Perkembangan Website: Dari Web 1.0 Hingga 4.0 - Teras Academy
News Update
Loading...

12/30/2023

Perkembangan Website: Dari Web 1.0 Hingga 4.0

 

Web 4.0

Kemunculan web dari tahun 1991 tidak bisa terlepas dari ilmuwan komputer Sir Timothy John "Tim" Berners-Lee. Ketika ia merancang website, Tim bermaksud untuk  memudahkan tukar menukar dan memperbarui informasi pada sesama peneliti di tempat ia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (laboratorium tempat Tim bekerja) mengumumkan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh publik.

Web seperti yang saya bayangkan, kami belum melihatnya. Masa depan masih jauh lebih besar dibandingkan masa lalu. Tim Berners-Lee

World Wide Web

"WWW" adalah singkatan dari "World Wide Web." Ini adalah sistem informasi global yang terhubung melalui internet, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai jenis informasi, sumber daya, dan layanan secara online. World Wide Web mencakup berbagai situs web, halaman web, dan dokumen yang saling terhubung menggunakan hyperlink.

Keyakinan utama di balik WWW adalah konsep hiperteks, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi dengan cara nonlinier. Informasi di dalam WWW disajikan dalam bentuk halaman web yang dapat berisi teks, gambar, audio, video, dan elemen interaktif lainnya. Setiap halaman web dapat terhubung ke halaman-halaman web lainnya melalui hyperlink, membentuk jaringan yang kompleks dari informasi.

WWW adalah salah satu aspek dari internet. Internet sendiri adalah infrastruktur global yang mencakup berbagai teknologi dan protokol untuk mentransmisikan data, sedangkan WWW adalah salah satu cara utama orang berinteraksi dengan informasi melalui internet


Trend Umum Website

Perkembangan website terus berlangsung seiring waktu, dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, kebutuhan pengguna, dan tren desain. Beberapa tren utama yang dapat diamati dalam perkembangan website melibatkan aspek teknologi, desain, fungsionalitas, dan keamanan.

Berikut adalah beberapa tren umum yang dapat diidentifikasi:

1,Responsif dan Mobile-First Design

Dengan peningkatan penggunaan perangkat seluler, responsif dan desain mobile-first menjadi kunci. Website harus dapat menyesuaikan tata letaknya dengan berbagai perangkat, termasuk smartphone, tablet, dan desktop.

2.Kecepatan Situs

Kecepatan memuat situs web menjadi faktor kritis. Pengguna modern menginginkan pengalaman browsing yang cepat, dan mesin pencari seperti Google juga memberikan peringkat lebih tinggi pada situs yang memuat dengan cepat.

3.Desain Berbasis User Experience (UX)

Fokus pada pengalaman pengguna terus berkembang. Desain yang memperhatikan kebutuhan dan preferensi pengguna, serta navigasi yang intuitif, menjadi sangat penting.

4.Tema Gelap (Dark Mode)

Tema gelap menjadi populer karena dapat mengurangi kelelahan mata dan menghemat daya baterai pada perangkat seluler. Banyak situs dan aplikasi kini menyediakan opsi tema gelap.

5.Animasi dan Interaktivitas

Penggunaan animasi dan elemen interaktif membawa situs web menjadi lebih menarik. Ini dapat mencakup animasi saat menggulir, hover effects, atau bahkan animasi 3D.

6.Integrasi AI dan Chatbot

Banyak situs web mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan efisien kepada pengguna. Chatbot juga semakin umum digunakan untuk memberikan dukungan pelanggan secara instan.

7.PWA (Progressive Web Apps)

PWA menggabungkan fitur situs web dan aplikasi mobile, memberikan pengalaman yang lebih mirip dengan aplikasi native, termasuk kemampuan untuk bekerja offline.

8.Keamanan

Dengan serangan siber yang semakin canggih, keamanan website menjadi prioritas utama. Penggunaan protokol keamanan seperti HTTPS, pembaruan perangkat lunak secara teratur, dan perlindungan terhadap serangan siber menjadi sangat penting.

9.Blockchain

Dalam beberapa kasus, teknologi blockchain digunakan untuk meningkatkan keamanan dan transparansi, terutama dalam e-commerce dan sistem pembayaran online.

10.Voice Search Optimization

Dengan meningkatnya penggunaan asisten suara seperti Siri dan Google Assistant, optimasi untuk pencarian suara semakin penting.

 

Dari Web 1.0 hingga 4.0

Pengembangan web telah melalui beberapa fase utama, yang sering disebut sebagai "era web."

Berikut adalah gambaran umum dari masing-masing era web:

1.Web 1.0 (1990-2000an)

Web 1.0 merupakan generasi pertama dari layanan internet berbasis web. Pengguna hanya bisa membaca dan mencari, serta melihat-lihat informasi yang ada dalam sebuah web tanpa bisa melakukan interaksi lainnya. Bisa dikatakan pada saat itu, tipe Web 1.0 hanya menggunakan komunikasi 1 arah. Sehingga pada saat itu web tipe ini seolah-olah berperan sebagai papan pengumuman yang dihadirkan secara digital. Contoh: Situs web informasional dengan teks dan gambar.

Ciri-ciri:

  1. Konten statis dan tidak interaktif.
  2. Fokus pada penyajian informasi.
  3. Terutama diakses melalui desktop.
  4. Sedikit kolaborasi pengguna.

2.Web 2.0 (2000-2010)

Web 2.0 merupakan generasi lanjutan dari web 1.0 yang dikenal dengan istilah Web Sosial. Web 2.0  mengacu pada situs web yang menekankan konten yang dibuat pengguna , kemudahan penggunaan , budaya partisipatif , dan interoperabilitas (yaitu, kompatibel dengan produk, sistem, dan perangkat) untuk pengguna akhir.

Web 2.0 pertama kali diciptakan oleh  Darcy DiNucci pada tahun 1999 yang kemudian dipopulerkan oleh Tim O'Reilly dan Dale Dougherty pada Konferensi O'Reilly Media Web 2.0 pertama pada akhir 2004. Tidak seperti web 1.0 yang bersifat statis atau komunikasi satu arah, web 2.0 memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berkolaborasi satu sama lain melalui dialog media sosial sebagai pembuat konten buatan pengguna dalam komunitas virtual. Contoh dalam kategori ini adalah facebook, Wikipedia, dan youtube

Ciri-ciri:

  1. Interaktif dan kolaboratif.
  2. Platform sosial, blog, wiki.
  3. Partisipasi pengguna dalam pembuatan dan berbagi konten.
  4. Munculnya aplikasi web dinamis.

3.Web 3.0 (2010-2020)

Merupakan generasi ketiga dari layanan internet berbasis web, web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001 ketika Tim menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman web.

Web 3.0, sering disebut sebagai "Web Semantik" atau "Semantic Web," merujuk pada konsep internet yang lebih cerdas, terhubung, dan dapat memahami konteks. Meskipun belum ada definisi yang sepenuhnya baku, konsep Web 3.0 umumnya melibatkan penggunaan teknologi dan standar tertentu untuk meningkatkan pemahaman dan interaksi di dalam dunia maya.

Beberapa ciri khas Web 3.0 meliputi:

1.Semantik Web

Peningkatan pemahaman oleh mesin pencari tentang konten secara kontekstual dan semantik.  Data yang diberikan dengan makna yang lebih kaya, memungkinkan mesin untuk memahami hubungan antar informasi.

2.Kecerdasan Buatan (AI)

Integrasi teknologi kecerdasan buatan yang lebih canggih untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih personal dan adaptatif. Sistem yang dapat belajar dan beradaptasi dengan preferensi dan kebutuhan pengguna.

3.Blockchain dan Keamanan

Penggunaan teknologi blockchain untuk meningkatkan keamanan dan transparansi. Sistem identitas digital yang terdesentralisasi. Pembayaran dan transaksi yang aman dan tanpa perantara.

4.Internet of Things (IoT)

Lebih banyak perangkat terhubung dalam ekosistem internet, seperti rumah pintar, kendaraan pintar, dan sensor-sensor di berbagai sektor. Data yang dikumpulkan dari berbagai perangkat untuk menciptakan pengalaman yang terhubung.

5.Desentralisasi

Model desentralisasi yang lebih besar, mengurangi ketergantungan pada entitas pusat dan memberikan lebih banyak kontrol kepada pengguna. Konsep "Web 3.0" sering kali terkait dengan visi internet yang lebih terdesentralisasi.

6.Pengalaman Pengguna yang Lebih Personal

Penyesuaian konten dan layanan secara otomatis berdasarkan preferensi pengguna. Kontrol lebih besar atas data pribadi dan cara penggunaannya.

7.Realitas Virtual dan Augmented Reality

Integrasi yang lebih mendalam dengan teknologi realitas virtual dan augmented reality.   Pengalaman pengguna yang lebih immersif.

4.Web 4.0 (setelah 2020)

Web 4.0 dapat digunakan untuk membantu kita dalam  pencarian  informasi,  penyimpanan  history  pencarian,  ataupun mempertemukan orang-orang yang mencari informasi serupa. Web 4.0 sendiri merupakan  private secretary dalam bentuk organisme buatan.

Sebuah alat  dimana  aplikasi  merekam  rutinitas  yang  kita  lakukan  yang  seluruh  rutinitas tersebut  bisa  diketahui  oleh  aplikasi  komputer, program, tools ataupun device  yang  kita miliki yang dijalankan secara online.

Selain itu, Web 4.0 juga dikenal dengan istilah revolusi industri, yang artinya gelombang keempat dari perjalanan dan perkembangan revolusi industri dan web. Secara sederhana, Web 4.0 dapat dipahami sebagai perkembangan teknologi website yang mengarah pada otomasi dan pertukaran data terkini secara mudah dan cepat yang mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala , komputasi awan , dan juga komputasi kognitif.

Web 4.0 memanfaatkan Big Data. Penggunaan big data dengan cara yang lebih luas untuk analisis, prediksi, dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas. Sistem yang mampu memproses dan menginterpretasikan jumlah data yang sangat besar. Perusahaan rintisan (startups) menggunakan big data dalam pengembangan setiap produk mereka.

Ciri Utama (Hipotesis):

  1. Integrasi teknologi yang lebih maju seperti kecerdasan buatan yang lebih canggih.
  2. Penggunaan data semantik untuk pemahaman konten secara mendalam.
  3. Kemungkinan lebih besar dalam penggunaan teknologi realitas virtual dan augmented reality.
  4. Peningkatan dalam otomatisasi dan adaptabilitas sistem.

Konsep:

Lebih mendalam dalam pemahaman konteks, menyediakan pengalaman yang lebih intuitif dan terpersonalisasi.

Mungkin melibatkan peningkatan signifikan dalam integrasi teknologi dan konektivitas.

Penutup

Setiap fase web menggambarkan perkembangan dan perubahan dalam cara kita menggunakan dan memahami internet. Namun, perlu diingat bahwa istilah-istilah ini bersifat umum dan sering kali tidak memiliki batasan waktu yang pasti atau garis pemisah yang jelas antara satu fase dengan fase berikutnya. Selain itu, evolusi web terus berlanjut, dan istilah-istilah ini dapat diinterpretasikan dan digunakan dengan cara yang berbeda oleh berbagai pihak.

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done