Belajar Melalui Massive Open Online Course (MOOC) - Teras Academy
News Update
Loading...

11/13/2017

Belajar Melalui Massive Open Online Course (MOOC)



Source: Internet

Mohamad Alaloush tidak bisa membayangkan dia akan mempelajari ilmu perangkat lunak (Software Engineer) melalui kursus online, Udemy. Pada awalnya ada keraguan, namun setelah berjalan waktu, dia mulai merasakan betapa nikmatnya menempuh jalan tersebut. Kursus online membuatnya bisa menghemat biaya, sekaligus mendapatkan ilmu yang banyak terkait perangkat lunak, seperti phyton. Alaloush tidak sendirian, dia bersama ribuan orang mengambil kursus online yang sama.

Sebelumnya Coursera, Edx dan Udacity hadir dengan platform yang sama, memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk mempelajari pelbagai pengetahuan yang mereka inginkan tanpa terhalang sekat-sekat seperti yang ada dalam pembelajaran tradisional. Alaloush adalah pengungsi Syria yang ingin sekali mempelajari perangkat lunak. Kelas tradisional tidak bisa memberikan kesempatan, ia akhirnya menemukannya di Udemy.

Munculnya pelbagai situs pembelajaran online merupakan akibat dari revolusi digital yang telah merubah banyak hal dalam kehidupan ini, salah satunya bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan dengan mudah.

“In the Digital Era, Growth Is about More Than Technology” –-           David Rogers, Columbia Business School

Online course menjadi trend. Dalam artikel ini kami mencoba memberikan pengantar tentang MOOCs, mulai dari sejarahnya, klasifikasi, MOOCs dalam aspek pedagogik, bagaimana bisa berpartisipasi di MOOCs? dan ulasan 4 situs penyedia kursus online besar -seperti Coursera, EdX, Udacity dan Udemy.

Sejarah MOOCs

Istiah MOOC dicipakan oleh Stephen Downes dan George Siemens pada tahun 2008. Downes dan Siemens berniat menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan semua siswa bisa berinteraksi secara online. Mereka mulai menyelenggarakan kursus online yang diikuti oleh 25 siswa Universitas Manitoba yang hadir di kampus, dan 2300 lebih siswa yang lain dari seluruh dunia berpartisipasi.

Pada tahun 2011, ilmuwan Stanford Sebastian Thrun dan Peter Norving menawawarkan kursus online bertemakan “pegantar kecerdasan buatan” yang diikuti lebih dari 160.000 siswa dari seluruh dunia. Satu tahun, tepatnya pada Februari 2012 Thrun mendirikan perusahaan bernama Udacity. Pada bulan April maish tahun yang sama, Andrew Ng dan Daphne Koller memulai Coursera.

MIT dan Harvard tidak mau ketinggalan mengembangkan platform MITx yang kemudian bernama edX. Konsorsiom edX mengembangkan dan menawarkan kursus online dengan menggandeng perguruan mitra, diantaranya UC Berkeley dan McGill. edX juga menyediakan platform open source yang dapat digunakan oleh institusi yang lain.

MOOCs berkembang dengan pesat. Dhawal Shah, kolumnis menuliskan repot dan tren MOOC di tahun 2018. Dalam repot tersebut penulis mempublikasikan hasil temuan data yang menunjukan: pada akhir 2018, lebih dari 900 universitas di seluruh dunia telah meluncurkan puluhan ribu MOOC, dengan sekitar 2000 program baru. Masih di tahun 2018, terdapat 20 juta pelajar baru mendaftar MOOC.

Akar Teoritis MOOC

MOOC lahir dari sebuah gagasan teori Connectivisme yang bermula pada tahun  2008 ketika Siemens dan Downed menyampaikan kursus online yang disebut dengan “Connectivisme and Connective Knowledge”. Connectivisme adalah teori belajar di era digital yang menekankan peran konteks sosial dan budaya dalam proses pembelajaran. Belajar tidak hanya terjadi dalam diri seorang, tetapi juga di dalam dan seluruh jaringan.

Dalam artikelnya yang berjudul Connectivism: A Learning Theory for the Digital Age, George Siemens lebih lanjut menjelaskan bahwa titik awal connectivism adalah individu. Pengetahuan pribadi terdiri dari jaringan, yang memberi makan ke dalam organisasi dan institusi, yang pada gilirannya memberikan umpan balik ke jaringan, dan kemudian terus memberikan pembelajaran kepada individu. Siklus pengembangan pengetahuan ini memungkinkan peserta didik untuk tetap eksis di bidang mereka melalui koneksi yang telah dibuat.

Connectivsm juga membahas tentang keterlibatan institusi/organisasi dalam kegiatan manajemen pengetahuan. Pengetahuan yang diperlukan dalam basis data perlu dilakukan dengan diskusi dengan orang yang tepat dalam konteks yang tepat agar dapat dipelajari sebagai pembelajaran.  Teori behaviorisme, kognitivisme, dan Konstruktivistik tidak berhasil mengatasi tantangan pengetahuan dan pemindahan organisasi.

Connectivism menyajikan model pembelajaran yang mengakui perubahan besar dalam masyarakat di mana pembelajaran tidak lagi menjadi aktivitas individual internal. Connectivism memberikan wawasan tentang keterampilan belajar dan tugas yang dibutuhkan peserta didik untuk berkembang di era digital.

Siemens menjelaskan lebih lanjut, Connectivisme muncul karena keterbatasan dari teori belajar tradisional, seperti Behaviorisme, Kognitivisme, dan Konstruktivisme. Prinsip utama dari sebagian besar teori belajar adalah bahwa pembelajaran terjadi di dalam diri seseorang. Konstruktivis sosial, berpendapat bahwa pembelajaran adalah proses yang diberlakukan secara sosial, mempromosikan prinsip dalam pembelajaran. Teori-teori ini tidak membahas pembelajaran yang terjadi di luar orang (yaitu pembelajaran yang disimpan dan dimanipulasi oleh teknologi). Mereka juga gagal menggambarkan bagaimana pembelajaran terjadi dalam organisasi.

Prinsip Connectivsme

  • Pembelajaran dan pengetahuan terletak pada keragaman pendapat.
  • Pembelajaran adalah proses menghubungkan node khusus atau sumber informasi.
  • Kapasitas untuk mengetahui lebih banyak dan lebih penting daripada apa yang diketahui saat ini.
  • Pembelajaran bisa di pause dengan bantuan tools non manusia.
  • Membina dan memelihara koneksi diperlukan untuk memfasilitasi pembelajaran berkelanjutan.
  • Kemampuan untuk melihat hubungan antara bidang, ide, dan konsep adalah keterampilan inti.
  • Mata uang (pengetahuan akurat dan terbaru) adalah tujuan dari semua kegiatan pembelajaran.
  • Pengambilan keputusan merupakan bagian dari proses pembelajaran. Memilih apa yang harus dipelajari dan makna informasi yang masuk dapat dilihat melalui lensa kenyataan yang bisa berubah.


"to teach is to model and demonstrate, to learn is to practice and reflect”Downes

Klasifikasi MOOC

MOOC berkembang dengan pelbagai platform yang diusung, sehingga muncul dua model besar, yakni xMOOC dan cMOOC. xMOOX  atau eXtended Massive Open Online Course, model MOOC yang dirancang khusus menggunakan model pengajaran yang berfokus pada transmisi informasi, memungkinkan pendaftar dalam jumlah besar, terdapat fasilitas penyimpanan dan streaming materi digital, menyediakan otomasi prosedur penilaian dan pelacakan kinerja siswa,  menggunakan model kuliah standar disampaikan secara online dengan pembagian durasi, terdapat tugas daring dan umpan balik, siswa dapat berdiskusi dengan mentor, dan terakhir (sebagian besar) siswa yang lulus akan mendapatkan sertifikat.

Sedangkan cMOOC  atau connectivist Massive Open Online Course menekankan pada jaringan dan kontribusi konten yang kuat dari para peserta sendiri. Downes menggambarkan prinsip-prinsip cMOOC, sebagai berikut: Pertama, pelajar memilih konten atau keterampilan yang ingin merka pelajari, dan tidak ada kurikulum formal. Kedua, keragaman. Ada ada alat khusus secara spesifik dalam penilaian. Ketiga, interaktivitas. Pembelajaran bersifat kooperatif, komunikasi terjalin antar peserta, dan menghasilkan pengetahuan. Keempat, keterbukaan. Keterbukaan dalam hal akses, konten, kegiatan dan penilaian.

So cMOOC diawali dengan gagasan berupa sumber daya online yang tersedia seperti teks atau video. Siswa dapat menentukan sendiri bagaimana dan dengan cara apa mereka terlibat.

Mengikuti Kursus MOOCs

Daya tarik utama Massive Open Online Course (MOOC) adalah kemudahan, fleksibilitas, dan biaya rendah sehingga kelebihan-kelibahan yang dimiliki oleh MOOC banyak menyedot para siswa untuk mencoba menggali pengetahuan dan skill melalui MOOC. 

Bagaimana bisa mendapatkan akses MOOCs? Hampir semua MOOCs memiliki cara kerja yang sama. Dimulai dari peserta mencari tema dan penyedia kursus online melalui internet,  melihat pelbagai program yang ditawarkan, login untuk mendaftar, memilih kursus, mengikuti kursus, dan melakukan penyelesaian. Dalam penyelesaian biasanya peserta mengikuti quiz kemudian membayar sejumlah biaya agar mendapatkan sertifikat.

Beberapa penyedia MOOCs diawal sudah mengumumkan bahwa kursus yang sedang dibuka merupakan kursus berbayar. Untuk lebih detil pendaftaran Anda bisa membuka situs penyedia MOOCs dan membaca aturan mainnya.

Review Empat MOOCs Besar

Saya akan meriview 4 MOOCs besar, dimulai dari Coursera, Udacity, EdX dan Udemy.

Coursera

Coursera merupakan platform pembelajaran online yang didirikan pada tahun 2012 oleh Profesor Andrew Ng dan Daphne Koller. Andrew Ng adalah Profesor Ilmu Komputer Stanford University, sedangkan partnernya Daphne Koller juga pengajar Departemen Ilmu Komputer Stanford University. Coursera menawarkan kursus online dalam pelbagai disiplin ilmu seperti teknik, computer, bisnis dan lain-lain.

Di tahun pertama Jeff Maggioncalda menjabat sebagai CEO, Coursera mendapatkan pendapatan sebesar $ 140 juta pada tahun 2018, mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun sebelumnya mendapatkan pendapatan sekitar $ 100 juta. Jumlah karyawan Coursera sekarang meningkat menjadi 330 orang. Jumlah pengguna sekitar 37 juta pengguna.

Jika tahun sebelumnya Coursera hanya memiliki empat gelar online dari dua universitas,  sekarang pada tahun 2018, memiliki 12 gelar online dari 8 universitas, termasuk gelar sarjana dan master Ivy League University.

Untuk bisa mengakses program Coursera beberapa diantaranya premium, sebagian gratis. Untuk program kursus online biaya sekitar  $29-$99 dengan durasi tempuh kursus 4-6 minggu. Sedangkan untuk program Online Degrees (Master) waktu tempuh sekitar 1-3 tahun dengan biaya antara $15-$25.000.

Coursera menyediakan 3100 kursus dan 310 spesialisasi, dibuat oleh lebih dari 160 mitra universitas dan lebih dari 20+ mitra industri. 675 kursus dan 90 spesialisasi diluncurkan pada 2018.

Program yang popular di Coursera diantara Machine Learning (Stanford), Learning How To Learn (UCSD), The Science of Well-Being (Yale), Algoritms, Part I (dari Princenton), Financial Markets (Yale University).

Udacity

Udacity, Inc platform penyedia program kursus online terbuka, didirikan oleh beberapa ilmuwan komputer Sebastian Thrun dan David Stavens pada tahun 2012. Udacity pertama kali membuka kursus online ilmu komputer bagi mahasiswa Stanford. Udacity banyak meawarkan program kursus online kejuruan hingga saat ini, pengguna Udacity mencapai 1,6 juta orang.

Udacity bermula dari kelas gratis ilmu komputer yang ditawarkan pada tahun 2011 melalui Universitas Stanford. Pada tahun 2012, terdapat 90.000 siswa yang mendaftar.  Pada tahun yang sama, Udacity diluncurkan setelah mendapatkan pendanaan dari Charles River Ventures, Andreessen Horowitz. Pada tahun 2014, Udacity memiliki pengguna 1,6 juta, 12 kursus penuh dan 26 kursus gratis. Pada tahun yang sama, Institut Teknologi Georgia membuka gelar sarjana computer dengan bekerja sama dengan Udacity. AT & T, membuka gelar master bekerjasama dengan Udacity dengan biaya yang harus di tanggung siswa sebesar $ 7.000.

Saat ini, Udacity memiliki 50.000 siswa yang terdaftar di program Udacity Nanodegree berbayar, dengan lebih dari setengahnya berada di luar AS. Dua belas persen dari siswa ini adalah penerima beasiswa, banyak di antaranya disponsori oleh mitra industri Udacity. Udacity memiliki lebih dari 10 juta siswa di seluruh program dan Nanodegrees.

Pendapatan global Udacity berada di jalur untuk mengakhiri tahun ini dengan pertumbuhan 25 persen, yang berarti pendapatan hanya $ 90 juta. Pada 2017, Udacity menghasilkan $ 70 juta, naik dari $ 29 juta pada 2016. Pada 2017, Udacity menghasilkan $ 70 juta, naik dari $ 29 juta pada tahun 2016.

Program yang ditawarkan kepada siswa tema utama diantaranya: Programming, Artificial Intelligence, Data Sience, Autonomous Systems, dan Business. Beberapa program Udacity popular adalah: Front-End Web Developer, Data Analyst, Android Basic, Digital Marketing, dan AI Programming.

edX

edX merupakan salah satu penyedia host kursus online terbesar di dunia, beberapa program kursusnya gratis. edX adalah bagian dari lembaga nirlaba dan berjalan pada platform open source yang didirikan oleh ilmuwan MIT dan Harvard, salah satunya adalah Anant Agarwal. Anant adalah pengusaha, ilmuwan arsitektur komputer India sekaligus Profesor ilmu komputer di MIT.

Kursus Edx terdiri dari urutan pembelajaran mingguan yang terdiri dari video pendek yang diselingi dengan latihan pembelajaran interaktif, di mana siswa dapat segera mempraktikkan konsep-konsep yang diajarkan melalui video pembelajaran. Beberapa kursus mencakup video tutorial yang mirip dengan kelompok diskusi kecil di kampus, buku teks online, dan forum diskusi online di mana siswa dapat memposting dan meninjau pertanyaan dan komentar satu sama lain, termasuk dengan asisten pengajar.

Peserta yang menyelesaikan kursus mendapat dua tawaran. Tawaran pertama tanpa sertifikat tanpa dipungut biaya sepersen pun. Kedua, kursus dengan bersertifikat namun peserta harus mengeluarkan beberapa biaya bervariasi tergantung jenis kursus yang diambil.

Beberapa tema umum yang dtawarkan dalam program Edx, diantaranya: Architekture; Art & Culture; Biology & Life Sciences; Business & Management; Chemistry; Communication; Computer Science; Data Analysis & Statistics; Design; Economics & Finance; Education & Teacher Training; Electronics; Energy & Earth Sciences; Engineering; Environmental Studies; Ethics; Food & Nutrition; Health & Savety, Math; Medicine; Science; Physics; Social Sciences; dan lain-lain.

edX saat ini mempunyai 18 juta pelajar, masih menjadi MOOC terbesar kedua di dunia setelah Coursera. Pada tahun sebelumnya edX hanya memliki gelar master online, maka pada tahun 2018, edX mempunyai 8 gelar master lagi dengan biaya mulai dari $10k hingga $25K.

Tujuh puluh Sembilan persen pelajar edX berasal dari luar AS, dengan India sebagai pengguna terbanyak luar AS.

Tujuh puluh sembilan persen pelajar edX berada di luar AS. Setelah AS, India adalah negara dengan pengguna terbanyak (10% peserta didik). Hanya 6% pelajar edX berasal dari Afrika, sementara 14% berasal dari Amerika Latin. Diantara kursus yang popular di edX adalah: Toefl & Test Preparation, CS50s Introduction to Computer Sciece (kerja sama dengan Harvard), dan Analyzing and Visualizing Data Analysis using Excel (kerjasama dengan Microsoft).

Udemy

Udemy merupakan salah satu platform pembelajaran online terbesar di dunia yang didirikan pada 2010 oleh Eren Bali. Hampir semua program Udemy merupakan program keterampilan teknis untuk mendukung dunia kerja. Pengguna bisa mengambil salah satu program kursus online dan berhak mendapatkan sertifikat jika lulus. Program Udemy dapat diakses secara gratis dan ada yang berbayar. Pada tahun 2018, Udemy berhasil membuka program kursus online sebanyak 100.000 kursus melalui situs web.

Udemy menyediakan platform bagi instruktur dan siswa yang ingin belajar secara online dengan beberapa topik pilihan. Tools belajar Udemy menggunakan video, audio, Power Point, Pdf, file zip dan kelas kursus langsung. Para instruktur dapat berinteraksi dengan siswa melalui papan diskusi.

Ada banyak program atau topik yang ditawarkan, mulai dari Pengembangan diri, bisnis, IT dan perangkat lunak, produktivitas kantor, desain, pemasaran, gaya hidup, fotografi, kesehatan dan kebugaran serta musik. Beberapa program di atas kerja sama dengan perusahaan teknologi besar, seperti sertifikasi Amazon AWS dan pengembangan iOS.

Udemy menawarkan produk Udemy for Business, produk ini memungkinkan praktisi bisnis mengakses serangkaian ribuan topik kursus. Udemy for Business, menyediakan organisasi bisnis membuat portal pembelajaran khusus bagi karyawannya. Pengusaha sekaligus inovator, Jack Welch telah bekerjasama dengan Udemy melalui program MBA online dengan nama Jack Welch Management Institute (JWMI) dan menggandeng Strayer University.

Saat ini jumlah siswa Udemy (2018) berjumlah 30 juta, instruktur berjumlah 42.000, 100.000 kursus, dan jumlah pendaftar kursus sebesar 190  juta secara keseluruhan. Diantara program kursus yang popular adalah: Ultimate Photoshop Training, Learn to Code by Making Games, The Complete Digital Marketing, dan Web Developer Bootcamp.

Kesimpulan

“The creation and ascension of massive open online courses (MOOCs) has helped to further the adoption of online courses. As reputable universities joined programs like Coursera there was a flood of learners eager to sign-up for the courses being offered”. -Justin Ferriman, Ceo Learning Dash.

Diera digital ini, siswa dimanjakan dengan munculnya pelbagai situs penyedia kursus online atau MOOCs, seperti Coursera dan Udemy. MOOCs memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengakses pelbagai tema pembelajaran yang dilakukan secara online. MOOCs bisa menjadi alternative pilihan dalam menunjang kapasitas dan karir seseorang . Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa penyedia MOOCs, salah satunya adalah IndonesiaX dan Mooc Seamolec.


Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done