Sumber: Reuters |
Majelis
Nobel di Institut karolinska Swedia
baru-baru ini telah menjatuhkan penghargaan tertinggi dalam bidang kedokteran
kepada Ilmuwan Swedia, Svante Paabo. Peneliti Swedia tersebut telah melakukan
studi tentang asal-usul manusia seteah mengembangkan cara yang memungkinkan
manusia memeriksa urutan DNA dari sisa-sisa arkeologi dan paleontologi dari
sejak awal sejarah manusia.
Paabo
tidak hanya mengungkapkan eksistensi spesies manusia Denisovans, yang
sebelumnya tidak diketahui, dari sepotong tulang jari berusia 40.000 tahun yang
ditemukan di Siberia, tetapi juga menemukan metode pengurutan seluruh genom
Neanderthal.
Svante
Paabo lahir di Stockholm pada 20 April 1955. Ayahnya adalah seorang ahli
Biokimia Sune Bergstrom, peraih nobel fisiologi pada tahun 1982. Ia memperoleh
gelar Ph.D dari Universitas Uppsala pada tahun 1986 untuk penelitian protein
E19 adenovirus yang memodulasi sistem kekebalan tubuh. Ia juga melakukan
penelitian postdoctoral di Institut Biologi Molekuler, Zurich university dan
University of California, Berkeley.
Paabo
dikenal sebagai salah satu pendiri paleogenetika, sebuah disiplin ilmu yang
mempelajari manusia purba menggunakan genetika. Pada tahun 1997, ia dan rekan
melaporkan sukses melakukan sekuensing DNA
mitokondria Neanderthal (mtDNA), yang berasal dari spesimen yang ditemukan
di gua Feldhofer di lembah Neander.
Pada
tahun 2006, Paabo mengumumkan rencananya untuk merekonstruksi seluruh genom
Nean. Pada bulan maret 2010, dengan rekan kerjanya menerbitkan analisis DNA
dari tulang jari yang ditemukan di Gua Denisova, Siberia. Hasilnya menunjukkan
bahwa tulang tersbeut milik anggota genus Homo yang telah punah yang belum
dikenali, hominin Denisova.
Pada
tahun 2014, paabo menerbitkan buku berjudul Meanderthal
man: inSearch of Lost Genomes, yang berisi memoar dan cerita sains popular,
menceritakan kisah upaya penelitian untuk memetakan genom Neadherthal yang
dikombinasikan dengan pemikiran tentang evolusi manusia.