Institute Karolinska: Lembaga Penelitian dan Pendidikan Medis Terbesar di Dunia - Teras Academy
News Update
Loading...

11/28/2018

Institute Karolinska: Lembaga Penelitian dan Pendidikan Medis Terbesar di Dunia

source: https://sverigesradio.se


Karolinska Institute merupakan universitas kedokteran di Solna Swedia sekaligus di dunia. Lembaga ini dipercaya menyelenggarakan pemilihan hadiah nobel bidang fisiologi atau kedokteran. KI didirikan pada tahun 1810. Lembaga ini merupakan sekolah kedokteran tertua ketiga di Swedia setelah Uppsala dan Lund University, hingga saat ini Karolinska Institute konsisten sebagai salah satu sekolah kedokteran terbaik di dunia.

Karolinska Institut didirikan oleh Raja Karl XIII pada Desember 1810 sebagai institusi pusat pelatihan ahli bedah bagi tantara. Satu tahun kemudian, lembaga tersebut mendapat izin untuk menyelenggarakan pelatihan medis secara umum. Profesor pertama KI adalah John Jacob Berzelius, seorang ahli kimia dan salah satu peletak kimia modern. Karolina Widerstrom, wanita pertama yang memperolah gelar dari KI. Widerstrom belajar ilmu kedokteran dan ginekologi di sana.

Pada tahun 1861, institute mendapat hak penuh dalam operasional setara dengan universitas. Pada tahun 1880, Institut mulai menerima wanita pertama sebagai mahasiswi, yakni Karolina Widerstrom. Anna Stecksen, kemudian menjadi wanita pertama yang berhasil meraih gelar doctor. Anna Magdalena Stecksen adalah seorang ilmuwan, dokter dan ahli patologi. Setelah menerima gelar di Universitas Uppsala, ia kemudian menjadi mahasiswa di KI.


Lima tahun setelah kematian Alfred Nobel, pada 1895, Institut Karolinska mendapat kepercayaan untuk memilih penerima hadiah nobel khususnya dalam bidang fisiologi. Nanna Svartz menjadi professor pertama di Institut. Kampus mengalami perubahan puncak pada awal 1970-an. Institut pindah di Kawasan Huddinge, membuka program toksikologi dan fisioterapi. Pada tahun 1982, institusi menambah Pusat Penelitia Novum untuk studi bioteknologi, nutrisi, dan bioimia struktural.

Di abad ke-21 ini, KI memperkuat kegiatan di bidang pendidikan, penelitian, dan kampanye penggalangan dana untuk riset. Selama tahun 2007 dan 2010, KI telah menambah program baru, yakni informatika medis, podiatri, dan psikologi.

Berikut ini Departemen di KI:

  • Biosains
  • Sel dan Biologi Molekuler
  • Neuroscience Klinis
  • Ilmu Klinis
  • Kedokteran Gigi
  • Laboratorium Kedokteran
  • Biokimia Medis dan Biofisika
  • Epidemiologi
  • Farmasi
  • Mikrobiologi, Tumor dan Biologi Sel
  • Neurobiologi
  • Onkologi-Patologi
  • Ilmu Kesehatan Masyarakat dan lain-lain.


Reputasi Institusi

Peringkat Institusi

Pada tahun 2018, Times Hinger Education menempatkan Karolinska Institute di peringkat 38 dunia secara keseluruhan. Dalam bidang kedokteran kedoteran klinis dan farmasi, KI menempati peringkat ke-12 di seluruh dunia dan ketiga di Eropa (2016). Penilaian lembaga lain tidak jauh berbeda. Bahkan pada tahun 2015, QS World University Rankings menempatkan KI peringkat 1 di dunia dalam ilmu kedokteran gigi.

Orang-orang Terkemuka

KI telah melahirkan banyak ilmuwan terkemuka. Berikut deretan alumni mereka dengan sederet reputasi mentereng.

Hugo Theorell. Pemenang nobel pertama KI. Menerima nobel fisiologi pada 1955 untuk penemuannya tentang sifat dan cara kerja enzim oksidasi.

Ragnar Granit. Menerima hadiah nobel fisiologi pada 1967 atas kontribusinya dalam analisis fungsi retina.

Ulf von Euler. Menerima hadiah nobel fisiologi pada 1970 atas kontribusinya dalam transmisi humoral.

Sune Bergstrom dan Bengt Samuelsson. Memenangkan hadiah nobel fisiologi pada 1982 atas karya mereka mengenai prostaglandin dan zat-zat aktif biologis.

Torsten Wiesel dan David H Hubel. Menerima hadiah nobel fisiologi pada 1981 atas penemuan mereka tentang pemrosesan sistem visual.

Jacob Berzelius. Profesor KI, penemu notasi kimia modern, dan bapak kimia modern.

Carl Gustaf Mosander. Mahasiswa Berzelius, penemu elemen lanthanum, erbium dan terbium.

Karl Oskar Medin. Dokter anak yang dikenal studinya tentang poliomyelitis.

Lars Leksell. Penemu radiosurgery dan Gamma Knife.

Sven Ivar Seldinger. Penemu teknik Seldinger.

Tomas Lindahl. Penerima hadiah nobel kimia 2015 dan peneliti kanker.

Dan masih banyak lagi.

Rektor KI

Mulai tahun 2017, Karolinska Institut dipimpin oleh Ole Petter Ottersen. Dokter ahli saraf Norwegia kelahiran 17 Maret 1955 tersebut mendapatkan gelar dari Universitas Oslo. Karirnya dimulai dari menjadi peneliti utama di Institut Anatomi Universitas Oslo hingga menjadi professor di tempat yang sama. Dr Ottersen adalah peneliti produktif. Hasil penelitiannya yang terpampang dalam Google Scholar, telah dikutip lebih dari 38.000 kali.

Informasi terkait Karolinska Institut
Cek situs web
Application & admission
Scholarships
https://ki.se/en/education/scholarships


Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done