Serial Sekolah Go Digital bagian 1: Mewujudkan Sekolah Abad 21 - Teras Academy
News Update
Loading...

9/19/2021

Serial Sekolah Go Digital bagian 1: Mewujudkan Sekolah Abad 21

 

source:eiuperspectives.economist.com/

Saat ini kita telah memasuki abad ke 21 yang ditandai dengan era keterbukaan serta terjadinya banyak perubahan dalam setiap tatanan kehidupan. Abad ke-21 disebut juga dengan abad pengetahuan (Knowledge Age) yang menuntut adanya terobosan pemikiran (breakhrough thinking process).

Tanda-tanda paling mencolok pada abad 21 adalah:

1.  Perkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat serta perkembangan otomasi dimana banyak pekerjaan rutin tergantikan dengan kehadiran sistem artificial intelligence (AI).

2.  Informasi yang tersedia dapat diakses dimana saja dan kapan saja

3.  Komunikasi yang terhubung dengan mudah tanpa adanya sekat serta tapal batas

Apa yang harus dilakukan dalam menghadapi Abad KE-21?. Menurut Trilling and Hood (1999:3), perubahan dibutuhkan untuk mempersiapkan agar dapat hidup dan bekerja dalam masa pengetahuan (knowledge age) terutama dalam dunia pendidikan.

Para pakar menyiapkan abad ini dengan menciptakan konsep yang kita kenal dengan gerakan 21st Century Learning yang berkembang dengan memfokuskan pada keterampilan yang diperlukan bagi siswa dan harus dikuasai sebagai persiapan dalam menghadapi masyarakat digital. Keterampilan abad 21 banyak terkait dengan pembelajaran yang lebih dalam, yang didasarkan pada penguasaan keterampilan seperti penalaran analitik, pemecahan masalah yang kompleks, dan kerja sama tim (kolaborasi).

Keterampilan Abad 21


 “Teknologi memberi kita manusia kemungkinan untuk berkolaborasi dengan cara belum pernah terjadi sebelumnya, untuk berpikir dan menghasilkan hal-hal yang tidak daat dihasilkan oleh siapapun secara individual” Fernando Reimers, Profesor Pendidikan Internasional Harvard Graduate School of Education (HGSE)

Berdasarkan 21st Century Partnership Learning Framework, BNSP Kemdikbud menjabarkan beberapa kompetensi atau keahlian yang harus dimiliki oleh seseorang dalam abad keXXI, yaitu:

1.       Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical Thinking and Problem Solving)

2.       Kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama (Communication and Collaboration)

3.       Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical-Thinking and Problem Solving Skills)

4.       Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and Collaboration Skill)

5.       Kemampuan mencipta dan memperbaharui (Creativity and Innovation Skills)

6.       Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communicatios Technology Literacy)

7.       Kemampuan belajar kontekstual (Contextal Learning Skills)

8.       Kemampuan informasi dan literasi media (Informarmation and Media Literacy)

Dari kriteria di atas, maka pemerintah juga merumuskan stragei pencapaian pembelajaran abad 21 diantaranya adalah:

Pemanfaatan Teknologi Pendidikan

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu penyebab dan pemicu perubahan dunia pendidikan. Karena itu semua eleman pendidikan harus bisa memanfaatkan pelbagai teknologi untuk menopang pendidikan.

Peran startegi guru/pendidik dan siswa

Ilmu pengetahuan saat ini bisa degan mudah diakses melalui berbagai pusat pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Maka peran guru dan peserta didik pun berubah. Proses mencari ilmu tidak hanya berada dalam batasan dinding-dinding kelas semata. Guru akan lebih berfungsi sebagai fasilitator/coach dan mendampingi para siswa yang sedang belajar.

Metode Belajar Mengajar Kreatif

Setiap individu unik dan beragam, karena itu metode belajar menajar pun harus memperhatikan keberagaman “learning style” dari masing-masing individu. Model pembelajaran yang menekankan pada keberagaman perlu dikembangkan, seperti PBL (Problem Based Learning), PLP (Personal Learning Plans), dan PBA (Performance Based Assesment). Disamping juga perlu penekanan pada pembejaran berbasis kerjasama (Cooperative Learning)

Materi Ajar yang Kontekstual

Materi ajar harus mengalami penyesuaian dari berbasis konten menjadi berorietasi konteks, pendekatan yang semula berorientasi diseminasi materi dari sebuah mata ajar menjadi pemahaman sebuah fenomena agar siswa bisa lebih mudah menggambarkan kejadian yang nyata (faktual) dibandingkan dengan membayangkan sesuatu bersifat abstrak.

Struktur Kurikulum Mandiri berbasis Individu

Kurikulum harus didesain berbasis individu. Untuk bisa mewujudkannya, amak institusi harus bisa memastikan kesiapan fasilitas dan sarana prasarana, kematangan peserta ajar, manajemen institusi handal, konten pengetahuan yang lengkap, dan sebagainya.


Tugas besar yang harus diemban oleh institusi pendidikan, atau sekolah dalam menghadapi abad 21 cukup besar. Dengan tujuan menghasilkan peserta didik yang mempunyai daya unggul dengan kriteria 4C: Creativity, Critical Thinking, Communication, & Collaboration Sekolah harus menyiapkan strategi khusus, salah satunya adalah: go digital

Iya Sekolah Go Digital merupakan jawaban dari tantangan dalam menghadapi abad 21.  Google sebuah persahaan teknologi terkemuka telah menciptakan pelbagai produk hebat yang dapat membantu institusi pendidikan atau sekolah Go Digital. Produk hebat Google, seperti Google Sites akan memfasilitasi sekolah dalam membuat sebuah website interaktif, kelas dan portofolio digital.

Avni Shah


Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done