Sumber:time.com |
Perusahan rintisan Cryptocurrency, Coinbase sedang naik daun. Salah satu
sosok penting di baliknya adalah Brian Armstrong. Armstrong lahir pada 25
Januari 1983, di San Jose, California dari kedua orang tua yang berprofesi
sebagai insinyur.
Ia memperoleh gelar sarjana ganda di
bidang ekonomi dan ilmu kompuer pada tahun 2005 dari Rice University. Setelah
lulus bekerja sebagai pengembang IBM
dan konsultan Deloitte. Pada tahun
2010, ia menemukan kertas putih bitcoin yang diterbitkan oleh Satoshi Nakamoto.
Ada tahun 2011, Armstrong bergabung dengan
Airbnb sebagai insinyur perangkat lunak dan mengenalkan sistem pembayaran di
190 negara tempat airbnb beroperasi. Selama di Airbnb, dia melihat
kesulian dalam pengiriman uang ke Amerika Selatan.
Dia mulai bekerja akhir pekan dan malam
hari untuk menulis kode di Ruby dan JavaScript untuk membeli dan menyimpan
cryptocoin. Pada tahun 2012, ia mengikuti akselerator Startup Y Combinator dan
menerima investasi sebesar $ 150.000 yang dikemudian hari ia gunakan untuk
mendanai Coinbase.
“Coinbase adalah cara paling sederhana untuk membeli dan menjual dan menyimpan mata uang digital sehingga Anda dapat berpartisipasi dalam ekonomi kripto, “ Armstrong.
Pada tahun 2012 bersama dengan Fred Ehrsam
mendirikan startup Coinbase, sebagai alat untuk memperdagangkan Cryptocurrency salah
satunya bitcoin dan mata uang digital lainnya. Pada tahun 2018, Coinbase
menerima pendanaan sebesar $8,1 miliar, dan pada 2020 perusahaan Go Publik.
Setahun kemudian kapitalisasi Coinbase naik menjadi $85 miliar. Menurut Forbes,
Armstrong memiliki kekayaan sebesar $9,6 miliar.
Armstrong mendanai sendiri dan mendirikan
situs penelian ilmiah ResearchHub, yang dimodelkan pada respositori kode
GitHub. Pada tahun 2019, dia masuk dalam 100 Versi majalah Time (Time
Magazine’s 100 Next) . Dia juga terdaftar di urutan ke-60 dalam daftar
400 orang terkaya di Amerika versi Forbes. Pada tahun 2017, di usia 34,
Armstrong menduduki peringkat #10 dalam daftar Fortune’ Under
40. Dia muncul dalam film dokumenter Amerika 2014, berjudul The
Rise and Rise of Bitcoin.
Pada tahun 2018, ia mendatangani The Giving Pledges sebuah
kampanye untuk mendorong orang-orang yang sangat kaya untuk menyumbangkan
sebagian besar kekayaan mereka untuk tujuan filantropi.
“Ada banyak tempat yang dapat dipilih perusahaan untuk mengalokasikan waktu dan sumber dayanya yang terbatas. Tidak pernah ada cukup waktu untuk melakukan semuanya, jadi perusahaan perlu memilih perubahan apa yang ingin mereka lihat di dunia dan fokus di sana”. Brian Armstrong
Armstrong ingin Coinbase tumbuh menjadi
perusahaan kripto pioner dan terbesar. Karena itu ia terus menambah sumber daya
manusia, mengajak semua orang menjadi bagian dari Coinbase.