Sumber: rawpixel,freeepik |
Salah satu karya terbesar psikolog tenar kelahiran Brooklyn, New York
Abraham Maslow adalah tentang teori “Hierarchy of Needs”, atau teori kebutuhan manusia.
Abraham Maslow merupakan seorang psikolog Amerika Serikat kelahiran 1908.
Maslow memperoleh gelar psikologi dari Universitas Wisconsin,
kemudian mendalami riset di Universitas Columbia. Di sana bertemu
dan belajar dengan psikolog kenamaan, seperti Alfred Adler, serta salah
satu teman awal psikolog Sigmund Freud.
Jika Anda berencana untuk menjadi sesuatu yang kurang dari kemampuan Anda, Anda mungkin akan tidak bahagia sepanjang hari dalam hidup Anda.” –Abraham Maslow
Psikologi Humanistik Abraham Maslow
Abraham Maslow diakui sebagai pembangun awal psikologi humanistik –yang
kemudian melahirkan beberapa terapi yang berbeda serta terapi berpusat pada
klien yang dkembangkan oleh Carl Rogers.
Psikologi humanistik merupakan perspektif psikologi yang muncul pada abad
ke-20 sebagai jawaban atas dua teori: psikoanalitik Sigmund Freud dan
Behaviorisme BF Skinner. Dalam pandangan Maslow, psikologi humanistik sebagai
kekuatan ketiga dalam psikologi.
Psikologi Humanistik membantu klien memperoleh keyakinan bahwa semua orang
pada dasarnya baik. Ini mengadopsi pendekatan holistik terhadap keberadaan
manusia dan meberikan perhatian khusus terhadap kereativias, kehendak bebas dan
potensi manusia yang positif.
Prinsip-prinsip dasar psikologi Humanistik:
Fungsi seseorang saat ini adalah aspek mereka yang paling berpengaruh.
Untuk menjaid sehat mental, individu harus megambil tanggung jawab pribadi
atas tindakan mereka, terlepas apakah tindakan itu positif atau negatif.
Setiap orang, hanya menjadi/inheren layak –meskipun tindakan yang telah
diperbuat mungkin negatif serta tindakan tersebut tidak menghilangkan nilai
seseorang.
Tujuan akkhir hidup adalah mencapai pertumbuhan dan pemahaman pribadi.
Hanya melalui perbaika diri dan konstan, seseorang dapat benar-benar bahagia.
Hirarki Kebutuhan Manusia Abaraham Maslow
Psikologi Humanistik mengilhami Maslow mencitakan gagasan tentang hirarki
kebutuhan manusia.
Maslow menggunakan bentuk piramida untuk memvisualisasikan hierarki
kebutuhan manusia. Menurutnya, manusia selalu termotivasi untuk memenuhi
kebutuhannya mulai dari terendah; mulai dari kebutuhan fisiologis, akan rasa
aman, kebutuhan untuk dicintai, kebutuhan untuk dihargai dan aktualisasi diri.
Pertama, kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis bisa disebut juga dengan kebutuhan dasar (basic
needs). Kebutuhan ini diantaranya yang paling melekat: udara, makanan, dan
materi. Setiap manusia pasti membutuhkan kebutuhan mendasar ini.
Kedua, kebutuhan akan rasa aman
Naluri manusia mempunyai rasa takut. Untuk melindungi agar ketakutan tidak
selalu muncul atau hadir, maka manusia mencari sebuah perlindungan atau
keamanan. Inilah yang disebut dengan kebutuhan rasa aman.
Ketiga, kebutuhan untuk dicintai
Setelah basic needs dan savety needs terpenuhi, manusia mencari kebutuhan
yang lain, yakni dicintai atau disayangi oleh orang-orang disekelilingnya
(keluarga, teman dan atasan). Kebutuhan di atas biasanya terjalin melalui
sebuah komunikasi yang baik, baik melalui pertemanan maupun interaksi sosial
yang lain.
Keempat, kebutuhan untuk dihargai
Esteem needs atau harga diri salah satu diantara
beberapa kebutuhan manusia yang selalu ingin terpenuhi manakala
kebutuhan-kebutuhan yang lain sudah terpenuhi. Esteem needs menyangkut
kekuatan, kompetensi, percaya diri, kemandirian, penghargaan dari orang lain,
dan status sosial. Puncak dari semuanya, modal untuk mewujudkan self
actualization.
Kelima, aktualisasi diri
Jika manusia memiliki esteem needs tinggi, ditopang dengan
kemandirian, percaya diri, mempunyai kompetensi, dan keinginan yang kuat untuk
berkembang, pada akhirnya ia akan melakukan aktualisasi diri.
Manfaat Hirarki Kebutuhan Manusia
teori Paparan diatas merupakan gambaran kebutuhan ala Abraham Maslow.
Teori Hirarki kebutuhan mausia dapat dimplementasikan serta memberikan
manfaat bagi penggunanaya. Misalnya dengan memahami teori ini, seorang guru
akan dapat dengan mudah membuat profil atau asesmen siswanya serta melakukan
pendekatan kepada mereka.
Bagi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi, dapat memenuhi serta
meningkatkan kompensasi bawahannya. Beberapa riset manajemen menunjukkan bahwa
karyawan yang kebuthan hidupnya terpenuhi memiliki kinerja lebih baik atau
optimal.
Seorang Designer, Product Manager, atau peneliti UX (Pengguna Human
Centered Design atau Design Thinking)
dapat mempertimbangkan kebutuhan fisiologis (Hirarki Maslow) sebagai
pertimbangan dalam membuat keptusan desain.