Pengembangan Karier : Tahapan, Tujuan, Hingga Karier Manajemen - Teras Academy
News Update
Loading...

2/12/2020

Pengembangan Karier : Tahapan, Tujuan, Hingga Karier Manajemen





Karier dapat didefinisikan sebagai perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaaan seseorang, bisa berarti juga jenjang dalam sebuah pekerjaan. Istilah karir banyak berkaitan dengan pekerjaan. Istilah karier dipandang sebagai proses belajar dan pengembangan diri yang berkesinambungan.

Gibson mendefinisikan karier sebagai rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkainan aktivitas kerja yang berkelanjutan.

Dalam kehidupan pekerjaan, karier sangat penting bagi manusia. Dengan karir manusia dapat mendapatkan pekerjaan sekaligus menempuh jenjang atau level pekerjaan sesuai yang diinginkan. Betapa pentingnya tema ini, kami akan membahas  Pemahaman Mendasar Perkembangan Karier dengan beberapa sub pembahasan: Tahapan dan Proses Pengembangan Karier, Tujuan Pengembangan Karier, Bentuk-Bentuk Pengembangan Karier, dan proses Pengembangan Karir.

A.    Tahapan Pengembangan Karier

Ada tahapan proses pengembangan karier, saya ambil dari Simamora dan Donal E Super dengan teori Super’s Life-Career Rainbow.

Tahapan Karier menurut Simamora

1.   Karier Awal. Tahap dimana seseorang pekerja memasuki sebuah institusi/organisasi. Pada tahap ini biasaya karyawan menyesuaikan dan mempelajari tempat yang baru.
2.  Karier Pertengahan. Tahapan di mana setiap individu akan mengalami transisi atau perubahan dalam karir mereka. Biasanya karyawan mulai mengkaji ulang seberapa besar capaian yang telah ia lakukan dan yang telah ia peroleh.
3.  Karier akhir. Suatu titik balik produktivitas, atau penurunan kualitas.

Tahapan Karier Menurut Teori Super’s Life-Career Rainbow, Donald E Super.

the life career rainbow

1.   Tahap Pertumbuhan. Tahap pertumbuhan berada pada usia 0-14 tahun. Pada tahap ini, seseorang cenderung mengamai dunia sekitar, mencari jati diri, rasa ingin tahu, dan mulai mengembangkan minat.

2.  Tahap Eksplorasi.  Terjadi saat seseorang berada pada usia 15-24 tahun. Pada tahap ini, seseorang cenderung mulai melihat passion yang ada dalam dirinya, ekmudian mencoba merencanakan bidang pekerjaan yang ingin ditekui, dan mulai menyelesaikan pendidikan.

3.  Tahap Penetapan. Terjadi pada saat usia 25-44 tahun. Pada tahap ini, seseorang cenderung mulai menapaki karir dan memantapkan bidang pekerjaan yang dipilih. Meski kebanyakan karyawan level middle keluar masuk pekerjaan dengan mempertimbangkan peluang dan fasilitas, namun mereka ketika pindah ke perusahaan yang lain masih dalam konteks bidang yang mereka kuasai.

4.  Tahap Pemeliharaan. Tahap ini terjadi pada usia 45-65 tahun. Pada tahap ini pekerja cenderung memutuskan untuk bertahan pada pekerjaan yang dijalani.


5.  Tahap Penurunan. Terjadi berada usia di atas 65 tahun. Pada tahap ini, seseorang cenderung mengalami penurunan dalam aspek kapasitas. Selain mengurangi, biasanya mulai menyiapkan fase pensiun.

B.    Tujuan Pengembangan Karier

Tujuan pengembangan karir menurut Andrew J Dubrin, dari Rochester Institute of Technology diantaranya adalah:

1.   Membantu dalam pencapaian tujuan individu, institusi maupun perusahaan. Ketika seorang karyawan meraih kesuksesan dalam pekerjaan sehingga menduduki posisi tertentu, berarti perusahaan berhasil meraih tujuannya.

2.  Menunjukkan hubungan kesejahteraan pegawai. Pegawai yang berhasil merencanakan karirnya, kesejahteraan pegawai tersebut dapat meningkat.

3.  Membantu pegawai menyadari kemampuan potensinya. Ketika pegawai menyadari potensinya, mereka akan bekerja dengan maksimal.

4.  Memperkuat hubungan antara pegawai dan perusahaan. Pengembangan karir akan memperkuat hubungan dan sikap pegawai terhadap perusahaan.

5.  Membuktikan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengembangan karir dapat menciptakan image positif karyawan terhadap perusahaan sehingga iklim kerja akan dapat berjalan dengan baik.

6.  Membantu memperkuat pelaksanaan program-program perusahaan lainnya agar tujuan perusahaan tercapai.

7.  Mengurangi biaya kepegawaian. Pengembangan karir dapat menjadikan turnover rendah dan biaya kepegawaian dapat ditekan.

8.  Mengurangi keusangan profesi dan manajerial pengembangan karir.

9.  Menggiatkan analisis dari keseluruhan, Pengembangan karir dapat mengintegrasikan perencanaan kerja dan kepegawaian.

10.            Menggiatkan pemikiran jarak waktu Panjang pengembangan karir.

C.    Bentuk-bentuk Pengembangan Karier

Ada tiga bentuk pengembangan karier secara umum yang sering digunakan oleh perusahaan, yakni pendidikan dan pelatihan, promosi dan mutasi. Secara luas ada enam kegiatan pengembangan karir, diantaranya:

  • Prestasi kerja (Job Performance). Puncak dari pengembangan karir adalah prestasi kerja. Prestasi kerja sangat mempengaruhi pengembangan karir karyawan.

  • Exposure. Pengembangan karir juga dapat ditentukan oleh Exposure -dikenalnya seseorang dalam lingkaran manajemen perusahaan.

  • Permintaan berhenti (resignationas). Berhenti di suatu perusahaan, kemudian beralih keperusahaan yang lebih bagus bisa menjadi cara menempuh karir yang lebih baik.

  • Kesetiaan organisasional (organizational loyalty). Kesetiaan terhadap organisasi bisa menjadi kunci pengembangan karir seseorang. Sundar Pichai memulai menjadi karyawan menengah di Google hingga akhirnya menjadi CEO di perusahaan teknologi terbesar dunia.

  • Mentor atau sponsorsip (mentor & sponsor). Mentor, karyawan senior atau pembimbing profesional bisa salah satu bentuk kegiatan pengembangan karir. Beberapa instansi bahkan sudah menjadi culture. Penerus kepemimpinan adalah kader internal.

  • Kesempatan untuk tumbuh (growth opportunities). Perusahaan dapat memberikan kesempatan untuk tumbuh pada karyawannya melalui training, mentorship hingga pemberian kesempatan yang luas untuk memegang jabatan tertentu atau kesempatan dalam mengerjakan project, misalnya.


D.   Proses Pengembangan Karier

Dalam artikel yang berjudul What is Career Development? This is How to Profress in Your di sebutkan lima proses pengembangan karir, diantaranya adalah:

1.       Self-Assessment

Dalam tahap ini akan terjadi eksplorasi diri sendiri, memahami konsep diri menjadi penting. Dengan itu, seseorang akan memahami diri sendiri, nilai-nilai yang dimiliki, keterampilan, kemampuan dan gaya kerja. Kami sarankan gunakan tools Self Assessment sebelum Anda melangkah jauh, semisal sebelum Anda mengikuti tes interview kerja.

2.     Career Awareness

Disini Anda mencari peluang kerja, sekaligus banyak belajar tentang jalur karier. Masing-masing individu akan belajar tentang pelbagai pekerjaan yang menjadi potensi maupun passion dasar mereka. Apa keterampilan yang dibutuhkan? Kualifikasi apa yang harus dimiliki? Bagaimana peluangnya? Tidak kalah penting adalah apakah passion yang saya miliki dan kaitannya dengan peluang yang ada.

3.     Goal Setting

Pada tahap ini seseorang harus memiliki tujuan karier yang jelas, tujuan mencerminkan apa yang ebnar-benar seseorang inginkan dalam mencapai karier mereka. Dalam menetapkan tujuan akan mempertimbangkan hasil penilaian diri sendiri, dan informasi yang diperoleh tentang karier. Menggabungkan keduanya akan membantu dalam menetapkan arah. Karena itu pentingnya seseorang dalam membuat rencana tindakan pengembangan karir dan membuat pernyataan visi karier.

4.     Skill Development

Tahap ini seseorang telah mengabdi dalam sebuah perusahaan atau institusi. Kinerja bisa menjadi pertimbangan dalam pengembangan karier, namun lebih dari itu perusahaan juga akan melihat perkembangan kapasitas pekerja dan yang akan terus menambah nilai organisasi. Dalam hal ini pentingnya karyawan untuk selalu mengupgrade kemampuan, misalnya belajar melalui kursus online atau Massive Open Online Course (MOOC).

UC Berkeley menyarankan aturan 70-20-10 dalam pengembangan karir seorang pekerja. Aturan tersebut:

• 70% harus berasal dari kegiatan di tempat kerja dan pembelajaran tindakan. Pengalaman kerja langsung dan langsung masih dianggap sebagai guru atau sumber pengajaran terbaik.

• 20%  berasal dari interaksi dengan orang lain, melalui pendampingan (coaching), pembinaan, pengabdian kepada masyarakat, belajar dari teman sebaya, dan masih banyak lagi.

10% harus berasal dari pelatihan, kelas, kursus, seminar, konferensi, dan kegiatan pembelajaran serupa. Misalnya melalui MOOC, karena MOOC bersifat fleksibel dan memungkinkan dilakukan bagi seorang karyawan full timer.

5.      Career Management

Management karier pertama kali istilahnya digunakan oleh Professor Mary Valentich. Manajemen karier adalah kombinasi dari perencanaan terstruktur dan pemilihan manajemen aktif dari karir profesional seseorang. Dalam Careermanagement, Anda harus membangun hubungan khususnya dalam lingkaran pekerjaa Anda, merencanakan karier berkelanjutan, dan menetapkan tujuan baru.

Demikian artikel Pengembangan Karir ini, semoga manambah pemahaman dasar Anda, dan semoga sukses dalam menggapai impian dunia kerja.


Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done