Bagaimana Memahami Keberbakatan (Gifted) dengan Benar - Teras Academy
News Update
Loading...

5/22/2022

Bagaimana Memahami Keberbakatan (Gifted) dengan Benar

 

Sumber:sigmund, unplush

Di tahun 2017, kita pernah disuguhkan sebuah film berjudul “Gifted”. Film ini mengisahkan seorang gadis bernama Mary Adler yang berusia tujuh tahun yang menunjukkan tanda-tanda mempunyai kelebihan luar biasa dalam bidang akademk, terutama matematika. Mary dibesarkan oleh pamannya Frank setelah ibunya melakukan bunuh diri. Neneknya melihat bakat Mary, serta mendorong bakat yang dimiliki olehnya untuk tujuan hidupnya.

 

Film “Gifted” mengisakan Mary seorag anak yang berbakat atau dalam dunia akademik disebut dengan Gifted. Fil tersebut mendorong banyak akademisi, guru, dan orang tua membicarakan lagi keberbakatan –hingga saat ini keberbakatan masih menjadi tren dalam dunia pendidikan.

 

Bagaimana persepsi masyarakat tentang anak berbakat?. Siapakah anak berbakat itu? Kita akan mendapatkan berbagai macam jawaban; mulai dari anak istimewa, anak cerdas, anak pandai, anak bertalenta, dan sebagainya. Terlalu sederhana mendiskripsikan keberbaatan dengan jawaban di atas.

 

Yang harus diketahui terlebih dahulu bahwa Anak berbakat merupakan bagian dari anak berkebutuhan khusus. Berkebutuhan khusus dalam artian, mereka adalah anak-anak yang memerlukan penangan khusus, baik dalam layanan pendidikan maupun kebutuhan sehari-hari mereka.

 

Anak berbakat atau gifted child, merupakan anak yang memiliki kecerdasan yang melebihi kecerdasan anak-anak normal.

 

Belum cukup sampai disitu. Menurut pakar pendidikan dari Amerika Renzulli, gifted child merujuk pada anak yang memiliki kecerdasan tinggi, mempunyai kreativitas, dan komitmen kerja juga tinggi.

 

“Selain kata 'berbakat', berbagai istilah lain telah digunakan untuk menggambarkan individu yang lebih unggul dalam beberapa hal: "berbakat, kreatif, jenius, dan dewasa sebelum waktunya, misalnya". Daniel P Hallahan – James M Kauffman

 

Sedangkan JF Monks, ahli psikolog anak berbakat Belanda sekaligus mantan Direktur European Council for High Ability menjelaskan bahwa faktor intelegensia adalah faktor stabil. Artinya faktor intelegensia sulit dipengaruhi dari luar karena merupakan faktor bawaan (genetik). Sementara kreativitas dan motivasi merupakan faktor yang dapat dipengaruhi dari luar.

 

Gifted by Renzulli

Jadi menurut Renzulli, anak dapat dikatakan berbakat jika ia mempunyai: inteligensia yang tinggi di atas rata-rata (IQ>130); Kreativitas tinggi; motivasi dan komitmen terhadap tugas/kerja yang tinggi. Monks menambahkan potensi tersebut tidak akan terwujud jika tidak ada dukungan dari keluarga, sekolah dan lingkungan. Pendapat keberbakatan kedua tokoh ini dikenal dengan ringkasan Triadik Renzulli-Monks.

 

Selain anak berbakat, kita juga mengenal istilah anak bertalenta. Kriteria anak bertalenta jika ia mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam satu bidang saja. Ada juga istilah anak cerdas (bright children). Meskipun memiliki IQ yang sama-sama tinggi, namun anak cerdas memiliki faktor kemampua analisis, abstraksi, dan kreativitas berbeda, yang tidak seluar biasa anak berbakat.

 

Identifikasi Anak Berbakat

 

Renzuli telah menciptakan Metode The SchoolWide Enrichment Model (SEM) yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi keberbakatan. Ada enam langkah, yaknik: Pertama, penjaringan berdasarkan skor tes. Skor tes yang dimaksud biasanya suatu tes inteligensi atau tes hasil belajar atau tes bakat tunggal, yang memberi peluang pada seseorang yang baik dalam bidang tertentu, tetapi mungkin tidak baik dalam bidang yang lain. Penjaringan bertujuan untuk menjangkau lebih dari 15% populasi. Semua anak yang skornya di atas persentil ke 85 akan terjaring melalui tes inteligensi yang telah terstandardisasikan. Untuk memberi peluang pada kelompok yang lebih luas, kemudian membagi “pool” keberbakatan menjadi dua bagian dan semua siswa yang skornya di atas persentil ke 92 (menurut norma lokal) pada umumnya sudah otomatis termasuk “pool” tersebut, dan biasanya terdiri dari 50 % jumlah populasi sampel.

 

Kedua, nominasi guru. Dalam nominasi ini digunakan skala penilaian (rating scale) untuk memperoleh gambaran tentang profil kemampuan anak. Langkah ketiga adalah cara alternatif lain, yang bisa merupakan nominasi teman sebaya, nominasi orang tua atau nominasi diri, maupun tes kreativitas. Pada tahap ini harus dibentuk tim atau panitia.

 

Langkah keempat, nominasi khusus yang merupakan review terakhir dari mereka yang sebelumnya tak terlibat dalam nominasi-nominasi tersebut. Mereka memperoleh seluruh daftar nominasi hasil langkah kesatu sampai langkah ketiga dan boleh menambah nominasi orang lain, bahkan juga boleh mengusulkan untuk membatalkan nominasi tertentu berdasarkan pengalaman tertentu dengan anak tertentu.

 

Langkah kelima, adalah nominasi informasi tindakan, proses ini terjadi bila guru setelah memperoleh penddikan atau pelatihan dalam pendidikan anak berbakat. Dan keenam, penjaringan melalui non tes.

 

Anak-anak berbakat sekolah di sekolah reguler. Model pembelajaran umum yang diberikan kepada mereka adalah: pengayaan (enrichment), dan percepatan (acceleration).

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done