Ibnu Haytam: Bapak dari Teori Cahaya dan Aritmatika - Teras Academy
News Update
Loading...

12/07/2018

Ibnu Haytam: Bapak dari Teori Cahaya dan Aritmatika


sumber:nasrulbintang.wordpress.com
Nama lengkapnya adalah Abu Ali Muhammad al-Hasan bin al-Haitsam, atau biasa disebut dengan Ibnu Haitsam, ilmuwan Muslim kelahiran Bashrah tahun 965 M. Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan, matematikawan, kedokteran dan filsafat. Kontribusinya tentang cahaya, dan aritmatika telah membawa banyak inspirasi sains barat, seperti Roger Bacon dan Kepler.

Haitsam dikenal juga dengan nama Alhazen. Ulama sekaligus ilmuwan tersebut mengawali pendidikan (belajar) di Basrah sebelum diangkat sebagai pegawai pemerintah di tempat kelahirannya. Setelah beberapa lama bekerja, ia  pergi ke Ahwaz dan Mesir, dalam perjalanannya tersebut ia berhasil menghasilkan pelbagai tulisan yang luar biasa.

Selama di Mesir ia melakukan beberapa penelitian tentang sungai nil, menyalin pelbagai buku terkiat matematika dan ilmu falak. Haitsam sangat mahir dalam ilmu sains, matematika dan kedokteran.

Kontribusinya terhadap penyelidikan cahaya, menginspirasi Roger Bacon dalam mengembangkan riset cahaya, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop dan teleskop. Karyanya dalam cahaya diterbitkan dalam buku berbahasa Inggris yang berjudul Light and On Twilight Phenomena. Buku tersebut membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta baying-bayang dan gerhana.

Haistam menulis pelbagai buku terkait matematika, diantaranya:

al-Jami' fi Ushulul Hisab (teori-teori ilmu metametik penganalisaannya)
at-Tahlil wat Takrib (mengenai ilmu geometri)
Kitab Tahlilul Masa'ilul Adadiyah (tentang algebra)

Secara khusus dalam ilmu matematika.

Haitham/Alhazen mengeksplorasi apa yang sekarang dikenal sebagai postulat pararel Euclidean, postulat kelima dalam Elemen Euclid, memperkenalkan konsep gerak dalam geometri, dan merumuskan segiempat lambert. Dalam geometri dasar, ia memecahkan masalah mengkuadratkan lingkaran menggunakan area lunes (bentuk bulan sabit), meskipun setelah itu ia menyerah.

Dalam teori bilangan, Haytam berkontribusi dalam angka sempurna. Dalam Analisis dan Sintesisnya , ia mungkin yang pertama menyatakan bahwa setiap bilangan sempurna adalah bentuk 2 n−1 (2 n - 1) di mana 2 n - 1 adalah bilangan prima, tetapi ia tidak dapat membuktikan hasil tersebut, sebelum akhirnya Euler membuktikannya pada abad ke-18.

Dia juga memecahkan maslaah yang melibatkan kongruensi menggunakan apa yang saat ini disebut sebagai teorema Wilson. Dalam teori bilangan , teorema Wilson menyatakan bahwa bilangan alami n > 1 adalah bilangan prima jika dan hanya jika produk dari semua bilangan bulat positif kurang dari nadalah kurang dari kelipatan n.

Terkait ilmu aklkulus, Ibnu Haitham/AlHazen menemukan rumus penjumlahan kekuatan keempat, mengggunakan metode yang umumnya dapat digunakan untuk menemukan kekuatan integral apapun. Dia bisa menemukan rumus integral untuk setiap polynomial tanpa mengembangkan formula umum.

Ibnu Haytam: Bapak dari Teori Cahaya dan Aritmatika tersebut meninggal di Qahirah pada 1039 di usia 74 tahun.

Share with your friends

Give us your opinion

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done