Mengenal artificial intelligence (AI) lebih dekat, dampak dan potensi bahaya yang ditimbulkan - Teras Academy
News Update
Loading...

1/15/2024

Mengenal artificial intelligence (AI) lebih dekat, dampak dan potensi bahaya yang ditimbulkan

 


Artificial Intelligence (AI) seperti pedang bermata dua; mempunyai dampak positif di suatu sisi lain ditakuti akan implikasinya. Elon Musk mengatakan bahwa AI berpotensi menjadi kekuatan yang paling mengganggu dalam Sejarah umat manusia. “Kita akan mempunyai sesuatu yang untuk pertama kalinya lebih cerdas dari manusia pintar,” ucapnya dalam sebuah agenda yang diselenggarakan di Lancaster House.

Apa sih Artificial Intelligence (AI)? Yuk kita mengenal AI lebih dekat.

“Perkembangan kecerdasan buatan secara penuh dapat berarti akhir dari umat manusia…. Ia akan berkembang dengan sendirinya, dan merancang ulang dirinya sendiri dengan kecepatan yang semakin meningkat. Manusia, yang dibatasi oleh evolusi biologis yang lambat, tidak dapat bersaing, dan akan digantikan.” — Stephen Hawking mengatakan kepada BBC

Memahami Artificial Intelligence (AI) 

Artificial Intelligence (AI)?  adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. Tujuan utama dari AI adalah membuat mesin-mesin atau program-program komputer dapat meniru kemampuan berpikir, belajar, dan menyelesaikan masalah seperti yang dapat dilakukan manusia.

Teknologi AI banyak digunakan di berbagai industri, pemerintahan, startups dan sains. Beberapa aplikasi terkenal adalah: mesin pencari web tingkat lanjut  (Google Penelusuran), sistem rekomendasi (digunakan oleh YouTube, atau Amazon), memahami ucapan manusia (seperti Google Assistant, atau Siri), mobil tanpa pengemudi semisal Waymo, alat generatif dan kreatif seperti ChatGPT yang dibuat oleh OpenAI dan lain-lain.

Berikut adalah beberapa konsep dasar yang terkait dengan Artificial Intelligence:

Machine Learning (Pembelajaran Mesin)

Merupakan cabang dari AI yang memungkinkan sistem untuk belajar dari data dan pengalaman tanpa secara eksplisit diprogram. Dengan metode ini, mesin dapat mengenali pola-pola, membuat keputusan, dan memperbaiki kinerjanya seiring waktu.

Neural Networks (Jaringan Saraf Tiruan)

Merupakan model matematika yang terinspirasi oleh struktur dan fungsi otak manusia. Neural networks digunakan dalam banyak aplikasi pembelajaran mesin dan deep learning.

Deep Learning

Sebuah subbidang dari machine learning yang menggunakan neural networks dengan banyak lapisan (deep neural networks) untuk mengekstraksi fitur dan menganalisis data secara hierarkis. Deep learning telah memainkan peran kunci dalam banyak kemajuan baru-baru ini, seperti pengenalan wajah, terjemahan bahasa, dan permainan AI.

Natural Language Processing (Pemrosesan Bahasa Alami) NLP

NLP Merupakan cabang dari AI yang berkaitan dengan interaksi antara komputer dan bahasa manusia. Tujuan NLP adalah memungkinkan komputer untuk memahami, menginterpretasi, dan menghasilkan teks atau ucapan manusia.

Computer Vision (Visi Komputer)

Merupakan bidang AI yang fokus pada pengembangan sistem yang dapat "melihat" dan menginterpretasi dunia visual. Aplikasi dari visi komputer termasuk pengenalan objek, pengenalan wajah, dan pengolahan citra.

Expert Systems (Sistem Pakar)

Merupakan sistem AI yang dirancang untuk meniru pengetahuan dan keputusan seorang pakar manusia dalam suatu domain tertentu. Sistem pakar digunakan untuk memberikan solusi atau rekomendasi berdasarkan basis pengetahuan yang telah diprogram.

Robotics

Meskipun bukan bagian eksklusif dari AI, robotika seringkali terkait erat dengan pengembangan sistem yang dapat beroperasi secara otonom atau semi-otonom dengan menggunakan teknologi AI.

 

Sejarah AI

Sejarah Artificial Intelligence (AI) melibatkan perkembangan yang panjang dan beragam sejak konsep ini pertama kali muncul pada abad ke-20.

Berikut adalah rangkuman sejarah AI:

Fase Awal Abad ke-20

Konsep dasar dari AI muncul pada awal abad ke-20, terutama melalui karya-karya peneliti seperti Alan Turing dan John von Neumann. Turing, dengan ide mesin Turing-nya, memberikan dasar konsep komputer dan pengolahan informasi yang memainkan peran kunci dalam perkembangan AI.

Fase Pertengahan Abad ke-20

Istilah "Artificial Intelligence" pertama kali digunakan oleh John McCarthy pada Konferensi Darthmouth pada tahun 1956, yang dianggap sebagai tonggak awal dari penelitian resmi di bidang ini. Pada periode ini, fokus utama adalah pada pengembangan program-program yang dapat meniru kecerdasan manusia dalam berpikir dan memecahkan masalah.

Fase Pengembangan Bahasa Pemrograman untuk AI

Perkembangan bahasa pemrograman seperti LISP (List Processing) pada tahun 1958 oleh John McCarthy menjadi penting dalam pengembangan AI. LISP menjadi bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam penelitian dan pengembangan AI.

Fase AI Winter (Musim Dingin AI)

Meskipun ada kemajuan awal, pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, harapan terlalu tinggi terhadap kemajuan cepat dalam AI menyebabkan ketidakpuasan dan kekecewaan. Kurangnya kemajuan konkret membuat minat dan pendanaan terhadap AI menurun, yang kemudian dikenal sebagai "The AI Winter" atau musim dingin AI.

Fase Pemrosesan Simbolik dan Sistem Pakar

Pada tahun 1980-an, AI mengalami kebangkitan kembali dengan fokus pada pemrosesan simbolik dan pengembangan sistem pakar. Sistem pakar adalah program komputer yang mencoba meniru kecerdasan dan pengetahuan seorang pakar manusia dalam suatu bidang tertentu.

Fase Perkembangan Teknik Machien Learning

Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, AI melihat pertumbuhan baru dengan munculnya teknik pembelajaran mesin yang lebih canggih. Algoritma-algoritma seperti Support Vector Machines dan decision trees menjadi populer, dan konsep-konsep seperti reinforcement learning semakin berkembang.

Era Deep Learning

Pada awal abad ke-21, terjadi lonjakan signifikan dalam keberhasilan AI, terutama melalui penggunaan teknik deep learning. Keberhasilan ini didukung oleh kemajuan perangkat keras, volume data yang lebih besar, dan kemampuan komputasi yang meningkat. Neural networks dengan banyak lapisan (deep neural networks) menjadi dasar dari banyak aplikasi AI, termasuk pengenalan wajah, pengenalan suara, dan lainnya.

AI di Era Saat Ini

AI terus berkembang dan diterapkan dalam berbagai industri, termasuk kesehatan, finansial, transportasi, dan manufaktur. Perusahaan teknologi besar seperti Google, Facebook, dan Amazon terus menginvestasikan sumber daya dalam penelitian dan pengembangan AI.

 

Tokoh di Balik AI

Banyak tokoh terkenal yang telah berkontribusi signifikan dalam pengembangan dan pemahaman Artificial Intelligence (AI).

Berikut adalah beberapa tokoh terkemuka di bidang AI:

Alan Turing (1912-1954)

Alan Turing seorang Matematikawan dan logis Inggris yang dianggap sebagai salah satu bapak ilmu komputer dan AI. Kontribusinya melibatkan mesin Turing, model konseptual untuk komputer yang sangat mempengaruhi perkembangan AI.

John McCarthy (1927-2011)

McCarthy Ilmuwan komputer Amerika yang dikenal sebagai salah satu pendiri ilmu komputer dan AI. Ia menciptakan istilah "Artificial Intelligence" dan mengorganisir Konferensi Dartmouth pada tahun 1956, yang dianggap sebagai awal resmi penelitian AI.

Marvin Minsky (1927-2016)

Marvin Minsky Ilmuwan komputer dan kognitif Amerika yang menjadi salah satu pemimpin dalam pengembangan AI. Bersama dengan John McCarthy, ia adalah salah satu pendiri Laboratorium Kecerdasan Buatan (AI Lab) di MIT.

Herbert A. Simon (1916-2001)

Herbert A SImon Ilmuwan sosial, ekonom, dan komputer Amerika yang bersama dengan Allen Newell, mengembangkan konsep pemrosesan simbolik dalam AI. Mereka menciptakan program komputer pertama yang dapat meniru proses pemikiran manusia.

Geoffrey Hinton

G Hinton Ilmuwan komputer Kanada dan profesor di University of Toronto. Hinton adalah salah satu tokoh kunci dalam perkembangan deep learning, yang telah memainkan peran penting dalam kemajuan AI terkini.

Yann LeCun

Ilmuwan komputer Prancis-Amerika yang merupakan salah satu pionir dalam bidang deep learning. LeCun telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan algoritma backpropagation untuk melatih neural networks. Ia adalah ilmuwan di balik riset AI Meta

Andrew Ng

Ilmuwan komputer dan profesor di Stanford University yang terkenal karena kontribusinya dalam bidang machine learning. Ia juga merupakan salah satu pendiri Google Brain, tim di Google yang fokus pada riset AI. Andrew Ng merupakan pendiri perusahaan kursus online terkenal Coursera.

Fei-Fei Li

Ilmuwan komputer dan profesor di Stanford University yang merupakan tokoh terkenal dalam bidang computer vision. Fei-fei Li juga telah memainkan peran kunci dalam mempromosikan pengembangan AI yang etis dan berkelanjutan.

Demis Hassabis

Demis Hassabis Ilmuwan komputer dan pendiri DeepMind, perusahaan yang dikenal karena pencapaian sukses dalam pengembangan teknologi AI, terutama dalam permainan seperti Go dan video game.

Elon Musk

Sosok yang sudah tenar ini merupakan seorang pengusaha dan pemimpin industri yang terkenal karena mendukung pengembangan teknologi AI. Ia juga berkontribusi pada berbagai inisiatif, termasuk OpenAI, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengembangkan AI yang bermanfaat.

Satya Nadella

Satya Nadella CEO Microsoft yang aktif memimpin perusahaan menuju investasi dan inovasi dalam AI, termasuk pengembangan platform dan layanan AI seperti Azure Cognitive Services.

 

Implementasi AI

AI banyak diimplementasikan dalam pelbagai bidang

Implementasi Artificial Intelligence (AI) melibatkan penerapan teknologi-teknologi AI dalam berbagai konteks dan industri untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kemampuan sistem. Berikut adalah beberapa contoh implementasi AI yang telah dan sedang dilakukan:

 

1.Pengenalan Wajah dan Pengenalan Suara

Sistem pengenalan wajah digunakan dalam pengamanan seperti kontrol akses ke gedung atau area tertentu. Identifikasi Pelaku Kriminal: Sistem pengenalan wajah digunakan oleh kepolisian untuk membantu mengidentifikasi pelaku kriminal.

2.Asisten Virtual

Asisten suara seperti Siri, Google Assistant, dan Alexa menggunakan teknologi pengenalan suara untuk merespons perintah pengguna.

3.Pemrosesan Bahasa Alami (Natural Language Processing - NLP)

Pelayanan Pelanggan seperti Chatbot. Chatbot menggunakan NLP untuk memahami dan merespons pertanyaan pelanggan dalam bahasa manusia.

4.Penerjemahan Otomatis

Algoritma NLP digunakan untuk menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain.

5.Analisis Sentimen

Analisis sentimen menggunakan NLP untuk mengevaluasi opini dan perasaan dari teks online.

6.Pembelajaran Mesin dan Deep Learning

Pemilihan Produk. Biasanya pemilihan produk sistem rekomendasi dalam e-commerce menggunakan machine learning untuk menyarankan produk kepada pelanggan berdasarkan riwayat pembelian dan preferensi mereka.

7.Deteksi Anomali

Dalam keamanan siber, teknik machine learning digunakan untuk mendeteksi perilaku anomali yang mungkin menandakan serangan.

8.Robotika dan Automasi

AI sering digunakan dalam pabrik Otomatis. Robotika dan AI digunakan dalam otomatisasi proses di pabrik, termasuk produksi dan perakitan.

9.Kendaraan Otonom

Pengembangan kendaraan otonom melibatkan implementasi teknologi AI untuk pengenalan objek, navigasi, dan pengambilan keputusan.

10.Kesehatan

Diagnosis Medis banyak melibatkan AI.Sistem AI dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit dengan menganalisis data medis seperti gambar CT scan atau hasil tes laboratorium. Selain itu AI juga digunakan dalam manajemen Data Pasien, memproses dan menganalisis data pasien secara efisien.

11.Keuangan

AI digunakan untuk prediksi Pasar Keuangan. Algoritma machine learning digunakan untuk menganalisis tren pasar keuangan dan membuat prediksi termasuk juga Manajemen Risiko, mengidentifikasi potensi risiko dan kecurangan dalam transaksi keuangan.

12.Pendidikan

Pengajaran dan Pembelajaran: Sistem AI dapat memberikan rekomendasi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. AI juga digunakan untuk melakukan evaluasi Otomatis. Penggunaan AI dalam menilai tugas dan ujian dapat mengurangi beban kerja guru dan memberikan umpan balik lebih cepat.

13. Perdagangan Elektronik (E-commerce)

E-commerce menggunakan AI untuk menganalisis data pembeli dan mempersonalisasi pengalaman belanja online.

 

Perusahaan Artificial Intelligence (AI)

Banyak perusahaan di seluruh dunia yang fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Beberapa di antaranya seperti OpenAI. Open AI Organisasi riset AI yang berkomitmen untuk mengembangkan kecerdasan buatan yang aman dan bermanfaat untuk semua orang. Perusahaan yang didirikan oleh Sam Altman tersebut telah mengembangkan model seperti GPT-3, yang merupakan model yang saya gunakan.

Kemudian Google DeepMind. Google DeepMind Bagian dari Google yang fokus pada pengembangan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin. Mereka terkenal karena menciptakan AI yang berhasil mengalahkan juara dunia dalam permainan papan seperti Go dan catur.

Facebook tidak mau kalah. Facebook mempunyai AI Research (FAIR). Tim riset kecerdasan buatan di Facebook yang bekerja pada berbagai aspek pembelajaran mesin, penglihatan komputer, dan pemahaman bahasa alami.

Perusahaan teknologi tertua IBM mempunyai IBM Watson. IBM Watson merupakan divisi dari IBM yang berkembang pesat dalam bidang AI, terkenal dengan Watson, sistem kecerdasan buatan mereka yang dapat memahami bahasa alami dan menjawab pertanyaan.

Perusahaan Bill gates mempunyai Microsoft Research AI. Microsoft memiliki sejumlah proyek AI yang signifikan, termasuk dalam bidang pengolahan bahasa alami, visi komputer, dan pemahaman konten. Elon Musk tidak ingin ketinggalan, perusahaannya Tesla mempunyai lembaga riset yang fokus pada pengembangan kecerdasan buatan untuk mobil otonom. Sistem Tesla Autopilot menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan kemampuan mobil dalam mengemudi.

NVIDIA meskipun awalnya dikenal sebagai produsen kartu grafis, NVIDIA juga memainkan peran besar dalam pengembangan AI melalui GPU mereka yang kuat, yang banyak digunakan untuk melatih model AI. Sedangkan Alibaba Group, perusahaan e-commerce besar asal Tiongkok ini juga memiliki divisi AI yang aktif dalam pengembangan teknologi AI untuk berbagai aplikasi, termasuk perdagangan elektronik, cloud computing, dan layanan keuangan.

Baidu mesin pencari terbesar di Tiongkok, Baidu, memiliki divisi AI yang berfokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan, termasuk mobil otonom dan sistem pengenalan suara, dna yang terakhir ada Intel AI. Intel, produsen terkenal dalam industri semikonduktor, juga memiliki kehadiran yang kuat dalam pengembangan AI, terutama melalui produk dan teknologi yang mendukung perangkat keras untuk kecerdasan buatan.

 

Kritik dan Potensi Bahaya AI

Banyak kritikan tentang AI. Meskipun Artificial Intelligence (AI) membawa banyak potensi dan keuntungan, ada beberapa kritik dan keprihatinan yang muncul seiring dengan perkembangannya termasuk yang dikhawatirkan oleh ilmuwan Google Brain Geoffrey Hilton

Beberapa catatan kritik terhadap AI melibatkan aspek-etika, dampak sosial, dan tantangan teknis. Berikut adalah beberapa kritik umum terhadap AI:

1.Bias Algoritma

Algoritma AI dapat mencerminkan bias yang ada dalam data pelatihan. Jika data yang digunakan untuk melatih sistem mengandung bias tertentu, seperti gender atau ras, maka model AI dapat menghasilkan keputusan atau prediksi yang tidak adil.

2. Kehilangan Pekerjaan

Penerapan otomatisasi dan robotika yang didukung AI di berbagai industri dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan manusia. Hal ini dapat menciptakan ketidaksetaraan ekonomi dan menimbulkan tantangan sosial dalam hal pelatihan ulang dan penempatan pekerja. Baru-baru ini perusahaan google melakukan PHK sebesar 1.000 karyawan, termasuk juga perusahaan teknologi lain seperti Meta dan Amazon.

3.Kurangnya Transparansi

Beberapa model AI, terutama yang kompleks seperti deep learning, sering kali sulit diinterpretasikan oleh manusia. Kurangnya transparansi ini dapat menjadi masalah dalam situasi di mana keputusan AI mempengaruhi hak dan keputusan manusia.

4.Privasi dan Keamanan Data

Penggunaan AI sering melibatkan pengumpulan dan analisis data yang besar. Ini dapat menimbulkan keprihatinan tentang privasi dan keamanan data, terutama jika data pribadi dikumpulkan dan digunakan tanpa persetujuan yang memadai.

5.Tantangan Etika

Keputusan yang diambil oleh sistem AI dapat menimbulkan pertanyaan etika, terutama ketika melibatkan kehidupan manusia, seperti dalam keputusan medis atau militer. Pertanyaan seperti siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan juga menjadi perhatian.

6.Ketergantungan Terhadap Teknologi

Ketergantungan terhadap teknologi AI dapat membuat masyarakat rentan terhadap gangguan atau kegagalan sistem. Misalnya, ketergantungan pada sistem otomatisasi dapat menimbulkan risiko jika sistem mengalami kegagalan atau disalahgunakan.

7.Kesenjangan Digital

Pengembangan dan adopsi teknologi AI tidak merata di seluruh dunia. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan digital antara negara maju dan berkembang, serta antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

8.Tantangan Hukum dan Regulasi

Kehadiran AI seringkali lebih cepat daripada perkembangan regulasi yang dapat mengaturnya. Ini dapat menimbulkan kebingungan hukum terkait tanggung jawab dan batasan penggunaan teknologi AI.

9.Ketidakpastian tentang Keamanan

Seiring semakin banyaknya implementasi AI dalam berbagai sistem, muncul keprihatinan tentang potensi risiko keamanan, terutama ketika AI digunakan dalam kendaraan otonom, sistem kesehatan, dan infrastruktur kritis lainnya.

Kesimpulan

Artificial Intelligence (AI) telah berkembang dengan pesat. Semua perusahaan dan institusi memanfaatkan AI untuk inovasi mereka. Selain membantu pekerjaan manusia, AI dipandang menyimpan dampak negatif yang tersembunyi seperti yang dikhawatirkan banyak ilmuwan.

Demikian paparan dari kami tentang Artificial Intelligence (AI), semoga dapat membantu kamu dalam memahami AI.

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done