40 Pemuda Peraih Penghargaan Fortune Indonesia Under 40 - Teras Academy
News Update
Loading...

3/02/2022

40 Pemuda Peraih Penghargaan Fortune Indonesia Under 40

Penghargaan Fortune Indonesia 40 Under 40


Fortune Indonesia dan IDN Media telah merilis sebuah penghargaan bertajuk Fortune Indonesia 40 Under 40, sebuah daftar 40 tokoh berusia di bawah 40 tahun yang mampu menjadi agen perubahan dalam berbagai bidang serta latar belakang. Mereka dipandang telah membuka jalan baru Indonesia.

 

Fortune Indonesia secara resmi diluncurkan di Indonesia bersama dengan IDN Media pada 8 Agustus 2021. Fortune Indonesia berafiliasi dengan Fortune Internasional. Fortune Indonesia diintegraikan ke dalam ekosistem IDN Media dan mempersembahkan Fortune rangkings yang melegenda, seperti Fortune 100, Fortune 40 Under 40, dan Fortune’s Greates Leaders.

 

Alasan pemilihan Fortune Indonesia 40 Under 40

 

Menrut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah generasi Y atau millennials dan generasi Z mencapai 53% persen dari total populasi 272 juta jiwa. Data tersebut menjadi insight Fortune Indonesia untuk menyaring kandidat 40 Under 40 secara ketat.

 

Sejumlah pertimbangan menjadi acuan mereka, selain usia belum genap 40 tahun per Februari 2022, peraih nominasi juga telah meletakkan terobosan, memberikan manfaat bagi sesama, dan menginspirasi setidaknya dua tahun terakhir. Mereka telah banyak kontribusi, melakukan inovasi serta dengan kreativitas melahirkan prestasi dan kemajuan untuk Indonesia. Dari 200an kandidat, Fortune Indonesia mengerucutkan menjadi 40 nama

 

Mereka peraih Fortune Indonesia 40 Under 40

 

Berikut 40 Pemuda Peraih Penghargaan Fortune Indonesia 40 Under 40:

 

1#. Anderson Tanoto (33), Managing Director Rge Plte LTD

Aderson Tanoto adalah Managing Director RGE LTD, sebuah perusahaan global yang bergerak dalam bidang bisnis kertas, minyak sawit, konstruksi, properti, aset dan energi. RGE memperkerjakan 60.000 orang di seluruh dunia dengan aset melebihi US$ 25 miliar. Ia juga anggota Dewan pembina Tanoto Foundation. Anderson meraih gelar Bachelor of Scince bidang Ekonomi dari Warthon School Business, University of Pennsylvania. Pada tahun 2017, ia masuk dalam daftar “40 under 40 The Wharton School”. Anderson juga duduk sebagai Dewan Eksekutif Wharton Asia. Ia terlibat dalam transformasi bisnis perusahaan dan menerima pujian atas pendekatannya dalam mengembangkan bisnis secara efisien dan menekankan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.

 

2#. Achmad Zaky (35), Co Founder Bukalapak & Init-6

Achmad Zacky adalah Co Founder sekaligus former CEO Bukalapak. Sebuah startups e-commerce besar di tanah air. Bukalapak berhasil meraih predikat unicorn dan berhasil melantai dibursa saham. Bukalapak didirikan oleh Zacky, Nugroho Herucahyono, dan Muhammad Fajrin Rasyid pada tahun 2010. Ketiganya adalah alumni Teknik Informatika ITB.

 

“Waktu itu kami keracunan virus enterpreneurship, pas ngumpul sama teman-teman tiba-tiba kepikiran dan pingin buka warung mi. Uang saya dari lomba habis semua kesedot kesitu arena bangkrut. Takut dan trauma rasanya waktu itu, tapi saya berpikir ini seperti sekolah, mahal sekali biayanya, saya yakin ada pelajaran berharga.” Achmad Zaky

 

Setelah tidak menjadi Ceo Bukalapak, Achamd Zaky bersama dengan Nugroho Herucahyono (mantan CTO Bukalapak) mendirikan perusahaan Moda ventura, Init-6. Init-6 khusus mendanai startup awal. Init-6 telah memberikan investasi ke platform edtech Eduka, Codemi, dan IDCloudHost, perusahana penyedia layanan Cloud Infrastructure di Indonesia.

 

3#. Anderson Sumarli (27), Ceo dan Co Founder Ajaib

Anderson Sumarli adalah founde rsekaligus CEO Ajaib, sebuah perusahaan Finetech (sekuritas dan reksa dana). Ajaib berdiri sejak 2018 dan tumbuh dengan cepat hingga menjadi startup unicorn. Sumarli memperleh gelar sarjana bidnag ekonomi dari Cornell Universiy dengan predikat summa cumlaude. Kemudian melanjutkan MBA dari Standord Universiy, di mana ia bertemu dnegan Yada –salah satu founder Ajaib.

Mereka berdua juga sama-sama alumni dari Y Combinator, program percepatan sartup di California yang telah melahirkan startup besar dunia, seperti Dropbox, Airbnb, Coinbase, dan Reddit.

Selanjutnya ia memperoleh gelar MBA dari Stanford Univesity di mana ia bertemu dengan Yada sang pendiri lain yang juga sama-sama merupakan alumni dari Y Combinator, program percepatan start up di California yang telah menelurkan 3.000 perusahaan termasuk Airbnb, Coinbase, Dropbox, Twitch dan Reddit.

Sumarli memulai karir sebagai International Business Machines Corporation IBM, sebagai Chief Analitycs Officer.

 

4#. Adamas Belva Syah Devara (31), dan Iman Usman (30), Founder Ruang Guru

Adamas Belva Devara dan Iman Usman adalah founder  startup Edtech ruangguru. Belva sebagai CEO sedangkan Iman sebagai COO. Iman Usman adalah alumni Hubungan Internasional UI serta mater dalam bidang pendidikan Columbia University. Selama menjadi mahasiswa UI, Iman pernah menjadi finalis Mawapres Nasional.


Adamas Belva Devara mengenyam pendidikan strata satu dengan mendapatkan beasiswa penuh di Nanyang Technology University (NTU), menjadi alumni terbaik serta masuk Double Dean’s List dalam program studi Ilmu komputer dan Bisnis.  Sambil kuliah ia mendapatkan kesempatan bekerja di Goldman Sachs dan Accenture.


Pada tahun 2013, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di dua universitas bergengsi dunia, Harvard dan Stanford. Di Harvard ia mengambil jurusan Master of Public Administration (MPA) dan Stanford mengambil jurusan MBA. Pada tahun 2017, ia terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda paling berpengaruh versi Forbes Magazine.

 

5#. Belinda Tanoko (39), Direktur Tanrise Property

Belinda Tanoko adalah Direktur Tanrise Property (PT jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk), sebuah perusahaan pengembang properti besar. Tanrise Property memiliki visi untuk menjadi pengembang property terpercaya Indonesia. Belinda mengenyam pendidikan jurusan teknik kimia Curtin University.

 

6#. Erastus Radjimin (35), Founder & CEO Artotel Group

Erastus Radjimin founder dan Ceo Artotel Group, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perhotelan. Artotel telah mengelola 50 hotel di Indonesia dengan jumlah inventory sebanyak 5.000 kamar. Radjimin mengenyam pendidikan dari Boston Universty.

 

7#. Dyota Marsudi (32), CEO Bank Aladin Syariah

Dyota Mahottama Marsudi adalah Direktur Bank Digital Syariah pertama, PT Bank Aladin Syariah Tbk. Dyota adalah putra dari Menteri Luar negeri, Retno Marsudi. Dyota mendapatkan gelar ekonomi dari Ui serta MBA dari Insead. Sebelum bekerja di Bank Aladin, Dyota bekerja sebagai Management Consultant Boston Consulting Group (2011-2017), co-founder dan COO Happy5.co (2016-2018), dan Senior Executive of Investmens Vertex Ventures.

 

“Komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sebagai bank digital syariah pertama di Indonesia terus kami tingkatkan,” Dyota Marsudi

 

8#. Edward Tirtanata (33), dan James Pranoto (33), co Founder Kopi Kenangan

Edward Tirnata dan james Pranoto adalah dua sosok dibalik Kopi Kenangan. Kopi kenangan masuk dalam deretan startups unicorn. Edward lulus dari Norteastern Universiy pada 2010. Setelah lulus ia memulai bisnis batu bara namun gagal. Kemudian ia membua Lewis & Carroll. Setelah dijalankan, bisnis teh tersebut pasar cakupannya kecil. Edward bersama dengan james mulai berbisnis Kopi Kenangan.


Nama kopi kenangan sendiri terinspirasi saat membeli air mineral yang memiliki slogas “kenangan” di dalamnya. Kata kenangan mengandung makna yang dalam dan mahal. Di tahun 2018, kopi Kenangan berhasil mendapatkan suntikan dana dari Alpha JWC Ventures sebesar 112 miliar. Satu tahun kemudian, mendapatkan pendanaan dari Sequoia India. Investasi tersbeut mereka gunakan mengembangkan gerai di seluruh Indonesia.


Pada tahun 2019, Edward dan James masuk daftar 30 Under Forbes Asia 2019 berkat Kopi Kenangan.

 

“Biji kopi dari Indonesia, gula aren dari Indonesia, ini yang mau kita tonjolkan kepada dunia bahwa ini loh, Indonesian Style Coffe”. Edward Tirtanata

 

9#. Muhammad Fajrin Rasyid (35), Direktur Digital Business Telkom Indonesia

Muhammad Fajrin Rasyid adalah salah satu sosok muda yang berhasil masuk dalam jajaran direksi BUMN Indonesia. Ia memegang posisi sebagai Direktur Digital Business Telkom. Sebelum bekerja di Telkom, Fajrin merupakan salah satu co-founder dan CFO Bukalapak. Ia alumni Teknik Informatika ITB. Setelah menamatkan studi dari ITB, Fajrin melanjutkan studi di Daejon Universiy, korea Selatan. Pada tahun 2018 ia mengikuti short course di Harvard Business School dan Stanford.


Saat masih kuliah, ia mulai bekerja sebagai Web Developer di Indosat dan The United Nations Asian and Pasifict Training Centre for Information and Communication Technology for Development (UN-APCICT). Lulus ITB, Fajrin pada 2009 bergabung sebagai konsultan The BostonConsulting Group.

 

10#. Ernest Saudjana (38), Mananging director Boston Consulting Group

Bostin Consulting Group merupakan salahs atu perusahaan konsultan bisnis terbesar dunia. Managing Director atau orang nomor satu di Indonesia dipimpin Ernest Saudjana. Ernest mengenyam pendidikan teknik kimia Nortwestern University, lalu melanjutkan program master di MIT. Lulus kuliah sempat bekerja di perusahaan farmasi di Swiss sebelum akhirnya bergabung dengan Boston Consulting Group (BCG) pada 2006.

 

11#. Ferry Unardi (34), CEO Traveloka

Feery Unardi merupakan salah satu founder startup perjalanan, traveloka. Pria kelahiran Padang, sumatera Barat ini mengenyam pendidikan Ilmu komputer dari universitas Purdue, dan mendapatkan gelar MBA dari Harvard.


Setelah lulus ia bekerja sebagai software engineer Microsoft selama tiga tahun. Meskipun bekerja di perusahaan besar, Feery merasa sulit mengembangkan diri. Ia kemudian mendirikan Traveloka yang pada waktu itu hanya di support oleh 8 karyawan. Saat ini Travelola mempunyai valuasi 26,2 triliun dan menjadi startup unicorn.


“Buatlah sesuatu yang selama ini belum ditawarkan dan yang paling kamu butuhkan” Ferry Unardi

 

12#. Farell Grandisuri Sutantio (35), Presiden PT Cimory

Farell Grandisuri Sutantio adalah Presiden PT Cimory, perusahaan produsen susu dan yogurt yang memimpin pasar di tanah air. Sutantio telah membawa misi Cimory tidak hanya menjalankan misi bisnis, namun juga misi lingkungan dan pemberdayaan bagi peternak sapi di Bogor. Sutantio mengenyam pendidikan di University of Western Australia dan Master dari Oxford.

 

13#. Gibran Huzaifah (32), CEO eFishery

Gibran Huzaifah adalah founder dan CEO Startup Fishtech, efishery. eFishery adalah peruahaan rintisan industri akuakultur pertama di Indonesia yang menyediakan solusi dalam budi daya ikan dan udang secara berkelanjutan. Alumni Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati IB ini pernah meraih penghargaan Mandiri Young Technpreneur Award 2012, Global Winner of Get The Ring 2014 dalam Olimpiad for Startup di Roterdam, finalis Seedstart Wolrd Global 2015 di Jenewa dan juara pertama Spark Fire Pitch on Global Enterprenreneur Summit 2015 di Nairobi.

 

14#. Handhika Wiguna Jahja (33), Eksekutif Director Shopee

Handhka Jahja salah satu milenial yang menjadi petinggi Shoope, Eksekutif Director sejak 2015. Ia memulai karir di SEA Limited, sebuah perusahaan induk Shoope pada tahun 2012, tepatnya sebagai Management Associate Gerena. Karirnya melejit hingga menjadi Associate Director, Head of Operations Gerena. Handhika mengenyam pendidikan jurusan Teknik Elektro, Nanyang Technology University.

 

15#. Jonathan Tahir (34), Group CEO Mayapada Healthcare

Jonathan Tahir adalah pengusaha sekaligus CEO Mayapada Group. Tahir mendapatkan gelar Master dari National University of Singapore (NUS). Pria berusia 33 tahun tersebut, saat ini menjadi CEO sekaligus Komisaris Utama PT Mayapada Healthcare Group yang merupakan enitas induk terakhir dari PT Sejahtera Raya Anugerahjaya Tbk (SRAJ).

 

“Leadership itu bukan it’s my way or the highway. Saya tidak mau orang hanya bilang iya saja, atas apa yang saya inginkan. Saya membutuhkan tim yang bagus,” Joathan Tahir.

 

16#. John Marco Rasjid (36) & Chrisotopher Madiam (39), Co Founder Sociolla

John Marco Rasjid dan Chrisopher Madiam adalah founder Sociolla. Sociolla adalah ecommerce yang menjual produk kecantikan, make up, perawatan kulit, kosmetik, parfum serta skincare. Rasjid mendapatkan gelar Bachelr of Commerce dari University of British Columbia. Sebelumnya Rasjid bekerja sebagai Associate, Credit Analyst Standard Chartered Bank.

 

17#. John Riady (36), CEO Lippo Karawaci

John Riady adalah CEO Lippo Karawaci dan Direktur Lippo group. Selain itu ia menjadi Guru Besar Ilmu hukum Universitas Pelita Harapan, dan Editor Jakarta Globe. Lahir di New York, John Riady menempuh pendidikan di Georgetown University dalam bidang Filsafat Politik dan Ekonomi. Ia mendapatkan gelar MBA dari Wharton, lulus sebagai Palmer Scholar, serta Juris Doctor dari Columbia University.

 

18#. Kevin Aluwi (35), CEO Gojek

Kevin Aluwi merupakan salah satu founder Gojek. Selepas kepergian Nadiem Anwar Makarim, Kevin Aluwi bersama dengan Andre Soelistyo, dipromosikan sebagai co-CEO Gojek.


Kevin meraih gelar sarjana bidang keuangan dari University of Southern Calfornia. Sebelum bergabung dengan Gojek, ia menghabiskan dua tahun di Zalora sebagai Head of Business Intelligence. Selain itu ia juga berkencimpung sebagai Business Development Manager Merah Putih inc. Pada tahun 2016, ia mendapatkan penghargaan ‘Forbes 30 Under 30 Asia”.

 

19#. Maya Watono (39), direktur Pemasaran Injourney & Dentsu

Maya Watono adalah Country Manager dari sebuah perusahaan periklanan besar, Dentsu. Sebelum mendapatkan tantangan dari Dentsu, Mawa mampu membesarkan perusahaan konsltan barnd Dwisapta. Maya mendapatkan gelar sarjana dari University of Western Australia. Setelah lulus ia memulai karir dari awal di Dwisapta.

 

20#. Melissa Siska Juminto (34), COO Tokopedia

Melissa adalah sosok wanita energik dibalik kesuksesan Tokopedia. Alumni Washington University tersebut memulai karir di Tokopedia tahun 2012 sebagai Accounting and finance lead. Kemudian mendapatkan promosi menjadi Vice President Tokopedia hingga akhirnya menjadi COO.

 

21#. Oscar Darmawan (36), CEO Indodax

Oscar Darmawan adalah CEO Indodax dan Bitcoin.coi.id. Indodax adalah sebuah perusahaan berbasis teknologi yang mempertemukan penjual dan pembeli aset digial terbesar di Indonesia. Beroperasi sejak tahun 2014. Darmawan mengenyam pendidikan di Monash university.

 

22#. Roderick Purwana (39), Managing Partner East Ventures

Rederick Perwanan adalah Managing Director East Ventures. East Ventures merupakan salah satu perusahaan modal ventura terbesar di tanah air. Ia mengenyam pendidikan di Cornell dan Stanford University.

 

23#. Michael Widjaja (39), CEO Sinar Mas Land

Michael Widjaja adalah seorang pengusaha muda sekaligus CEO Sinar Mas Land. Michael mengenyam pendidikan di University of Southern California. Ia adalah putra dari konglomerat Sinar Mas, Muktar Widjaja.

 

24#. Michael Soerijadji (37), Managing Partner AC Ventures

Michael adalah managing partner AC ventures, sebuah perusahaan modal ventura tanah air. Sebelumnya Michael bekerja sebagai konsultan manajemen di AT Kearney dan Merrill Lynch. Michael lulus dengan pujian dari University of SouthernCalifornia dalam bidang Administrasi Bisnis.

.

25#. Michael William P Soeryadjaya (36), Presiden direktur PT Saratoga Investama Sedaya

Michael William P Soeryadjaya adalah Presidir PT Saratga Investama Sedaya, sebuah perusahaan holding yang aktiv berinvesasi ke berbagai industri, mulai dari energi, logam, infrastruktur teknologi, layanan produk kesehatan, logistik, hingga digital. Ia menempuh pendidikan dalam bidang Administrasi Bisnis Pepperdine University, AS.

 

26#. Angela Tanoesoedibjo (34), Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif

Angela Herliani Tanoesoedibjo adalah Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Angela mempunyai segudang pengalaman, diantaranya adalah sebagai Editor in chief HighEnd Magazine dan HighEnd Teen Magazine. Staf serta Direktur Media Nusantara Citra, co Managing Director MNC Channels, Managing Director GTV, Komisaris MNC Pictures. Ia adalah putri dari Hery Tanoe, founder MNC Group. Angela mengenyam pendidikan di Universitas teknologi Sydney dan Universitas new South Wales.

 

27#. Nadiem Anwar Makarim (37), Mendikbud

Nadiem Anwar Makarim adalah Mentri Pendidikan, kebudayaan, riset, dan Teknologi Indonesia. Sebelum menjadi Menteri, Nadiem adalah founder dan CEO Gojek. Nadim megambil jurusan Hubungan Internasonal di Brown University. Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian mengambil pascasarjana MBA di Harvard Business School.


Pada tahun 2006, Nadiem memulai karir sebagai konsultan manajemen McKinsey & Cmpany, kemudian mendirikan Zalora Indonesia. Setelah keluar dari Zalora, ia bekerja sebagai Chief Innovation Officer Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Gojek.

 

28#. M Alfatih Timur (29), CEO Kitabisa.com

Muhammad Al fatih Timur adalah seorang wirausahawan sosial serta CEO kitabisa,s ebuah situs penyedia layanan crowdfunding. Sebelum membentu kitabisa.com, AlFatih bekerja di Rumah Perubahan, prof Renald Kasali.M Alfaih Timur alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

 

29#. Sharlini Eriza Putri (34), Co Founder & CEO Nusantics

Sharlini Eriza Putri adalah Co Founder sekaligus CEO Nusantics (Nusantara Genetics), sebuah perusahaan rintisan pertama yang bergerak di bidang Bioteknologi, khususnya teknologi genom.  Eriza mengenyam pendidikan dari ITB serta Master of Science (MSc) dari Imperial College London. Nusantics merupakan sebuah startups inovatif yang bergerak dalam bidang kesehatan. Inovasi eriza berawal dari proses empati yang ia dapat ketika terjun ke dalam masyarakat.

 

“Itulah mengapa wanita bisa leading di bidang bioteknologi. Ketika berhadapan dengan fenomena alam, wanita bisa lebih berempati.” Sharlina Eriza Putri

 

30#. Putri Indah Sari Tanjung (25), Staf Khusus Presiden & founder Creative Exerience Office (CXO)

Putri Indah Sari Tanjung, stafsus Presiden sekaligus founder Creative Experience Office (CXO). CXO bagian dari CT Corp –mensupport unit bisnis CT Corp agar bisa bertransformasi pada customer experience. CXO memiliki empat bagian, seperti marketing, business development, event dan creative visual.

 

“Saya selalu percaya pada kekuatan media untuk membuat dampak positif dalam kehidupan audiensnya.”

 

Kemudian selanjtnya ke-10 pemuda masuk nominasi Fortune Indonesia 40 under 40, diantaranya di isi oleh pejabat publik, seperti Gibran Rakabuming (walikota solo), Emil Dardak (Wagub Jawa Timur); olahragawan seperti  Eko Yuli Irawan (atlet angkat besi), Greysia Poli-Apriyani Rahayu (Atlet Bulutangkis); selebritis seperti Arief Muhammad (Kreator Konten), Angga Dwimas (sutradara), Rich Brian (musikus), Nicole Zefanya (musikus), Reza Rahadian (aktor), dan Raffi Ahmad (selebriis-pengusaha).


Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done