Panduan Membangun Startups bagi Pemula - Teras Academy
News Update
Loading...

12/23/2023

Panduan Membangun Startups bagi Pemula

 

How to build startups

Perkembangan Startups dibelahan dunia sedang menjadi trend naik di kalangan gen z atau anak muda, termasuk di tanah air. Di belahan dunia kita sudah familiar dengan BigTech—seperti Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Google.

 

Di tanah air kita mengenal karya anak bangsa Bukalapak, Goto, Kitabisa, tiket.com, e-fishery dan masih banyak lagi. Ahmad Zacky setelah mendirikan bukalapak menjadi investor init 6, Gibran Hudzaifah dengan kesuksesannya mendirikan e-fishery.

 

We are our choices. Build yourself a great story. -Jeff Bezos, Amazon Founder

 

Kisah sukses mereka menginspirasi anak-anak muda berlomba-lomba mendirikan statup. Kabar baiknya pemerintah dalam hal ini memberikan fasilitas kepada mereka. Keseriusan pemerintah salah satunya adalah membentuk gerakan 1000startupdigital.

 

Selain dukungan pemerintah, ada banyak investor baik local maupun internasional. Di tanah air ada East Ventures, Alpha JWC Ventures. Di luar ada y combinator, dan masih banyak lagi.

 

Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tentang Panduan Membangun Startups bagi Pemula.

 

Memahami Startups

 

Startup adalah bisnis yang ingin mendisrupsi industri dan mengubah dunia—dan melakukan semuanya dalam skala besar. Para pendiri startup mayoritas bermimpi memberikan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat namun belum terwujud—menghasilkan valuasi menakjubkan yang mengarah pada penawaran umum perdana yang biasa disebut dengan IPO dan laba atas investasi yang sangat besar.

 

Rebecca Baldridge dariForbes mendefinisikan Startup sebagai perusahaan muda yang didirikan untuk mengembangkan produk atau layanan unik, memasarkannya, dan menjadikannya menarik dan tak tergantikan oleh pelanggan

 

Ada faktor kunci lain yang membedakan startup dari perusahaan lain: kecepatan dan pertumbuhan. Startup bertujuan untuk membangun ide dengan sangat cepat. Mereka sering melakukan hal ini melalui proses yang disebut iterasi di mana mereka terus meningkatkan produk melalui umpan balik dan data penggunaan. Seringkali, startup akan memulai dengan kerangka dasar produk yang disebut produk minimal yang layak (MVP) yang akan diuji dan direvisi hingga siap dipasarkan.

 

Sementara mereka meningkatkan produk mereka, startup juga umumnya ingin memperluas basis pelanggan mereka dengan cepat. Hal ini membantu mereka membangun pangsa pasar yang semakin besar, yang pada gilirannya memungkinkan mereka mengumpulkan lebih banyak uang yang kemudian memungkinkan mereka mengembangkan produk dan audiensnya lebih jauh lagi.

 

Sejarah Startups

 

An entrepreneur is someone who has a vision for something and a want to create. – David Karp, Tumblr founder and CEO

 

Kita kebali lagi ke belakang melihat Sejarah besar startup.

 

Sejarah startups memiliki akar yang panjang dan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, ekonomi, dan masyarakat. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah perkembangan startups:

 

Awal Abad ke-20: Istilah "startup" mungkin tidak digunakan pada saat itu, tetapi konsep bisnis yang inovatif dan berorientasi pertumbuhan telah ada selama berabad-abad. Namun, dengan munculnya revolusi industri, pertumbuhan teknologi, dan globalisasi, konsep bisnis baru mulai muncul yang memberikan penekanan pada inovasi dan pertumbuhan.

 

1940-an - 1950-an: Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat mengalami booming ekonomi. Beberapa perusahaan besar yang kini dikenal sebagai "corporate giants" (giant corporations) seperti IBM, Ford, dan General Electric, memiliki awal yang relatif kecil dan diarahkan pada inovasi teknologi.

 

1960-an - 1970-an: Era ini melihat munculnya industri teknologi informasi, di mana perusahaan seperti IBM dan Microsoft didirikan. Namun, pengembangan produk dalam industri teknologi saat itu masih relatif lambat dan mahal.

 

1980-an - 1990-an: Perkembangan komputer personal dan penyebaran internet membuka pintu bagi startup untuk berinovasi lebih cepat dan menciptakan produk yang lebih mudah diakses. Microsoft, Apple, dan Oracle adalah beberapa nama besar yang lahir pada periode ini.

 

2000-an (Dot-com Boom and Bust): Ini adalah periode di mana banyak startup internet, yang dikenal sebagai "dot-coms," bermunculan dengan cepat. Investasi besar mengalir ke dalam banyak perusahaan baru, tetapi pada akhir 1990-an, gelembung spekulatif pecah, menyebabkan banyak startup bangkrut.

 

2010-an - Sekarang: Periode ini menyaksikan munculnya startup yang berfokus pada teknologi tinggi seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, fintech, dan bioteknologi. Perkembangan platform online dan media sosial juga membantu startup untuk meraih perhatian global dengan lebih cepat.

 

Selama beberapa dekade terakhir, startup telah menjadi komponen integral dari perekonomian global. Ekosistem startup terus berkembang dengan munculnya pusat-pusat inovasi, akselerator, inkubator, dan pendanaan risiko yang lebih mudah diakses.

 

Startups tidak hanya ada di dunia teknologi, tetapi juga di berbagai sektor seperti kesehatan, energi, lingkungan, dan banyak lagi. Sejarah ini mengilustrasikan bagaimana perubahan teknologi dan dinamika ekonomi telah membentuk evolusi dunia startup.

 

Di dunia kita mengenal Startups besar atau yang biasa disebut dengan The Big Startups (saat ini mereka tidak layak disebut sebagai rintisan, karena mereka sudah melewati jauh fase tersebut):

 

Apple: Didirikan pada tahun 1976 oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne, Apple telah berkembang menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Produk-produk ikonik seperti iPhone, iPad, dan Mac telah mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.

 

Amazon: Didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 1994 dari sebuah garasi rumah. Amazon awalnya adalah toko buku online, tetapi sejak itu telah berkembang menjadi e-commerce raksasa global yang menjual berbagai produk dan layanan.

 

Google: Didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada tahun 1998, Google awalnya hanya mesin pencari, tetapi sekarang merupakan perusahaan teknologi besar dengan produk seperti Google Search, Google Maps, dan Android.

 

Facebook: Didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004, Facebook adalah platform media sosial terbesar di dunia dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan. Facebook berubah menjadi Meta.

 

Uber: Didirikan oleh Travis Kalanick dan Garrett Camp pada tahun 2009, Uber telah mengubah cara kita memesan dan menggunakan layanan transportasi dengan platform ride-sharing-nya.

 

Airbnb: Didirikan oleh Brian Chesky, Nathan Blecharczyk, dan Joe Gebbia pada tahun 2008, Airbnb menyediakan platform untuk memesan akomodasi yang unik di seluruh dunia.

 

Tesla: Didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2003, Tesla menjadi pelopor dalam mobil listrik dan teknologi otomotif canggih, serta terlibat dalam pengembangan energi terbarukan.

 

Netflix: Didirikan oleh Reed Hastings dan Marc Randolph pada tahun 1997, Netflix adalah platform streaming yang telah mengubah cara kita mengakses konten hiburan.

 

SpaceX: Juga didirikan oleh Elon Musk, SpaceX berfokus pada pengembangan teknologi antariksa yang inovatif, termasuk peluncuran roket berulang dan impian untuk menjelajahi Mars.

 

Alibaba: Didirikan oleh Jack Ma pada tahun 1999, Alibaba adalah perusahaan e-commerce terbesar di Cina dan memiliki dampak besar terhadap ekonomi digital global.

 

Macam-Macam Startups

 

Startups dapat ada dalam berbagai bentuk dan fokus, tergantung pada industri, tujuan bisnis, dan model bisnis yang diadopsi. Berikut adalah beberapa macam-macam startup yang umum ditemui:

 

01#.Teknologi Informasi dan Perangkat Lunak (Software/Tech Startups)

Startup di bidang ini berfokus pada pengembangan perangkat lunak, aplikasi, platform online, atau solusi teknologi lainnya. Contohnya termasuk perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce, aplikasi mobile, SaaS (Software as a Service), dan teknologi berbasis AI.

 

02#.E-commerce: Startup ini fokus pada perdagangan elektronik dan penjualan produk atau layanan secara online.

Mereka bisa menjual produk fisik atau digital, seperti toko online, pasar online, atau platform penyedia layanan.

 

03#.Kesehatan dan Kesejahteraan (Health and Wellness).

Startup dalam kategori ini berfokus pada solusi kesehatan dan kesejahteraan, seperti aplikasi kesehatan, perangkat medis pintar, layanan konsultasi medis online, dan produk-produk yang mendukung gaya hidup sehat.

 

04#.Fintech (Financial Technology)

Startup fintech berkaitan dengan teknologi keuangan, termasuk pembayaran digital, pinjaman berbasis teknologi, manajemen keuangan pribadi, dan platform investasi online.

 

05#.Agroteknologi (Agrotech)

Startup agrotech berfokus pada inovasi di sektor pertanian, seperti pertanian berbasis teknologi tinggi, pengelolaan sumber daya pertanian, dan solusi yang meningkatkan produktivitas petani.

 

06#.Transportasi dan Mobilitas

Startup di sektor ini berfokus pada inovasi di bidang transportasi, seperti layanan ride-sharing, pengelolaan lalu lintas, mobil otonom, dan solusi mobilitas berkelanjutan.

 

07#.Energi Terbarukan dan Lingkungan

Startup yang bergerak di sektor ini mencari solusi untuk mengatasi masalah lingkungan, termasuk pengembangan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan perlindungan lingkungan.

 

08#.Pendidikan dan E-Learning

Startup pendidikan fokus pada solusi pendidikan online, pembelajaran jarak jauh, dan platform pembelajaran interaktif.

 

09#.Keamanan Cyber dan Privasi

Startup ini bertujuan untuk mengamankan data dan informasi pribadi dalam dunia digital, termasuk perlindungan terhadap serangan siber dan pelanggaran privasi.

 

10#.Pariwisata dan Perjalanan (Travel and Tourism)

Startup di sektor pariwisata berfokus pada solusi untuk memfasilitasi perjalanan dan pengalaman wisata, seperti platform pemesanan akomodasi, aktivitas wisata, dan navigasi perjalanan.

 

11#.Manufaktur dan Teknologi Produksi

Startup di bidang ini berkaitan dengan inovasi dalam proses produksi, manufaktur berbasis teknologi, dan pengembangan produk baru.

 

12#.Hiburan dan Konten Kreatif

Startup di sektor ini fokus pada produksi dan distribusi konten hiburan, seperti film, musik, permainan, dan media digital.

 

Ini hanya beberapa contoh dari banyak jenis startup yang ada. Setiap jenis startup memiliki tantangan, peluang, dan karakteristik yang unik. Penting untuk memilih bidang yang sesuai dengan minat, pengetahuan, dan visi Anda, serta melakukan penelitian dan perencanaan yang matang sebelum memulai bisnis.

 

Pendanaan Startups

 

Mendapatkan pendanaan adalah salah satu aspek penting dalam membangun startup, terutama ketika Anda membutuhkan dana tambahan untuk mengembangkan produk, memasarkan bisnis, atau melakukan skala operasional.

 

Startup umumnya mengumpulkan uang melalui beberapa putaran pendanaan:

 

  1. Ada babak penyisihan yang disebut bootstrapping , saat para pendiri, teman, dan keluarga mereka berinvestasi dalam bisnis tersebut.
  2. Setelah itu datang pendanaan awal dari apa yang disebut “angel investor”, yaitu individu-individu dengan kekayaan bersih tinggi yang berinvestasi di perusahaan-perusahaan tahap awal.
  3. Berikutnya, ada putaran pendanaan Seri A, B, C, dan D , yang sebagian besar dipimpin oleh perusahaan modal ventura, yang menginvestasikan puluhan hingga ratusan juta dolar ke berbagai perusahaan.
  4. Terakhir, sebuah startup dapat memutuskan untuk menjadi perusahaan publik dan membuka diri terhadap uang luar melalui IPO , akuisisi oleh perusahaan akuisisi bertujuan khusus ( SPAC ), atau pencatatan langsung di bursa. Siapa pun dapat berinvestasi di perusahaan publik, dan pendiri startup serta pendukung awal dapat menjual saham mereka untuk mendapatkan laba atas investasi yang besar .

 

Jadi berikut beberapa opsi pendanaan yang dapat dipertimbangkan:

 

01#.Pendanaan Sendiri (Bootstrapping): Menggunakan dana pribadi untuk memulai dan mengembangkan bisnis. Ini bisa berupa tabungan pribadi atau aset yang Anda miliki.

 

02#.Modal Usaha dari Keluarga dan Teman (Friends and Family): Mendapatkan pendanaan awal dari orang-orang terdekat. Namun, pastikan Anda memiliki kesepakatan tertulis untuk menghindari konflik di kemudian hari.

 

03#.Investor Malaikat (Angel Investors): Individu yang memberikan dana awal kepada startup dalam pertukaran saham atau kepemilikan ekuitas. Mereka biasanya memiliki pengalaman bisnis yang berharga dan dapat memberikan nasihat.

 

04#.Modal Ventura (Venture Capital): Perusahaan modal ventura memberikan dana kepada startup dalam pertukaran saham atau ekuitas. Mereka biasanya fokus pada startup dengan potensi pertumbuhan besar.

 

05#.Crowdfunding: Meminta dana dari banyak orang melalui platform crowdfunding. Ada beberapa jenis crowdfunding, termasuk reward-based (memberikan imbalan kepada pendukung), equity-based (memberikan saham kepada pendukung), dan lending-based (pinjaman).

 

06#.Pendanaan Risiko (Venture Debt): Meminjamkan dana kepada startup dengan harapan pengembalian yang lebih tinggi, biasanya dari lembaga keuangan.

 

07#.Kontes dan Kompetisi Bisnis: Banyak kompetisi dan kontes bisnis menawarkan hadiah berupa pendanaan bagi pemenangnya. Ini dapat menjadi cara untuk mendapatkan perhatian dan pendanaan.

 

08#.Inkubator dan Akselerator: Program ini dapat memberikan pendanaan, ruang kerja, serta mentorship kepada startup dalam pertukaran bagi sebagian kepemilikan saham.

 

09#.Pinjaman Bisnis: Mengajukan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya untuk mendanai operasi atau pengembangan produk.

 

10.Pendanaan Pemerintah atau Subsidi: Beberapa pemerintah atau lembaga pemerintah menawarkan program pendanaan atau subsidi khusus untuk startup dalam industri tertentu.

 

Sebelum memilih opsi pendanaan, penting untuk memahami persyaratan, tanggung jawab, dan implikasi jangka panjang dari setiap opsi. Selain itu, Anda perlu mempersiapkan rencana bisnis yang kuat dan mengkomunikasikan nilai bisnis Anda dengan jelas kepada calon investor atau pendana. Setiap opsi memiliki pro dan kontra yang perlu Anda pertimbangkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda.

 

Membangun Startups

 

Tentu, mari kita bahas lebih dalam tentang langkah-langkah konkret dalam membangun startup:

 

Validasi Ide Bisnis: Pastikan ide bisnis Anda memiliki permintaan pasar yang cukup. Lakukan riset untuk memahami apakah ada kebutuhan yang belum terpenuhi atau masalah yang dapat Anda selesaikan.

 

Pengembangan Produk atau Layanan: Mulailah mengembangkan produk atau layanan Anda. Fokus pada solusi yang praktis dan mengatasi masalah dengan cara yang unik.

 

Pengujian Pasar: Sebelum meluncurkan produk secara penuh, lakukan uji coba kecil dengan kelompok target Anda. Ini bisa berupa pengujian prototipe atau versi awal produk.

 

Perencanaan Bisnis yang Mendalam: Buat rencana bisnis yang lebih mendalam. Termasuk dalam rencana ini adalah tujuan jangka pendek dan panjang, strategi pemasaran, analisis pesaing, serta proyeksi pendapatan dan pengeluaran.

 

Pemasaran dan Branding: Kembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk memperkenalkan produk Anda ke pasar. Buat citra merek yang kuat dan konsisten.

 

Pengembangan Tim: Rekrut anggota tim yang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengisi peran kunci dalam perusahaan. Tim yang kuat dapat berkontribusi pada kesuksesan startup.

 

Peluncuran: Setelah produk siap dan strategi pemasaran terencana, lakukan peluncuran resmi. Pastikan Anda memiliki rencana yang matang untuk mengatasi lonjakan permintaan atau masalah teknis yang mungkin muncul.

 

Pengumpulan Umpan Balik Pelanggan: Setelah peluncuran, dengarkan umpan balik pelanggan dengan cermat. Hal ini dapat membantu Anda memahami bagaimana produk Anda digunakan dan apakah ada area perbaikan yang diperlukan.

 

Skala dan Pertumbuhan: Jika produk Anda mendapat respon positif, perluas operasi Anda. Ini bisa berarti meningkatkan produksi, memperluas wilayah geografis, atau menambah fitur produk baru.

 

Pendanaan Tambahan: Jika Anda memerlukan dana lebih lanjut untuk skala atau pengembangan lebih lanjut, pertimbangkan opsi pendanaan seperti pendanaan ventura, pendanaan risiko, atau Angel investor

 

Optimisasi: Teruslah memantau kinerja bisnis Anda dan optimalkan proses bisnis berdasarkan data dan umpan balik.

 

Skalabilitas: Pastikan bahwa model bisnis Anda dapat ditingkatkan tanpa mengalami masalah besar. Pemikiran tentang bagaimana akan menangani pertumbuhan yang cepat akan menjadi penting.

 

Inovasi Berkelanjutan: Teruslah berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan dalam pasar dan kebutuhan pelanggan.

 

Mengatasi Rintangan: Siapkan diri untuk menghadapi rintangan dan hambatan. Kemampuan untuk tetap berfokus dan fleksibel akan sangat berharga.

 

Pemantauan Keuangan: Tetapkan pengelolaan keuangan yang hati-hati. Pantau arus kas dan anggaran Anda dengan cermat.

 

Membangun Startup ala Silicon Valley

 

Anis Uzzaman, CEO dan General Partner Fenox Venture Capital menjelaskan bagaimana membangun Startup ala Silicon Valley.

 

Pertama, Bangun Tim

 

Dari sudut venture capital, tim adalah elemen paling penting saat meentukan apakah seorang investor akan berinvestasi atau tidak. GILT, sebuah situs pelopor belanja diskon yang didirikan Kevin Ryan. Kevin Ryan kemudian mengajak Alexis Mayback dan Alexandra Wilson.

 

Startup team

 

Alexis merupakan salah satu faunding member eBay, memberikan GILT jaringan bisnis untuk menjangkau merek-merek terkenal. Alexandra Wilson, sebelumnya bekerja di Louis Vuitton dan Bvlgari, memberikan pengalaman, keterampilan negoisasi dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi e-commerce yang sukses. GILt menjadi startups yang sukses. Kevin Ryan kemudian dinobatkan sebagai “the value people” oleh Harvard Business Review.

 

Rektrut orang-orang lebih pintar daripada Anda. Shigetoshi Umeda memberikan tips bagaimana caranya merekrut orang-orang yang lebih pintar, salah satunya adalah dengan menjadwalkan pertemuan yang cukup sering, bangun hubungan atas dasar saling percaya dan tawarkan saham.

 

Atau Anda bisa dengan membagikan peran top manajemen antara CEO, CTO, CMO dan lain-lain.

 

Kedua, menciptakan Sebuah produk

 

Ciptakan sebuah produk inovatif yang mempunyai nilai dan dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagus apapun sebuah produk, namun jika tidak dibutuhkan oeh masyarakat, maka akan membuang sumber daya. Bagaimana caranya? Lakukan riset pengguna. Definisikan masalah serta temukan solusinya.

 

Dalam memahami kebutuhan pengguna, Anda harus memilih pedekatan yang pas. Pendekatan yang sering digunakan oleh para founder/engineer/Product Manager adalah pendekatan Human Centered Design, Design Thinking, atau UX. Sedangkan untuk pengembangan produk, metode Lean Startup, Eric Ries banyak digunakan.

 

Dropbox alih-alih menggunakan metode SEO, perusahaan menciptakan video tiga menit pada situs teknologi seperti Hacker News dan gigg.com. Dengan menerapkan pemasaran bar, perusahaan berhasil meningkatkan jumlah pengguna dari 5.000 menjadi 300 juta pengguna pada saat itu.Learn startup juga digunakan oleh Instagram dan KISSmetrics.

 

Ketiga, Melindungi Keuntungan Melalui Paten

 

Hak Paten sangat penting. Seseorang dengan hak paten akan emndapatkan hak hukum untuk melindungi ide dan penemuan teknologi perusahaan. Dengan hak paten, perusahaan atau orang lain tidak bisa mengambil manfaat dari teknologi atau produk inovatif Anda.

 

Perseteruan tentang hak paten seringkali terjadi. Salah satunya menimpa Yahoo dengan facebook. Pada tahun 2012, Yahoo mengajukan tuntutan kepada facebook karena model SNS facebook (pengatran privasi, profil pengguna, iklan dan masukan berita) melanggar hak paten Yahoo!. Facebook pun menuntut balik. Perseteruan dua perusahaan besar itu akhirnya dilesaikan melalui pembentukan kerjasama. COO Facebook, Sheryl Sandberg memilih menghindari perseteruan sebisa mungkin.

 

Keempat, Memasarkan Produk

 

Memasarkan produk sangat penting bagi pertumbuhan startups. Banyak cara yang bisa digunakan. Namun untuk startup tahap early atau seed biasanya tidak mengeluarkan banyak budget untuk pemasaran. Pemasaran yang paling populer adalah melalui media sosial. Itulah yang dilakukan oleh Tokyo Otaku Mode, startup yang bertujuan untuk membangun komunitas anime dan manga online. Tokyo Otaku Mode berhasil memanfaadkan media sosial facebook untuk mendapatkan sejuta lebih penggemar dalam sehari.

 

Jika sebuah startups memiliki pendanaan yang cukup, bisa melakukan langkah cukup ekstrim, yakni memindahan kantor perusahaan di kota-kota besar yang telah menjadi pusat teknlogi, seperti Silicon Valley, AS.

 

Kelima, Mengembangan Startegi Pembiayaan

 

Bagaimana membiayai startup?. Ada banyak sumber pendanaan. Untuk startup awal biasanya sumber pendanaan berasal dari kantong para founder, keluarga, Crowdfunding, Angel investor, atau yang sering dipakai adalah melalui program inkubator (akselerator).

 

Inkubator paling terkenal adalah y-combinator dan 500 startups. Startup dunia alumni program y combinator diantaranya ada Dropbox, Coinbase, Stripe dan Gitlab. Stratup lokal alumni Y Combinator diantaranya adalah: PayFazz, Xendit, Shipper dan Eden farm.

 

Sedangkan level pendanaan startup biasanya dibagi menjadi beberapa tahap (jika bersumber dari investor/venture): seri A, seri B, seri C, seri D.

 

Keenam, Membentuk Startegi Exit

 

Exit adalah langkah terakhir dari siklus kehidupan startup. Startegi perusahaan yang akan diambil ada di exit. Ada dua strategi exit yang sering ditempuh: IPO dan M&A. Apple, Google, Amazon, Facebook, Twitter lebih memilih IPO. Sedangkan M&A merupakan singkatan dari Merger dan Akuisisi. LinkedIn, GitLab memilih jalan M&A. iGrow startu lokal juga memilih jalur M&A. Kedua strategi mempunyai ciri khas dan kelebihan masing-masing.

 

George Berkowski dalam bukunya berjudul How to Build A Billion Dollar App mengatakan untuk membuat produk teknologi (App) Anda bisa bernilai jutaan dollar ada tiga langkah utama, yakni bangun tim pendiri, validasi produk, dan galang bibit pendanaan.

 

Penutup

 

The best startups generally come from somebody needing to scratch an itch. – Michael Arrington, TechCrunch founder

 

Ingatlah bahwa setiap startup memiliki perjalanan yang unik. Kegigihan, kreativitas, dan kemampuan untuk belajar dari pengalaman akan menjadi kunci kesuksesan dalam membangun startup Anda sendiri.

 

Anda harus membaca secara luas, di sana ada kisa sukses namun juga kisah berdarah-darah. Tapi jangan takut, dengan model optimisme dan kolaborasi, Anda akan menemukan jalannya. Jangan takut untuk mencoba, serta melakukan kesalahan, “Make mistakes faster”. Ucap Andrew Grove, Intel Co-founder.

 

Demikian artikel singat tentang Panduan Membangun Startup bagi Pemula. Semoga bermanfaat!

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done