Perkembangan Startups dibelahan dunia sedang menjadi trend naik di kalangan gen z atau anak muda, termasuk di tanah air. Di belahan dunia kita sudah familiar dengan BigTech—seperti Facebook, Amazon, Apple, Netflix, Google.
Di tanah air kita mengenal karya anak bangsa
Bukalapak, Goto, Kitabisa, tiket.com, e-fishery
dan
masih banyak lagi. Ahmad Zacky
setelah mendirikan bukalapak menjadi investor init 6, Gibran Hudzaifah dengan
kesuksesannya mendirikan e-fishery.
We are our choices. Build yourself a great story. -Jeff Bezos, Amazon Founder
Kisah sukses mereka menginspirasi anak-anak
muda berlomba-lomba mendirikan statup. Kabar
baiknya pemerintah dalam hal ini memberikan
fasilitas kepada mereka. Keseriusan pemerintah salah satunya adalah membentuk
gerakan 1000startupdigital.
Selain dukungan pemerintah, ada banyak investor baik local
maupun internasional. Di tanah air ada East Ventures, Alpha JWC Ventures. Di
luar ada y combinator, dan masih banyak lagi.
Artikel
ini akan menjelaskan secara lengkap tentang Panduan Membangun Startups bagi Pemula.
Memahami Startups
Startup adalah bisnis yang
ingin mendisrupsi industri dan mengubah dunia—dan melakukan semuanya dalam
skala besar. Para pendiri startup mayoritas bermimpi memberikan sesuatu
yang dibutuhkan masyarakat namun belum terwujud—menghasilkan valuasi menakjubkan
yang mengarah pada penawaran umum perdana yang biasa disebut dengan IPO dan
laba atas investasi yang sangat besar.
Rebecca Baldridge dariForbes mendefinisikan Startup sebagai perusahaan muda yang didirikan untuk
mengembangkan produk atau layanan unik, memasarkannya, dan menjadikannya
menarik dan tak tergantikan oleh pelanggan
Ada faktor kunci lain
yang membedakan startup dari perusahaan lain: kecepatan dan
pertumbuhan. Startup bertujuan untuk membangun ide dengan sangat
cepat. Mereka sering melakukan hal ini melalui proses yang disebut iterasi
di mana mereka terus meningkatkan produk melalui umpan balik dan data
penggunaan. Seringkali, startup akan memulai dengan kerangka dasar produk
yang disebut produk
minimal yang layak (MVP) yang akan diuji dan
direvisi hingga siap dipasarkan.
Sementara mereka
meningkatkan produk mereka, startup juga umumnya ingin memperluas basis
pelanggan mereka dengan cepat. Hal ini membantu mereka membangun pangsa
pasar yang semakin besar, yang pada gilirannya memungkinkan mereka mengumpulkan
lebih banyak uang yang kemudian memungkinkan mereka mengembangkan produk dan
audiensnya lebih jauh lagi.
Sejarah Startups
An entrepreneur is someone who has a vision for something and a want to create. – David Karp, Tumblr founder and CEO
Kita kebali lagi ke belakang melihat Sejarah besar startup.
Sejarah startups
memiliki akar yang panjang dan terus berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi, ekonomi, dan masyarakat. Berikut adalah gambaran umum tentang
sejarah perkembangan startups:
Awal Abad ke-20:
Istilah "startup" mungkin tidak digunakan pada saat itu, tetapi
konsep bisnis yang inovatif dan berorientasi pertumbuhan telah ada selama
berabad-abad. Namun, dengan munculnya revolusi industri, pertumbuhan teknologi,
dan globalisasi, konsep bisnis baru mulai muncul yang memberikan penekanan pada
inovasi dan pertumbuhan.
1940-an - 1950-an:
Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat mengalami booming ekonomi. Beberapa
perusahaan besar yang kini dikenal sebagai "corporate giants" (giant
corporations) seperti IBM, Ford, dan General Electric, memiliki awal yang relatif
kecil dan diarahkan pada inovasi teknologi.
1960-an - 1970-an:
Era ini melihat munculnya industri teknologi informasi, di mana perusahaan
seperti IBM dan Microsoft didirikan. Namun, pengembangan produk dalam industri
teknologi saat itu masih relatif lambat dan mahal.
1980-an - 1990-an:
Perkembangan komputer personal dan penyebaran internet membuka pintu bagi
startup untuk berinovasi lebih cepat dan menciptakan produk yang lebih mudah
diakses. Microsoft, Apple, dan Oracle adalah beberapa nama besar yang lahir
pada periode ini.
2000-an (Dot-com Boom
and Bust): Ini adalah periode di mana banyak startup internet, yang dikenal
sebagai "dot-coms," bermunculan dengan cepat. Investasi besar
mengalir ke dalam banyak perusahaan baru, tetapi pada akhir 1990-an, gelembung
spekulatif pecah, menyebabkan banyak startup bangkrut.
2010-an - Sekarang:
Periode ini menyaksikan munculnya startup yang berfokus pada teknologi tinggi
seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, fintech, dan bioteknologi.
Perkembangan platform online dan media sosial juga membantu startup untuk
meraih perhatian global dengan lebih cepat.
Selama beberapa
dekade terakhir, startup telah menjadi komponen integral dari perekonomian
global. Ekosistem startup terus berkembang dengan munculnya pusat-pusat
inovasi, akselerator, inkubator, dan pendanaan risiko yang lebih mudah diakses.
Startups tidak hanya
ada di dunia teknologi, tetapi juga di berbagai sektor seperti kesehatan,
energi, lingkungan, dan banyak lagi. Sejarah ini mengilustrasikan bagaimana
perubahan teknologi dan dinamika ekonomi telah membentuk evolusi dunia startup.
Di dunia kita
mengenal Startups besar atau yang biasa disebut dengan The Big Startups (saat ini mereka tidak layak disebut sebagai rintisan, karena mereka sudah
melewati jauh fase tersebut):
Apple: Didirikan pada
tahun 1976 oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne, Apple telah
berkembang menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.
Produk-produk ikonik seperti iPhone, iPad, dan Mac telah mengubah cara kita
berinteraksi dengan teknologi.
Amazon: Didirikan
oleh Jeff Bezos pada tahun 1994 dari sebuah garasi rumah. Amazon awalnya adalah
toko buku online, tetapi sejak itu telah berkembang menjadi e-commerce raksasa
global yang menjual berbagai produk dan layanan.
Google: Didirikan
oleh Larry Page dan Sergey Brin pada tahun 1998, Google awalnya hanya mesin
pencari, tetapi sekarang merupakan perusahaan teknologi besar dengan produk
seperti Google Search, Google Maps, dan Android.
Facebook: Didirikan
oleh Mark Zuckerberg pada tahun 2004, Facebook adalah platform media sosial
terbesar di dunia dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan. Facebook berubah menjadi Meta.
Uber: Didirikan oleh
Travis Kalanick dan Garrett Camp pada tahun 2009, Uber telah mengubah cara kita
memesan dan menggunakan layanan transportasi dengan platform ride-sharing-nya.
Airbnb: Didirikan
oleh Brian Chesky, Nathan Blecharczyk, dan Joe Gebbia pada tahun 2008, Airbnb
menyediakan platform untuk memesan akomodasi yang unik di seluruh dunia.
Tesla: Didirikan oleh
Elon Musk pada tahun 2003, Tesla menjadi pelopor dalam mobil listrik dan
teknologi otomotif canggih, serta terlibat dalam pengembangan energi
terbarukan.
Netflix: Didirikan
oleh Reed Hastings dan Marc Randolph pada tahun 1997, Netflix adalah platform
streaming yang telah mengubah cara kita mengakses konten hiburan.
SpaceX: Juga
didirikan oleh Elon Musk, SpaceX berfokus pada pengembangan teknologi antariksa
yang inovatif, termasuk peluncuran roket berulang dan impian untuk menjelajahi
Mars.
Alibaba: Didirikan
oleh Jack Ma pada tahun 1999, Alibaba adalah perusahaan e-commerce terbesar di
Cina dan memiliki dampak besar terhadap ekonomi digital global.
Macam-Macam Startups
Startups dapat ada
dalam berbagai bentuk dan fokus, tergantung pada industri, tujuan bisnis, dan
model bisnis yang diadopsi. Berikut adalah beberapa macam-macam startup yang
umum ditemui:
01#.Teknologi
Informasi dan Perangkat Lunak (Software/Tech Startups)
Startup di bidang ini
berfokus pada pengembangan perangkat lunak, aplikasi, platform online, atau
solusi teknologi lainnya. Contohnya termasuk perusahaan yang bergerak di bidang
e-commerce, aplikasi mobile, SaaS (Software as a Service), dan teknologi
berbasis AI.
02#.E-commerce:
Startup ini fokus pada perdagangan elektronik dan penjualan produk atau layanan
secara online.
Mereka bisa menjual
produk fisik atau digital, seperti toko online, pasar online, atau platform
penyedia layanan.
03#.Kesehatan dan
Kesejahteraan (Health and Wellness).
Startup dalam
kategori ini berfokus pada solusi kesehatan dan kesejahteraan, seperti aplikasi
kesehatan, perangkat medis pintar, layanan konsultasi medis online, dan
produk-produk yang mendukung gaya hidup sehat.
04#.Fintech
(Financial Technology)
Startup fintech
berkaitan dengan teknologi keuangan, termasuk pembayaran digital, pinjaman
berbasis teknologi, manajemen keuangan pribadi, dan platform investasi online.
05#.Agroteknologi
(Agrotech)
Startup agrotech
berfokus pada inovasi di sektor pertanian, seperti pertanian berbasis teknologi
tinggi, pengelolaan sumber daya pertanian, dan solusi yang meningkatkan
produktivitas petani.
06#.Transportasi dan
Mobilitas
Startup di sektor ini
berfokus pada inovasi di bidang transportasi, seperti layanan ride-sharing,
pengelolaan lalu lintas, mobil otonom, dan solusi mobilitas berkelanjutan.
07#.Energi Terbarukan
dan Lingkungan
Startup yang bergerak
di sektor ini mencari solusi untuk mengatasi masalah lingkungan, termasuk
pengembangan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan perlindungan
lingkungan.
08#.Pendidikan dan
E-Learning
Startup pendidikan
fokus pada solusi pendidikan online, pembelajaran jarak jauh, dan platform
pembelajaran interaktif.
09#.Keamanan Cyber
dan Privasi
Startup ini bertujuan
untuk mengamankan data dan informasi pribadi dalam dunia digital, termasuk
perlindungan terhadap serangan siber dan pelanggaran privasi.
10#.Pariwisata dan
Perjalanan (Travel and Tourism)
Startup di sektor
pariwisata berfokus pada solusi untuk memfasilitasi perjalanan dan pengalaman
wisata, seperti platform pemesanan akomodasi, aktivitas wisata, dan navigasi
perjalanan.
11#.Manufaktur dan
Teknologi Produksi
Startup di bidang ini
berkaitan dengan inovasi dalam proses produksi, manufaktur berbasis teknologi,
dan pengembangan produk baru.
12#.Hiburan dan
Konten Kreatif
Startup di sektor ini
fokus pada produksi dan distribusi konten hiburan, seperti film, musik,
permainan, dan media digital.
Ini hanya beberapa
contoh dari banyak jenis startup yang ada. Setiap jenis startup memiliki
tantangan, peluang, dan karakteristik yang unik. Penting untuk memilih bidang
yang sesuai dengan minat, pengetahuan, dan visi Anda, serta melakukan
penelitian dan perencanaan yang matang sebelum memulai bisnis.
Pendanaan Startups
Mendapatkan pendanaan adalah salah satu aspek
penting dalam membangun startup, terutama ketika Anda membutuhkan dana tambahan
untuk mengembangkan produk, memasarkan bisnis, atau melakukan skala
operasional.
Startup umumnya mengumpulkan uang melalui
beberapa putaran pendanaan:
- Ada babak penyisihan yang disebut bootstrapping , saat para pendiri, teman, dan keluarga mereka berinvestasi dalam bisnis tersebut.
- Setelah itu datang pendanaan awal dari apa yang disebut “angel investor”, yaitu individu-individu dengan kekayaan bersih tinggi yang berinvestasi di perusahaan-perusahaan tahap awal.
- Berikutnya, ada putaran pendanaan Seri A, B, C, dan D , yang sebagian besar dipimpin oleh perusahaan modal ventura, yang menginvestasikan puluhan hingga ratusan juta dolar ke berbagai perusahaan.
- Terakhir, sebuah startup dapat memutuskan untuk menjadi perusahaan publik dan membuka diri terhadap uang luar melalui IPO , akuisisi oleh perusahaan akuisisi bertujuan khusus ( SPAC ), atau pencatatan langsung di bursa. Siapa pun dapat berinvestasi di perusahaan publik, dan pendiri startup serta pendukung awal dapat menjual saham mereka untuk mendapatkan laba atas investasi yang besar .
Jadi berikut beberapa opsi pendanaan yang dapat
dipertimbangkan:
01#.Pendanaan Sendiri (Bootstrapping):
Menggunakan dana pribadi untuk memulai dan mengembangkan bisnis. Ini bisa
berupa tabungan pribadi atau aset yang Anda miliki.
02#.Modal Usaha dari Keluarga dan Teman
(Friends and Family): Mendapatkan pendanaan awal dari orang-orang terdekat.
Namun, pastikan Anda memiliki kesepakatan tertulis untuk menghindari konflik di
kemudian hari.
03#.Investor Malaikat (Angel Investors):
Individu yang memberikan dana awal kepada startup dalam pertukaran saham atau
kepemilikan ekuitas. Mereka biasanya memiliki pengalaman bisnis yang berharga
dan dapat memberikan nasihat.
04#.Modal Ventura (Venture Capital):
Perusahaan modal ventura memberikan dana kepada startup dalam pertukaran saham
atau ekuitas. Mereka biasanya fokus pada startup dengan potensi pertumbuhan
besar.
05#.Crowdfunding: Meminta dana dari banyak
orang melalui platform crowdfunding. Ada beberapa jenis crowdfunding, termasuk
reward-based (memberikan imbalan kepada pendukung), equity-based (memberikan
saham kepada pendukung), dan lending-based (pinjaman).
06#.Pendanaan Risiko (Venture Debt):
Meminjamkan dana kepada startup dengan harapan pengembalian yang lebih tinggi,
biasanya dari lembaga keuangan.
07#.Kontes dan Kompetisi Bisnis: Banyak
kompetisi dan kontes bisnis menawarkan hadiah berupa pendanaan bagi
pemenangnya. Ini dapat menjadi cara untuk mendapatkan perhatian dan pendanaan.
08#.Inkubator dan Akselerator: Program ini
dapat memberikan pendanaan, ruang kerja, serta mentorship kepada startup dalam
pertukaran bagi sebagian kepemilikan saham.
09#.Pinjaman Bisnis: Mengajukan pinjaman dari
bank atau lembaga keuangan lainnya untuk mendanai operasi atau pengembangan
produk.
10.Pendanaan Pemerintah atau Subsidi:
Beberapa pemerintah atau lembaga pemerintah menawarkan program pendanaan atau
subsidi khusus untuk startup dalam industri tertentu.
Sebelum memilih opsi pendanaan, penting untuk
memahami persyaratan, tanggung jawab, dan implikasi jangka panjang dari setiap
opsi. Selain itu, Anda perlu mempersiapkan rencana bisnis yang kuat dan
mengkomunikasikan nilai bisnis Anda dengan jelas kepada calon investor atau
pendana. Setiap opsi memiliki pro dan kontra yang perlu Anda pertimbangkan
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda.
Membangun Startups
Tentu,
mari kita bahas lebih dalam tentang langkah-langkah konkret dalam membangun
startup:
Validasi
Ide Bisnis: Pastikan ide bisnis Anda memiliki
permintaan pasar yang cukup. Lakukan riset untuk memahami apakah ada kebutuhan
yang belum terpenuhi atau masalah yang dapat Anda selesaikan.
Pengembangan
Produk atau Layanan: Mulailah mengembangkan
produk atau layanan Anda. Fokus pada solusi yang praktis dan mengatasi masalah
dengan cara yang unik.
Pengujian
Pasar: Sebelum meluncurkan produk secara penuh,
lakukan uji coba kecil dengan kelompok target Anda. Ini bisa berupa pengujian
prototipe atau versi awal produk.
Perencanaan
Bisnis yang Mendalam: Buat rencana bisnis
yang lebih mendalam. Termasuk dalam rencana ini adalah tujuan jangka pendek dan
panjang, strategi pemasaran, analisis pesaing, serta proyeksi pendapatan dan
pengeluaran.
Pemasaran
dan Branding: Kembangkan strategi pemasaran yang
efektif untuk memperkenalkan produk Anda ke pasar. Buat citra merek yang kuat
dan konsisten.
Pengembangan
Tim: Rekrut anggota tim yang memiliki
keterampilan yang diperlukan untuk mengisi peran kunci dalam perusahaan. Tim
yang kuat dapat berkontribusi pada kesuksesan startup.
Peluncuran:
Setelah produk siap dan strategi pemasaran terencana, lakukan peluncuran resmi.
Pastikan Anda memiliki rencana yang matang untuk mengatasi lonjakan permintaan
atau masalah teknis yang mungkin muncul.
Pengumpulan
Umpan Balik Pelanggan: Setelah peluncuran,
dengarkan umpan balik pelanggan dengan cermat. Hal ini dapat membantu Anda
memahami bagaimana produk Anda digunakan dan apakah ada area perbaikan yang
diperlukan.
Skala
dan Pertumbuhan: Jika produk Anda mendapat respon
positif, perluas operasi Anda. Ini bisa berarti meningkatkan produksi,
memperluas wilayah geografis, atau menambah fitur produk baru.
Pendanaan
Tambahan: Jika Anda memerlukan dana lebih lanjut
untuk skala atau pengembangan lebih lanjut, pertimbangkan opsi pendanaan
seperti pendanaan ventura, pendanaan risiko, atau Angel investor
Optimisasi:
Teruslah memantau kinerja bisnis Anda dan optimalkan proses bisnis berdasarkan
data dan umpan balik.
Skalabilitas:
Pastikan bahwa model bisnis Anda dapat ditingkatkan tanpa mengalami masalah
besar. Pemikiran tentang bagaimana akan menangani pertumbuhan yang cepat akan
menjadi penting.
Inovasi
Berkelanjutan: Teruslah berinovasi dan beradaptasi
dengan perubahan dalam pasar dan kebutuhan pelanggan.
Mengatasi
Rintangan: Siapkan diri untuk menghadapi rintangan
dan hambatan. Kemampuan untuk tetap berfokus dan fleksibel akan sangat
berharga.
Pemantauan
Keuangan: Tetapkan pengelolaan keuangan yang
hati-hati. Pantau arus kas dan anggaran Anda dengan cermat.
Membangun Startup ala Silicon Valley
Anis
Uzzaman, CEO dan General Partner Fenox Venture Capital menjelaskan bagaimana
membangun Startup ala Silicon Valley.
Pertama,
Bangun Tim
Dari
sudut venture capital, tim adalah elemen paling penting saat meentukan apakah
seorang investor akan berinvestasi atau tidak. GILT, sebuah situs pelopor
belanja diskon yang didirikan Kevin Ryan. Kevin Ryan kemudian mengajak Alexis
Mayback dan Alexandra Wilson.
Startup
team
Alexis
merupakan salah satu faunding member eBay, memberikan GILT jaringan bisnis
untuk menjangkau merek-merek terkenal. Alexandra Wilson, sebelumnya bekerja di
Louis Vuitton dan Bvlgari, memberikan pengalaman, keterampilan negoisasi dan
pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi e-commerce yang sukses. GILt menjadi
startups yang sukses. Kevin Ryan kemudian dinobatkan sebagai “the value people”
oleh Harvard Business Review.
Rektrut
orang-orang lebih pintar daripada Anda. Shigetoshi Umeda memberikan tips
bagaimana caranya merekrut orang-orang yang lebih pintar, salah satunya adalah
dengan menjadwalkan pertemuan yang cukup sering, bangun hubungan atas dasar
saling percaya dan tawarkan saham.
Atau
Anda bisa dengan membagikan peran top manajemen antara CEO, CTO, CMO dan
lain-lain.
Kedua,
menciptakan Sebuah produk
Ciptakan
sebuah produk inovatif yang mempunyai nilai dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Sebagus apapun sebuah produk, namun jika tidak dibutuhkan oeh masyarakat, maka
akan membuang sumber daya. Bagaimana caranya? Lakukan riset pengguna.
Definisikan masalah serta temukan solusinya.
Dalam
memahami kebutuhan pengguna, Anda harus memilih pedekatan yang pas. Pendekatan
yang sering digunakan oleh para founder/engineer/Product Manager adalah
pendekatan Human Centered Design, Design Thinking, atau UX. Sedangkan untuk
pengembangan produk, metode Lean Startup, Eric Ries banyak digunakan.
Dropbox
alih-alih menggunakan metode SEO, perusahaan menciptakan video tiga menit pada
situs teknologi seperti Hacker News dan gigg.com. Dengan menerapkan pemasaran
bar, perusahaan berhasil meningkatkan jumlah pengguna dari 5.000 menjadi 300
juta pengguna pada saat itu.Learn startup juga digunakan oleh Instagram dan
KISSmetrics.
Ketiga,
Melindungi Keuntungan Melalui Paten
Hak
Paten sangat penting. Seseorang dengan hak paten akan emndapatkan hak hukum
untuk melindungi ide dan penemuan teknologi perusahaan. Dengan hak paten,
perusahaan atau orang lain tidak bisa mengambil manfaat dari teknologi atau
produk inovatif Anda.
Perseteruan
tentang hak paten seringkali terjadi. Salah satunya menimpa Yahoo dengan
facebook. Pada tahun 2012, Yahoo mengajukan tuntutan kepada facebook karena
model SNS facebook (pengatran privasi, profil pengguna, iklan dan masukan
berita) melanggar hak paten Yahoo!. Facebook pun menuntut balik. Perseteruan
dua perusahaan besar itu akhirnya dilesaikan melalui pembentukan kerjasama. COO
Facebook, Sheryl Sandberg memilih menghindari perseteruan sebisa mungkin.
Keempat,
Memasarkan Produk
Memasarkan
produk sangat penting bagi pertumbuhan startups. Banyak cara yang bisa
digunakan. Namun untuk startup tahap early atau seed biasanya tidak
mengeluarkan banyak budget untuk pemasaran. Pemasaran yang paling populer
adalah melalui media sosial. Itulah yang dilakukan oleh Tokyo Otaku Mode,
startup yang bertujuan untuk membangun komunitas anime dan manga online. Tokyo
Otaku Mode berhasil memanfaadkan media sosial facebook untuk mendapatkan sejuta
lebih penggemar dalam sehari.
Jika
sebuah startups memiliki pendanaan yang cukup, bisa melakukan langkah cukup
ekstrim, yakni memindahan kantor perusahaan di kota-kota besar yang telah
menjadi pusat teknlogi, seperti Silicon Valley, AS.
Kelima,
Mengembangan Startegi Pembiayaan
Bagaimana
membiayai startup?. Ada banyak sumber pendanaan. Untuk startup awal biasanya
sumber pendanaan berasal dari kantong para founder, keluarga, Crowdfunding,
Angel investor, atau yang sering dipakai adalah melalui program inkubator
(akselerator).
Inkubator
paling terkenal adalah y-combinator dan 500 startups. Startup dunia alumni
program y combinator diantaranya ada Dropbox, Coinbase, Stripe dan Gitlab.
Stratup lokal alumni Y Combinator diantaranya adalah: PayFazz, Xendit, Shipper
dan Eden farm.
Sedangkan
level pendanaan startup biasanya dibagi menjadi beberapa tahap (jika bersumber
dari investor/venture): seri A, seri B, seri C, seri D.
Keenam,
Membentuk Startegi Exit
Exit
adalah langkah terakhir dari siklus kehidupan startup. Startegi perusahaan yang
akan diambil ada di exit. Ada dua strategi exit yang sering ditempuh: IPO dan
M&A. Apple, Google, Amazon, Facebook, Twitter lebih memilih IPO. Sedangkan
M&A merupakan singkatan dari Merger dan Akuisisi. LinkedIn, GitLab memilih
jalan M&A. iGrow startu lokal juga memilih jalur M&A. Kedua strategi
mempunyai ciri khas dan kelebihan masing-masing.
George
Berkowski dalam bukunya berjudul How to Build A Billion Dollar App mengatakan
untuk membuat produk teknologi (App) Anda bisa bernilai jutaan dollar ada tiga
langkah utama, yakni bangun tim pendiri, validasi produk, dan galang bibit
pendanaan.
Penutup
The best startups generally come from somebody needing to scratch an itch. – Michael Arrington, TechCrunch founder
Ingatlah
bahwa setiap startup memiliki perjalanan yang unik. Kegigihan, kreativitas, dan
kemampuan untuk belajar dari pengalaman akan menjadi kunci kesuksesan dalam
membangun startup Anda sendiri.
Anda harus membaca secara luas, di sana ada kisa
sukses namun juga kisah berdarah-darah. Tapi jangan takut, dengan model
optimisme dan kolaborasi, Anda akan menemukan jalannya. Jangan takut untuk
mencoba, serta melakukan kesalahan, “Make mistakes faster”. Ucap Andrew Grove,
Intel Co-founder.
Demikian
artikel singat tentang Panduan
Membangun Startup bagi Pemula.
Semoga bermanfaat!