Vaksin RNA atau
mRNA merupakan jenis vaksin yang menggunakan sebuah molekul alamiah yaitu RNA
duta (dalam Bahasa Inggrisnya mRNA) untuk mengaktifkan respon imun. Tidak
seperti vaksin yang mati yang mengandalkan patogen dari virus dan bakteri asli
yang di lemahkan, vaksin RNA menggunakan molekul asam ribunukleat duta (RNA duta)
yang dapat memerintahkan sel manusia untuk membuat protein khusus yang mampu
mengaktifkan respon imun.
Respon imun dari
tubuh menghasilkan antibodi, yang memberikan proteksi jika terjadi infeksi
sebenarnya. Dalam vaksin Covid-19 jenis mRNA, molekul RNA duta di dalam vaksin
mengandung kode instruksi agar sel manusia dapat membuat proten serupa dengan
yang ditemui dalam permukaan virus Covid-10.
Vaksin ini
ditemukan oleh Katalin Kariko dan Drew Weissman yang membuat mereka dianugerahi
hadiah Nobel bidang kedokteran di tahun 2023. Komite memuji mereka karena dapat mengubah pemahaman para ilmuwan
tentang bagaimana mRNA berinteraksi dengan system kekebalan tubuh.
Katalin Kariko
Katalin Kariko ilmuwan
Hongaria-Amerika yang mempunyai spesialisasi dalam mekanisme yang dimediasi
asam ribonukleat (RNA), khususnya RNA pembawa pesan yang ditranskripsikan
secara in vitro (mRNA) untuk terapi pengganti protein.
Katalin dilahirkan
di Szolnok, dibesarkan di Kisujszallas, Hongaria di sebuah rumah kecil yang
minim air, lemari es, dan televisi. Ayahnya seorang penjual daging, dan ibunya penyuka
buku. Sejak kecil Katalin mempunyai keunggulan dalam bidang sains. Ia
memperoleh gelar BSc dalam bidang biologi pada tahun 1978 dan gelar PhD dalam
bidang biokimia pada tahun 1982 dari Universitas Szeged.
Setelah lulus, ia
bekerja di Jeno Tomasz, dan melanjutkan pascadoktoral di Institut Biokimia,
untuk Pusat Penelitian Biologi (BRC) Hongaria. Katalin juga menjadi mahasiswa
pascadoktoral di temple University, sebelum bekerja di University Johns
Hopkins.
Drew Weissman
Drew Weissman
merupakan seorang ahli imunologi America yang dikenal atas kontribusinya pada bidang
biologi RNA. Weissman seorang Profesor dan direktur Penn Institute for RNA
Innovation, dan Profesor kedokteran di Perelman School of Medicine University
of Pennsylvania.
Lahir di
Lexington, Massachusetts dari keluarga keturunan Yahudi. Ia menerima gelar
BA-MA dari Brandeis University dalam ilmu biokimia dan bekerja di Laboratorium
Gerald Fasman. Ia menyelesaikan pekerjaan pascasarjana di bidang imunologi dan
mikrobiologi untuk menerima gelar MD dan Ph.D pada tahun 1987 dari Universitas
Boston. Setelah itu Weissman melakukan residen di Beth Israel Deaconess Medical
Center, dilanjutkan mendapat fellowship di NIH di bawah pengawasan Anthony
Fauci.
Pada tahun 1997,
Weissman pindah ke University of Pennsylvania untuk memulai laboratoriumnya
guna mempelajari RNA dan system kekebalan bawaan.
Di sana ia bertemu ahli imunnologi Katalin Kariko
yang kemudian mereka berdua melakukan kolaborasi bekerja pada mRNA. Pada tahun
2006, mereka berdua mendirikan RNARx, dengan tujuan mengembangkan terapi RNA
baru. Pada tahun 2020, teknologi RNA mereka dimodifikasi menjadi komponen dasar
dan utama vaksin Pfizer/BioNTech dan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh
Moderna.
Kariko dan
Weissman memperhatikan bahwa sel dendritic dapat mengenali mRNA yang
ditranskripsi in vitro sebagai zat asing, yang mengarah pada aktivasi dan pelepasan
molekul pemberi sinyal inflamasi.
Penemuan kedua peraih nobel ini sangat penting untuk mengembangkan
vaksin mRNA yang efektif melawan Covid-10 selama pandemic yang di mulai awal
tahun 2020. Melalui inovasi ini mereka secara mendasar telah mengubah pemahaman
tentang bagaimana mRNA berinteraksi dengan system kekebalan tubuh manusia sehingga
mempunyai peran penting dalam pengembangan vaksin.