The Power of Kepepet - Teras Academy
News Update
Loading...

4/04/2022

The Power of Kepepet

 

source: gelbkommunikation.dk

Pernahkan Anda molor dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan? Pasti jawabnya sering ^_^. Inginnya sih bulan ini bisa menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), namun juga tidak kelar-kelar.  Baru On Fire, ketika deadline berada di depan mata. Keburu Laporannya akan dipakai untuk kenaikan jenjang katanya. Akhirnya selesai juga, itupun menggunaan “Power of Kepepet”.

 

Kalau kita telusuri, teryata budaya menggunakan “The Power of Kepepet”, berawal ketika menjadi mahasiswa. Sudah terlalu seringnya sang mahasiswa menyelesaikan banyak sekali tugas kampus menjelang deadline akhirnya menjadi sebuah budaya yang akan terbawa ketika sudah lulus, bahkan ketika sudah memasuki dunia kerja ^_^.

 

Meskipun budaya ini angat “buruk”, namun “The Power of Kepepet”, seringkali membantu otak kita menjadi encer saat stuasi kita terdesak. Mengapa Ya?

 

01#. Produksi Hormon Andrenalin Meningkat

Ketika pekerjaan Anda molor, hingga menjelang deadline seketika itu hormon andrenalin Anda tinggi, sehingga kerja otak semakin cepat.

 

02#. Kemungkinan Terburuk

Otak Anda kan membayangkan kemungkinan terburuk jika Anda tidak bisa menyelesaikan sebuah pekerjaan. Jika laporan PTK tidak selesai, pasti proses kenaikan jenjang Anda juga akan tertunda. Sehingga ada paksaan dari dalam untuk segera melakukan sesuatu

 

03#. Waktu terbatas

Deadline membuat waktu sangat terbatas membuat motivasi muncul 2x lipat untuk bisa menemukan jalan keluar menyelesaikan pekerjaan.

 

04#. Menjadi Kebiasaan

Seringkali menggunakan “The Power of Kepepet”, karena sudah menjadi kebiaan untuk menunda-nunda pekerjaan.

 

Agar Tidak Membudaya

“The Power of Kepepet” memang mempunyai sisi positif, namun jangan berharap menggunakan mode ini, karena  akan membuat managemen pekerjaan Anda menjadi berantakan. Tidak masalah menggunakan mode “The Power of Kepepet” untuk satu atau dua pekerjaan, akan menjadi masalah jika Anda menggunakan mode tersebut untuk semua pekerjaan.


Kuncinya adalah di manajemen waktu atau manajemen tugas. Buatlah perencanaan bulanan menggunakan Google Calendar yang kemudian diturunkan menjadi To do List pekanan atau harian menggunakan Microsoft to do atau Google Keep.

 

Dan yang terakhir, singkirkan distraksi yang mengganggu pekerjaan Anda. Kunci dari ini adalah melakukan “skip” atau berkata “tidak”. Menurut Raisa Kamila, berani mengatakan “tidak” menjadi amat penting dalam menyelesaikan sebuah problem, jika tdak bisa, maka akan menjadi toxic.

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done