari keberadaan teknologi. Dengan kata
lain, memiliki wawasan teknologi yang luas, hukumnya adalah mutlak bagi startup
digital.
Jika Anda bukan seorang
engineer, maka carilah partner yang sangat trampil atau memiliki kapasitas IT
(pemrograman/engineer). Sebagai seorang founder Gojek, Nadiem bukanlah seorang
teknik. Ia lulusan hubungan internasional Brown University dan sekolah bisnis
Harvard Business School. Namun nadiem berhasil mendirikan perusahaan super App
Gojek.
6. Memanfaatkan Digital
Marketing dengan Sebaik Mungkin
Membangun startup tentu
saja tidak akan pernah lepas dari digital marketing. Bahkan, kamu wajib memanfaatkannya
dengan sebaik mungkin.
Pemanfaatan digital
marketing dalam startup ini umumnya untuk ranah pemasaran produk atau jasa.
Kamu bisa menggunakan semuanya, mulai dari mengandalkan Google Ads, SEO, hingga
berbagai media sosial.
Tak hanya itu saja, kamu
juga dapat mendaftarkan bisnis startup pada mesin pencari atau search engine.
Bukan tanpa alasan, dengan upaya ini startup kamu bisa mendapatkan banyak
respon, terwujudnya citra perusahaan, membangun brand sesuai dengan karakteristik
bisnis startup, dan lain sebagainya.
7. Menguasai Pemasaran
atau Marketing
Satu lagi yang tak kalah
penting, membangun startup juga harus berlandaskan pada kemampuan untuk
menguasai pemasaran. Tanpa menggunakan pemasaran yang tepat, maka konsumen atau
pelanggan bisnismu tidak akan pernah tahu produk maupun layanan berkualitas.
Tentu saja, hal tersebut
memberikan pengaruh buruk pada target bisnismu. Setidaknya, kamu tahu dan
memahami dasar-dasar dari digital marketing seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Selain itu, pemasaran mesin pencari , pengoptimalan mesin pencari, dan pemasaran
media sosial, kamu juga perlu melakukan pemasaran email hingga pemasaran
afiliasi.
8. Membangun Tim yang
Solid
Perlu untuk selalu kamu
ingat, jika bisnis apapun itu tidak akan pernah maju dan berhasil tanpa
dukungan tim yang solid. Dalam panduan membangun startup pun, point penting
tersebut menjadi salah satu yang harus kamu miliki.
Selain, itu, membangun
bisnis startup sendiri, juga akan terasa sangat sulit. Maka dari itulah, perlu
menggali ide, dan kreatifitas dari tim kamu.
Dengan begitu, kamu akan
menemukan strategi-strategi yang baru dan jitu untuk mengembangkan bisnis. Hal
lainnya yang tak kalah penting, bukan soal kuantitas atau banyaknya tim yang
kamu miliki.
Pasalnya, untuk
membangun bisnis startup kamu tidak perlu membutuhkan banyak orang. Cukup buat
tim yang berkualitas dan mengerti visi misi bisnis startup milikmu. Bahkan,
bila hanya berdua saja tidaklah mengapa, asalkan memiliki passion dan gol yang
sama dengan kamu. Memiliki tim yang solid, akan membuat startup pun menjadi
lebih terarah dan bermasa depan cerah.
Selain itu, kamu juga
perlu memiliki kepercayaan dan keyakinan terhadap partnermu. Pasalnya,
membangun startup juga perlu kerjasama yang baik, dari awal hingga akhir.
Memiliki tim atau partner yang siap untuk kamu ajak bekerja sama, akan semakin
mudah menghadapi segala tantangan dan risiko.
9. Membangun Relasi
Membangun startup sama
halnya dengan manusia yang tidak dapat bertahan sendiri. Dalam membangun
startup kamu perlu memiliki relasi.
Hal ini akan membantu
startup kamu berjalan dan bekembang dengan baik kedepannya nanti. Apalagi, jika
startup yang kamu bangun benar-benar dari nol, maka relasi dapat mempercepat
perkembangan startup milikmu tersebut.
Tak hanya itu, membangun
relasi juga akan mengembangkan networking kamu. Dengan membangun hubungan
relasi yang semakin luas, kamu memiliki banyak pilihan dan kesempatan untuk
melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Tentu saja, hal tersebut
akan memberikan startup kamu keuntungan.
10. Membangun Basis
Konsumen
Jika kamu sudah sudah
memiliki sebuah situs atau web, kemudian kamu gunakan untuk mempromosikan
produk atau jasa, jangan berhenti di situ. Selain membangun merek atau brand
untuk bisnis startup kamu, perlu juga untuk membangun basis konsumen.
Membangun basis konsumen
juga tak kalah penting, karena berkaitan dengan ketahanan startup untuk waktu
yang lama. Ingat, jenis pelanggan atau konsumen yang kamu butuhkan adalah
mereka yang loyal terhadap produk atau
jasa bisnismu.
Untuk dapat mencapainya,
kamu perlu membangun layanan pelanggan yang memenuhi kebutuhan konsumen. Selama
kamu mengutamakan konsumen, basis pelanggan kamu juga akan semakin kuat.
11. Mempunyai Feedback
User
Memulai hingga membangun
startup tidak akan pernah lepas dari feedback user startup kamu. Pasalnya, kamu
harus terus menerus untuk memahami apa yang audiens atau pelanggan kamu minta
dan butuhkan.
Paul Graham Quotes
Ketika kamu memasuki
tahap beta atau pre launching, kamu dapat terus membangun startup kamu dengan
customer oriented yang memiliki kesempatan besar. Selain itu, kamu juga akan
mendapatkan customer yang loyal terhadap startup kamu.
14. Jangan Mudah
Menyerah
Membangun startup tidak
mudah. Dibutuhkan semangat pantang menyerah. Nadiem Makarim pernah ditolak oleh
seorang investor ketika sedang mengajukan proposal pendanaan. Begitup William
Tanuwidjaja yang pernah diremehkan ketika mempresentasikan e-commerce baru
miliknya, Tokopedia.
“Jangan khawatir tentang kegagalan; Anda hanya
harus benar sekali.” Drew Houston, founder Dropbox.
16. Turut Bergabung
Dalam Komunitas Startup
Bergabung dalam
komunitas startup juga dapat membantu kamu untuk membangun bisnismu sendiri.
Tidak hanya sekedar mendapatkan teman atau partner saja, akan tetapi kamu juga
akan mendapatkan pengalaman serta wawasan.
Bahkan, kamu juga bisa
saling bertukar ide, gagasan, maupun informasi. Sebagai contoh, salah satu
komunitas startup yang bisa kamu manfaatkan adalah BSI Startup center (BSC).
BSC ini merupakan
komunitas yang berada di bawah naungan Universitas BSI atau Bina Sarana
Informatika. BSC sendiri memiliki tujuan untuk menjadi jembatan dan perantara
bagi mahasiswanya yang mempunyai bisnis bidang IT. Selain itu, komunitas ini
juga berguna bagi masyarakat.
17. Mengembangkan dan
Memperbesar Bisnis
Panduan terakhir yang
bisa kamu ikuti ketika memutuskan untuk membangun startup adalah mengembangkan
dan memperbesarnya. Dengan kata lain, jangan pernah puas dengan apa yang kamu
capai saat ini.
Jika dalam waktu 6
bulan, startup yang kamu bangun sudah memperlihatkan progress yang baik, maka
kamu dan tim memiliki kesempatan untuk menjadikan bisnis startup tersebut
semakin besar.
"Apapun yang diukur
dan diamati, meningkat." Bob Parsons, co founder GoDaddy
Dalam mengembangkannya,
tidak langsung instan begitu saja, akan tetapi tahap demi tahap. Dengan begitu,
kamu dapat menghindari risiko maupun kerugian yang terlalu besar.
Bisnis startup yang kamu
kembangkan pun akan stabil meskipun banyak perubahan yang terjadi. Selain itu,
seiring pertumbuhan bisnis, kamu juga dapat memperoleh tambahan modal dengan
dukungan investor.
Setelah melewati
langkah-langkah seperti di atas, kamu akan semakin mudah dalam mewujudkan
keinginanmu untuk membangun bisnis startup. Sebagai seorang pengusaha atau
pebisnis, tentu saja penting untuk mempersiapkan diri kamu sebaik mungkin.
Pasalnya, ada banyak
kemungkinan yang bisa kamu dapatkan, entah itu keuntungan atau kerugian.
Meskipun tidaklah mudah, dengan mengikuti panduan tersebut setidaknya kamu
dapat meminimalisir terjadinya kerugian, kegagalan, maupun risiko.
Kamu juga harus memiliki
sikap percaya diri yang kuat. Pasalnya, kamu akan menghadapi berbagai pasang
surut, kadang startup kamu berada di atas, kadang kala juga berada di bawah.
Kamu harus yakin jika
startup yang kamu bangun akan memberikan banyak manfaat bagi orang banyak.
Dengan menerapkan semua panduan membangun startup dengan maksimal, kamu tidak
perlu takut untuk melangkah dan mengambil keputusan.
“Waktu, ketekukan, dan sepuluh tahun mencoba
pada akhirya akan membuat Anda terlihat seperti sukses dalam semalam.” Biz
Stone, co founder Twitter.
Penutup
Kami telah menyajikan
artikel Membangun Startup dari awal, namun demkian membangun startups tidaklah
mudah. Kabar gembiranya selalu ada kesmepatan. Jadi jangan menyerah ya.