Teras Academy: Produktivitas
News Update
Loading...
Tampilkan postingan dengan label Produktivitas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Produktivitas. Tampilkan semua postingan

5/05/2022

4/04/2022

3/05/2022

2/17/2022

12 Tips Menjadi Life Long Learner

12 Tips Menjadi Life Long Learner

 

Source:https://knowledgeone.ca/

Salah satu cara agar manusia bisa bertumbuh adalah dengan terus belajar (Life Long Leaner). Belajar tidak mengenal waktu, tempat dan usia. Dengan terus belajar manusia tidak akan menua, seperti yang Henry Ford ucapkan, “Siapa pun yang berhenti belajar sudah tua, baik pada usia dua puluh atau delapan puluh tahun. Siapa pun yang terus belajar akan tetap awet muda.”.

10/02/2021

Mencari Cara Baru Untuk Keluar dari Kesulitan

Mencari Cara Baru Untuk Keluar dari Kesulitan

Source:https://www.meetingsnet.com/

Masih diingat oleh Jim Mckelvey pada tahun 2009 ketika berada di studionya di St Louis ia tidak dapat menerima kartu American Express yang membuatnya frustasi karena kehilangan penjualan saat itu. Mc Kelvey bertanya pada diri sendiri “Mengapa begitu sulit dan mahal untuk menerima pembayaran kartu kredit?


Mc Kelvey kemudian berdiskusi dengan Jack Dorsey untuk mencari solusi atas problem yang tengah ia hadapi dan juga problem dari para pelaku usaha kecil. “Harus ada cara baru untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini”, ucap dia. Dari diskusi ini keluarlah ide untuk membuat alplikasi ajaib, bernama Square.


Kisah McKelvey dan Square

Source: Getty Images/Illustration: Chloe Krammel

James Morgan McKelvey nama lengkap miliarder dan salah satu pendiri sebuah perusahaan pembayaran keuangan online, Square. Lahir dan dibesarkan di St Louis, Missouri, McKelvey mengenyam pendidikan di Ladue Horton Watkins High School.


Ketika remaja ia sudah menerbitkan buku pegangan tentang UCSD Pascal dan Apple Pascal. Setelah lulus dari Universitas Washington St Louis, McKelvey bekerja sebagai kontraktor untuk IBM di Los Angeles.


Pada tahun 2009, bersama dengan Jack Dorsey mendirikan Square, sebuah perusahaan jasa keuangan dan pembayaran digital. Mereka berdua berhasil mendapatakn pendanaan awal sebagai modal medirikan Squara dari Marissa Mayer, kevin Rose, Biz Stone. Setelah itu perusahaan mendapatkan pendanaan dari Khosla Ventures, Sequoia Capital, Kleiner Perkins, City Ventures dan Goldman Sachs.


Square sebagai perusahaan FindTech tumbuh dengan cepat. Pada tahn 2014, valuasi perusahaan mencapai $6 miliar. Pada tahun 2015, Square melakukan IPO. Pada tahun 2021, Square mengumumkan telah mengakuisisi sebuah persahaan streaming musik TIDAL. Pada bulan Agustus 2021, perusahaan mengakuisisi Afterpay.


Bagaimana perusahaan mendapatkan keuntungan? Square mengenakan biaya sebesar 2,6% ditambah $0,10 untuk setiap transaksi kartu kredit yang dipindai secara elektronik atau 3,50% ditambah $0,16 per transaksi yang dimasukan secara manual. Saat ini, perusahaan memiliki karyawan lebih dari 2.500 oarang, serta memiliki kapitalisasi pasar sebesar $20 miliar.


Menemukan Cara Baru

9/30/2021

5 Hal yang Membentuk Kamu di Masa Depan

5 Hal yang Membentuk Kamu di Masa Depan

 

Source:mindmeister.com

Saya percaya bahwa pendidikan terbaik akan dihasilkan oleh kebiasan-kebiasaan terbaik yang dilakukan oleh seseorang. Jika seorang guru mampu menghasilkan habit luar biasa, saya yakin 5-10 tahun kedepan para guru-guru di tanah air kita akan menjadi guru hebat dan berkualitas.


Ada 5 Hal yang bisa membentuk seseorang di masa depan. Ke-5 Hal tersebut diantaranya adalah:

 

01#. Buku-buku yang di Baca

Pernahkah terpikirkan bahwa buku-buku yang dibaca oleh seseorang akan membentuk pola pikir serta perilaku mereka?. Seorang guru Teknologi Informasi dalam perjalanannya sangat tertarik dengan ilmu desain. Di kemudian hari ia membeli buku-buku tentang desain hingga akhirnya ia lebih menyukai mengajar Multimedia daripada mengajar matpel TIK di sekolahnya.

 

02#. Informasi yang Kamu konsumsi di Media Sosial

Berapa kali dalam sehari Anda membuka instagram atau facebook?. Informasi apa yang membuat Anda tertarik untuk dikonsumsi? Tokoh atau publik figur siapa saja yang Anda follow? Kenapa Anda tertarik memfollow mereka?.  Percaya atau tidak, selain pengetahuan dari buku, informasi yang Anda konsumsi dari media sosial akan mempengaruhi pola pikir serta sikap Anda.

 

03#.Orang-orang dan lingkungan yang kamu habiskan waktu bersama

Dengan siapa waktu Anda banyak habiskan dalam sehari-hari, sepekan, sebulan?

Ibu guru Vinda telah memilih guru A sebagai teman akrab sekaligus tempat curhat baginya. Pilihan yang ia tentukan di dasari oleh kesamaan karakter. Akhirnya kedua guru tersebut bisa dibilang sejoli yang mempunyai satu kesamaan yang tidak dapat dipisahkan.


Apa yang dilakukan oleh bu Guru Vinda tidaklah salah. Namun harus kita pahami bahwa sebuah pertemenan erat yang didasari oleh latarbelakang apapun akan membuahkan konsekuensi jangka panjang.

 

04#. Investasi yang Kamu lakukan (Ilmu, Waktu Kesehatan, Materi)

Dalam dunia seperti saat ini, tidak ada investasi yang menarik selain uang (materi). Kebanyakan diantara mereka memilih berinvestasi rumah hingga bermain saham. Pilihan ini tentunya tidaklah buruk, namun kurang tepat.


Seorang data scientis Grab, menceritakan jika ia mulai menanamkan investasi ilmu kepada anaknya yang baru menginjak usia SD. Di dunia ini tidak ada yang lebih berharga dari sebuah ilmu, pesan sang Ayah. Ilmuwan data tersebut memberikan stimulus berupa buku-buku bacaan sederhana pemrograman, mengajarkan mulai dari sederhana. Sang anak mulai tertarik (tanpa terpaksa) mempelajari ilmu STEM pemrograman. Hari-harinya dipenuhi dengan permainan serta membaca buku berkaitan dengan kedua ilmu tersebut.

 

05#. Kebiasaan yang Kamu lakukan

Merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik tidaklah mudah. Meskipun begitu, selalu ada cara untuk merubah kebiasaan buruk tersebut.James Clear dalam bukunya Atomic Habits menjelaskan bahwa kebiasaan positif akan tercapai jika seseorang mengunakan identity-based habits misalnya seseorang ingin menciptakan kebiasaan produktif dengan cara merubah identitas dirinya terlebih dahulu.


Ganti identitas diri dari “guru pemalas” menjadi “guru produktif dan lincah”. Dengan identitas yang kita yakini, maka kita akan berusaha menjadi seseorang yang kita harapkan.

 

Kesimpulan

9/07/2021

Startegi Coaching and Mentoring bagi Kepala  Sekolah

Startegi Coaching and Mentoring bagi Kepala Sekolah

 


Seorang Kepala sekolah mempunyai tugas untuk memastikan perkembangan sekolah, meningkatkan prestasi akademik peserta didik, dan meningkatakan kapasitas guru. Selain itu Jika seorang kepala sekolah mampu mempengaruhi seluruh warga sekolah untuk mencapai visi sekolah, maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah tersebut efektif.


Agar bisa mencapai sebuah keberhasilan, seorang kepala sekolah harus mnjalankan fungsinya sebagai seorang manager yang mampu melakukan Coaching dan mentoring.


Definisi Coaching

Whitemore (2018:14) menyatakan bahwa coaching merupakan kegiatan pembinaan yang membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja mereka sendiri, yang membantu mereka untuk belajar daripada mengajar mereka. Cakupan dari coaching meliputi:

  • Mengakses potensial
  • Memfasilitasi individu untuk membuat perubahan yang diperlukan
  • Memaksimalkan kinerja
  • Membantu orang memperoleh ketrampilan dan mengembangkan
  • Menggunakan teknik komunikasi khusus

Menurut Stone (2007:11) Coaching adalah proses dimana individu mendapatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan diri secara profesional dan menjadi lebih efektif dalam pekerjaan mereka. Ketika individu mendapatkan coaching dari atasan, mereka dapat meningkatkan kinerja mereka baik dalam saat ini, dan juga meningkatkan potensi mereka untuk berbuat lebih banyak di masa depan.


Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat ditarik simpulan bahwa Coaching adalah pembimbingan peningkatan kinerja untuk mencapai tujuan melalui pembekalan kemampuan memecahkan permasalahan dengan mengoptimalkan potensi diri. Sebagai seorang Coach, atasan langsung bertanggungjawab untuk melakukan aktivitas coaching kepada bawahannya dengan menjadi mitra kerja bagi bawahannya (Coachee).


Coach mengajarkan, membimbing, memberikan arahan kepada pegawai agar bisa memperoleh keterampilan atau metode baru dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Kata kunci dalam aktivitas Coaching adalah memecahkan masalah, merumuskan strategi dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan.


Jenis-jenis Coaching

Menurut Homan dan Miler dalam Nadya (2012:45), membagi coaching ke dalam 4 kategori berdasarkan tujuan dari implementasi coaching pada organisasi atau perusahaan:


Pertama, Coaching untuk mendukung pembelajaran

Jenis coaching ini diterapkan untuk mendukung proses pembelajaran karyawan yang mengarah kepada proses pengembangan secara individu. Proses ini fokus pada pekerjaan atau tugas yang nyata dalam waktu yang sesungguhnya. Coach membantu coachee berpikir mengenai berbagai aspek kegiatan dalam tugasnya. Sebagai contoh coach membantu coachee dalam mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang harus diubah, menetapkan tujuan SMART (Spesific, Measurable, Attainaible, Realistic, and Timely).


Kedua, Coaching untuk kinerja

Coaching jenis ini ditujukan untuk menjadi intervensi perbaikan kinerja bagi organisasi, karena dapat dilakukan berdasarkan keinginan untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik. Dalam hal ini, coach membantu individu dalam belajar bagaimana menetapkan sasaran untuk dirinya, meningkatkan kesadaran pribadi, memperbaiki kinerja dan mengembangkan strategi-strateginya untuk meningkatkan kualitas hidup.


Ketiga, Coaching untuk pengembangan kepemimpinan

Jenis coaching ini lebih dikenal dengan istilah excecuitve coaching, coaching ini dapat diimplementasikan untuk mendukung proses umpan balik 360 derajat dimana para pemimpin eksekutif, kolega, senior, dan alur laporan langsung memberikan feedback tentang efektivitas individu dengan menjawab pertanyaan spesifik tentang perilakunya.


Keempat, Coaching tim dan kelompok

Jenis coaching ini melibatkan team leader dan team coach. Coaching tim dapat sangat bermanfaat ketika diimplementasikan pada tim yang mendapat proyek baru, atau tim yang sedang menghadapi tenggat waktu. Baik coach internal dan eksternal yang bekerja sama dengan tim dapat membantu untuk meningkatkan komunikasi memperkuat komitmen dan meningkatkan kemungkinan untuk menyelesaikan proyek atau tujuan.


Definisi Mentoring

Menurut Crawford (2010) Mentoring merupakan “Hubungan interpersonal dalam bentuk kepedulian dan dukungan antara seseorang yang berpengalaman dan berpengetahuan luas dengan seseorang yang kurang berpengalaman maupun yang pengetahuannya lebih sedikit”.


Menurut Zachary (2005) Mentoring merupakan “Hubungan pembelajaran timbal balik dan kolaaboratif antara dua orang atau lebih yang memiliki tanggungjawab dan tanggunggugat/akuntabilitas yang sama untuk membantu mentee bekerja mencapai sasaran pembelajaran yang jelas dan didefinisikan bersama”.


Menurut Europe Region (2006) Mentoring merupakan “Mendukung individu sehingga mereka berkembang lebih efektif. Ini merupakan kemitraan antara mentor (yang memberi bimbingan) dan mentee (yang menerima bimbingan) yang dirancang untuk membangun kepercayaan diri mentee”.


Menurut Ingrid (2005) Mentoring merupakan “Suatu proses yang hanya diberikan untuk proses penjenjangan karir. Namun seiring berjalannya waktu, mentoring hingga saat ini juga diterapkan dalam dunia pendidikan”.


Menurut Santrock (2007) Mentoring merupakan “Bimbingan yang diberikan melalui demonstrasi,instruksi, tantangan dan dorongan secara teratur selama periode waktu tertentu. Mentoring biasanya dilakukan oleh individu yang lebih tua untuk meningkatkan kompetensi serta karakter individu yang lebih muda. Selama proses ini berlangsung, pementor dan mentee mengembangkan suatu ikatan komitmen bersama yang melibatkan karakter emosional dan diwarnai oleh sikap hormat serta kesetiaan”.


Mentoring adalah proses pembelajaran yang dilakukan dari orang yang jauh lebih berpengalaman (mentor) ke orang yang kurang berpengalaman (mentee) dalam bidang tertentu. Mentoring artinya orang yang berbagi pengalamannya, pembelajarannya dan nasihatnya kepada mereka yang kurang berpengalaman dalam bidang tertentu.


Demikian juga kutipan yang diambil Whitmore (2018) dari buku David Clutterbuck Everyone Needs a Mentor menyatakan mentoring berasal dari konsep magang, ketika orang yang lebih tua, lebih berpengalaman, mewariskan pengetahuannya tentang bagaimana pekerjaannya dilakukan dan bagaimana beroperasi dalam dunia komersial.


Salah satu peran penting seorang pemimpin adalah melakukan mentoring dengan menjadi mentor yang baik bagi keberhasilan orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Douglas M. Lawson, ”Dengan apa yang kita terima, keberadaan kita hanya sementara. Namun kita hidup selamanya melalui apa yang kita berikan”. Itulah sebabnya mengembangkan orang lain merupakan hal yang sangat penting bagi seorang pemimpin. 


Tanggung jawab seorang pemimpin bukan lagi hanya tentang mengembangkan kemampuan diri pribadi, tetapi juga kemampuan team member nya. Memang tidak semua orang mau melakukannya, karena memang dibutuhkan kerja keras untuk hal itu. Selain itu, ego manusia yang sangat tinggi cenderung tidak mau repot, tidak peduli akan keberhasilan orang lain, bahkan tidak mau tersaingi. Itulah sebabnya dapat dikatakan seorang pemimpin yang bersedia menjadi mentor adalah seorang pemimpin yang berjiwa besar.


Strategi Implementasi Coaching and Mentoring

Menurut John C. Maxwel, pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang banyak melahirkan pemimpin-pemimpin baru di dalam kepemimpinannya. Dalam buku Mentoring 101, ada 9 langkah yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang mentor:


Pertama, Jadikan mengembangkan orang lain sebagai prioritas Anda

Selalu lebih mudah menyingkirkan  orang daripada mengembangkan mereka. Saat anda menghilangkan orang lain maka anda akan mengalami kerugian seperti hilangnya produktivitas dan jika anda menggantikannya dengan staf baru maka anda membutuhkan biaya pengembangan staf baru dan membina moralnya. Jika ingin mengembangkan orang lain, Anda harus menjadikannya sebagai prioritas utama.


Kedua, Tetapkan prioritas : siapa yang hendak Anda kembangkan

Untuk mengerjakan segala sesuatu dalam waktu yang sangat terbatas perlu ditetapkan prioritas siapa yang terbaik untuk dikembangkan.


Ketiga, Kembangkan hubungan terlebih dahulu sebelum memulainya

Para pemimpin terbaik memahami nilai penting sebuah hubungan dengan kesuksesan, sisihkan waktu untuk saling mengenal. Mintalah mereka membagikan kisah hidup, temukan apa yang memotivasi, kekuatan dan kelemahan, juga karakter mereka. Selain itu perlu menyediakan waktu untuk bersama dengan mereka, agar Anda dapat mengenal lebih dalam dan memastikan bahwa pilihan Anda tepat.


Keempat, Bantulah tanpa syarat

Ketika mulai mengembangkan orang, Anda tidak pernah boleh berpikir untuk mengambil keuntungan dari orang itu. Sikap itu hampir bisa dipastikan akan menyerang Anda dari belakang. Jika Anda berharap untuk memperoleh sesuatu sebagai hasilnya dan tidak memperolehnya, Anda akan kecewa. Anda harus masuk dalam prosesnya dengan tidak mengharapkan apapun selain kepuasan pribadi. Tanamkan pada diri anda rasa senang melihat orang yang anda kembangkan menapaki kesuksesannya..


Kelima, Biarkan mereka berkembang bersama Anda untuk sementara waktu

Untuk mengembangkan orang lain, tidak semata-mata dilakukan dengan pendekatan kognitif seperti proses belajar mengajar didalam kelas. Namun dibangun atas dasar hubungan dan pengalaman bersama. 


Keenam, Membekali ilmu pengetahuan

Bekalilah orang yang anda kembangkan dengan ilmu pengetahuan sebagai sumber daya bagi mereka untuk terus mengembangkan dirinya. Caranya, bisa dengan memberikan buku bacaan, CD, DVD, mengirimkan mereka ke seminar-seminar, intinya adalah berusaha untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka.


Ketujuh, Bertahanlah hingga mereka bisa bekerja sendiri dengan baik

Ketika Anda mengembangkan seseorang, ingatlah bahwa Anda melakukan perjalanan menuju kesuksesan bersama-sama dengan mereka, bukan membiarkan mereka untuk menempuh perjalanan itu sendirian. Tetaplah bersama mereka hingga mereka mandiri. Sebagai contoh, seorang instruktur penerbangan yang baik, akan terbang bersama-sama dengan Anda dan membimbing Anda melalui keseluruhan prosesnya hingga Anda siap untuk terbang sendirian.


Kedelapan Berpikir positif

Berikan arahan yang jelas pada mereka, dukungan yang positif dan kebebasan untuk meraih kesuksesannya. Ketika mereka sukses, Andapun ikut sukses.

Beberapa hambatan yang sering sekali diciptakan oleh para mentor bagi para calon pemimpin :

1)                 Tujuan yang tidak jelas

Seringkali seorang calon pemimpin menerima bimbingan dan mempelajari cara untuk melakukan sebuah pekerjaan, lalu sang pemimpin membiarkannya begitu saja tanpa tujuan apapun.


2)                 Birokrasi

Kemungkinan lain, seorang calon pemimpin mempelajari bagaimana pemimpinnya bekerja dan kemudian ia ditempatkan ke dalam sistem birokrasi yang mematikan semangat inovasinya yang baru saja dihasilkan dari mentor.


3)                 Isolasi

Semua orang membutuhkan komunitas dengan siapa mereka bisa berbagi dan dari siapa mereka bisa memperoleh dukungan. Seringkali jika mentornya tidak menyediakan komunitas itu, pemimpin yang baru tidak akan memilikinya.


4)                 Kesibukan

Bekerja tanpa tahu apa hasil yang akan diperoleh akan membuat orang kehilangan semangat.


Bantulah mereka mengulangi proses itu

Jika orang yang anda kembangkan sudah meraih kesuksesannya, maka sesungguhnya masih ada satu langkah lagi yang harus Anda lakukan.   Anda harus membantu mereka belajar untuk mengulangi proses pengembangan ini dan membimbing yang lain. Kita bisa lihat bahwa kesuksesan disini bukanlah kesuksesan tanpa penerus.


Ada 4 tahapan mentoring yang perlu kita ketahui dan terapkan.


1#. I  Do You Watch

Tahapan pertama dalam 4 tahapan mentoring adalah I Do You Watch. Dalam tahapan ini, kita sebagai seorang mentor memberikan contoh untuk orang yang dimentori. Tahapan ini memungkinkan orang yang kita mentori mempelajari dengan melihat langsung bagaimana Anda melakukan sesuatu mulai dari tahap persiapan sampai tahap akhirnya yaitu dimana Anda melakukan sesuatu dan melakukan evaluasi.


2#. I Do You Help

Setelah melewati tahapan yang pertama. Tahapan selanjutnya adalah mengajak orang yang Anda mentor untuk mulai membantu Anda. Disini orang tersebut akan mulai belajar dan merasakan prosesnya lebih mendalam. Proses ini adalah tahapan yang penting, dimana setelah tahap ini, orang yang kita mentori akan mulai mencoba untuk praktek secara langsung.


3#. You Do I Help

Tahapan yang ketiga dalam 4 tahapan mentoring adalah dengan mengijinkan orang yang kita mentor untuk mulai tampil dan melakukan tindakan. Disini peranan kita sebagai seorang mentor adalah membantu untuk terus mengarahkan supaya orang yang kita mentori ini tetap berada di jalur yang benar.


4#. You Do I Watch

Tahapan terakhir ini adalah tahapan dimana Anda sudah merasa yakin dengan kompetensi dan kapabilitas terhadap orang yang Anda mentori. Sehingga di tahapan ini, Anda sudah bisa melepas dan mengamati saja serta mementori calon pemimpin Anda lainnya. 


Mungkin kita tidak menyadari bahwa mengembangkan orang lain memiliki dampak positif yang sangat besar. Namun Anda tidak harus menjadi orang yang hebat atau memiliki bakat yang luar biasa, untuk menjadi mentor bagi orang lain.


Membawa orang lain ke tempat yang lebih tinggi adalah kegembiraan tersendiri. Akan menghasilkan buah yang manis, membuat hidup ini menjadi lebih berarti dan bermakna bagi orang lain. Ajaklah orang lain bersama Anda dan bantulah mereka mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Anda tidak akan pernah menyesali waktu yang Anda investasikan di dalam diri orang lain.


Fungsi Mentoring

Fungsi kegiatan mentoring adalah sebagai berikut:


a. Fungsi remedial atau rehabilitatif 

Secara historis mentoring atau bimbingan lebih memberikan penekanan pada fungsi remedial karena sangat dipengaruhi oleh psikologi klinik dan psikis. Peranan remedial berfokus pada masalah; 1) penyesuaian diri, 2) menyembuhkan masalah psikologis yang dihadapi, dan 3) mengembalikan kesehatan mental dan mengatasi gangguan emosional.


b. Fungsi edukatif atau pengembangan 

Fungsi ini berfokus kepada masalah: 1) membantu meningkatkan ketrampilan-ketrampilan dalam hidup, 2) mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah hidup, 3) membantu meningkatkan kemampuan menghadapi transisi dalam kehidupan, 4) untuk keperluan jangka pendek, konseling membantu individu-individu menjelaskan nilai-nilai, menjadi lebih tegas, mengendalikan kecemasan, meningkatkan keterampilan, komunikasi antar pribadi, memutuskan arah hidup, menghadapi kesepian dan semacamnya.


c. Fungsi preventif atau pencegahan 

Fungsi ini membantu individu agar dapat berupaya aktif untuk melakukan pencegahan sebelum mengalami masalah-masalah kejiwaan karena kurangnya perhatian. Upaya preventif meliputi pengembangan strategi-strategi dan program-program yang dapat digunakan untuk mencoba mengantisipasi dan mengelakkan resiko-resiko hidup yang tidak perlu terjadi.


Strategi Membangun Self Regulated Learning Bagi Seorang Kepala Sekolah

Strategi Membangun Self Regulated Learning Bagi Seorang Kepala Sekolah

 

Source:unsplash


Di era Industri 4.0, perubahan datang begitu cepat. Seorang pemimpin jika tidak bisa mengantisipasi perubahan tersebut, maka institusi yang dibawahinya akan semakin jauh tertinggal. Karena itu seorang pemimpin (leader) harus mempunyai semangat menjadi pembelajar. Bagi seorang leader semua tempat, orang dan momentum adalah tempat be;ajar baginya.


Salah satu kunci menjadi seorang pembelajar adalah kemampuan seseorang dalam menumbuhkan Self Regulated Learning (Kemampuan untuk belajar mandiri)


Memahami Self Regulated Learning (SRL)

Zimmermen mendefinisikan Self Regulated Learning (SRL) sebagai kemampuan seseorang dalam mengarahkan dirinya sendiri menghadapi situasi akademik (Zimmerman, 1998). Sedangkan menjurut menurut Febrianela (2001), self-regulated learning adalah kemampuan seseorang untuk mengelola secara efektif pengalaman belajarnya sendiri dalam berbagai cara sehingga mencapai belajar yang optimal. 


Baumert (2002), mendifinisikan self-regulated learning sebagai bentuk belajar individual dengan bergantung pada motivasi belajar mereka, secara otonomi mengembangkan pengukuran (kognisi, metakognisi, dan perilaku), dan memonitor kemajuan belajarnya


Self Regulated Learning bukan merupakan suatu kemampuan mental seperti intelegensi atau kemaampuan akademis melainkan suatu proes ketika seorang peserta didik berpartisipasi aktif dalam belajar baik secara metakognisi, motivasi, maupun perilaku. 


Jadi seorang peserta didik akan mempunyai self regulated learning baik akan mampu mengendalikan pikiran, perilaku, emosinya untuk mencapai kesuksesan di dalam proses belajar.


Metakognisi adalah sarana untuk berpikir lebih dalam, pada tingkat abstraksi yang lebih tinggi. Ini juga menghasilkan efisiensi dalam berpikir dan belajar.

 

Dalam dunia pendidikan Self Regulated Learning (SRL) atau belajar mandiri menjadi hal yang harus ditekankan kepada peserta didik. Seorang kepala sekolah harus memiliki kebiasaan untuk melakukan refleksi  secara mandiri dan juga menumbuhkan  kemauan dan kemampuan guru dan peserta didik  dalam melakukan self regulated learning.


Terdapat gambaran karakteristik yang membedakan siswa yang memiliki kemampuan SRL dengan yang tidak memiiki SRL. Winne (dalam Santrock, 2008: 296) siswa yang memiliki kemampuan selfregulated learning (SRL) menunjukan karakteristik seperti, memperluas 12 pengetahuan dan motivasi, menyadari keadaan emosi dan memiliki strategi untuk mengelola emosi, secara periodik memonitor kemajuan kearah tujuan, menyesuaikan atau memperbaiki strategi berdasarkan kemajuan yang telah dibuat, serta mengevalusi halangan yang mungkin muncul dan melakukan adaptasi yang diperlukan.

 

Aspek-Aspek Belajar Mandiri (Self Regulated Learning/SRL)

Aspek-aspek Self-Regulated Learning  Menurut Zimmerman (1989), terdapat empat aspek self regulated learning yaitu sebagai berikut:


Pertama, Metacognitive Self-Regulation 

Aspek kognisi meliputi proses pemahaman akan kesadaran dan kewaspadaan diri serta pengetahuan dalam menentukan pendekatan pembelajaran sebagai salah satu cara di dalam proses berfikir. Kognisi dalam self-regulated learning adalah kemampuan individu dalam merencanakan, mengorganisasikan atau mengatur, menginstruksikan diri, memonitor dan melakukan evaluasi dalam aktivitas belajar.


Kedua, Physical and Social Environment Management 

Aspek ini mencakup cara mengatur kondisi fisik dan sosial yakni dengan mempelajari lingkungan sekitar dan mencari bantuan. Selain itu aspek ini mencakup bagaimana seseorang mempelajari lokasi yang sesuai dengan tipe belajar seseorang tersebut sehingga mampu berkonsentrasi dalam belajar. Seorang pelajar yang memiliki achievement yang tinggi memiliki kecenderungan untuk mengatur lingkungan belajarnya.


Ketiga, Time Management 

Pengaturan waktu dengan baik dan bijak sangat dibutuhkan oleh pelajar untuk mengatur jadwal belajarnya. Seorang pelajar yang mampu mengatur waktu dengan baik dan bijak untuk belajarnya akan mempengaruhi prestasi belajar yang baik bagi pelajar tersebut.


Keempat, Effort Regulation 

Aspek ini mengarah pada kemampuan seseorang untuk menerima suatu kegagalan dan membangun kepercayaan diri untuk bangkit kembali dari kegagalan tersebut

 

Strategi Belajar Mandiri (Self Regulated Learning/SRL)

Strategi self regulated learning adalah kompilasi dari perencanaan yang digunakan oleh seorang peserta didik dalam mencapai tujuan belajar (Cobb, 2003).

Zimmerman (dalam Cheng, 2011) mengemukakan bahwa strategi belajar dapat menggambarkan bagaimana self regulated learning yang dimiliki oleh seorang pelajar.

Srategi belajar dapat menggambarkan bagaimana kemauan, motivasi dan metakognisi seorang pelajar yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku-perilaku yang nyata.

Zimmerman dan Martinez-Pons (dalam Purdie, Hattie dan Douglas, 1996) mengemukakan mengenai 10 strategi self regulated learning yaitu :

 

  • Evaluasi terhadap kemajuan tugas (self evaluating)
  • Mengatur materi pelajaran (organizing and transforming)
  • Membuat rencana dan tujuan belajar (goal setting and planning)
  • Mencari informasi (seeking information)
  • Mencatat hal penting
  • Mengatur lingkungan belajar (environmental structuring)
  • Konsekuensi setelah mengerjakan tugas (self consequences)
  • Mengulang dan mengingat (rehearsing and memorizing)
  • Mencari bantuan sosial (seek social assistance)
  • Meninjau kembali catatan, tugas atau tes sebelumnya dan buku pelajaran (review record)

 

Implementasi  Self  Regulated Learning terhadap beban kerja kepala sekolah

Seorang kepala sekolah yang mempunyai self regulated learning yang bagus mempunyai karakteristik sebagai berikut.


  • Terbiasa dengan mengetahui bagaimana menggunakan strategi kognitif (pengulangan, elaborasi, dan organisasi) yang membantu mereka untuk memperhatikan, mentransformasi, mengorganisasi, mengelaborasi, dan menguasai informasi.
  • Mengetahui bagaimana merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan proses mental untuk mencapai tujuan personal (metakognisi).
  • Memperlihatkan seperangkat keyakinan motivasional dan emosi yang adaptif, seperti tingginya keyakinan diri secara akademik, memiliki tujuan belajar, mengembangkan emosi positif terhadap tugas (senang, puas, antusias), memiliki kemampuan untuk mengontrol dan memodifikasinya, serta menyesuaikan diri dengan tuntutan tugas dan situasi belajar khusus.
  • Mampu merencanakan, mengontrol waktu, dan memiliki usaha terhadap penyelesaian tugas, tau bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang meyenangkan.
  • Menunjukan usaha yang besar untuk berpartisipasi dalam mengontrol dan mengatur tugas-tugas akademik, iklim, dan struktur kelas.
  • Mampu melakukan strategi disiplin, yang bertujuan menghindari gangguan internal dan eksternal, menjaga konsentrasi, usaha, dan motivasi selama menyelesaikan tugas  

Kesimpulan

Design Thinking

[Design Thinking][recentbylabel2]

Belajar Online

[Belajar Online][recentbylabel2]

Ruang Guru

[Ruang Guru][recentbylabel2]
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done